Perkenalkan, beliau adalah Ibu Teti. Kini beliau tinggal di rumah sederhana di Kota Cimahi bersama keluarga kecilnya. Ia dan suaminya bekerja mengabdi menjadi seorang guru ngaji untuk mengajarkan anak-anak membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur'an.

Ibu yang biasa dipanggil Bu Elis Teti ini adalah seorang ibu rumah tangga yang juga menjadi guru ngaji dengan suami yang memiliki profesi lain sebagai pedagang kaki lima, penjual lumpia.

Sebelum pandemi, suami dari Bu Elis Teti ini memiliki pendapatan harian sampai 100 ribu rupiah per harinya. Namun, setelah pandemi melanda sejak tahun 2020, pendapatannya menurun drastis menjadi 20 ribu hingga 30 ribu per hari.

Pendapatan harian suaminya saat berdagang lumpia tersebut cukup kecil untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga. Ditambah pula, kecilnya upah atau bahkan tidak adanya upah saat menjadi guru mengaji.

Namun hal tersebut tidak menghalagi semangat pasangan suami istri ini untuk terus mencerdaskan anak bangsa dengan terus konsisten mengajar Al-Qur'an. Berikut adalah potret murid-murid Ibu Teti

Tidak bisa membayangkan jika kita berada di posisi Ibu Teti yang hidup dengan pendapatan 20.000/hari. Dan faktanya, banyak guru ngaji di luar sana yang mengalami nasib serupa dengan Ibu Teti. Ditambah perhatian terhadap guru ngaji masih sedikit.

Sahabat, maukah bersama-sama membantu kebutuhan pokok dan hadiah untuk Ibu Teti dan guru ngaji lainnya untuk memuliakan mereka?

Bantuan darimu akan sangat membahagiakan mereka. Kecil bagimu sangat berarti untuk mereka.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.

Yuk berbagi kebahagiaan dengan cara KLIK "DONASI SEKARANG"

Jazakumullah Ahsanal Jaza.

Disclaimer : Donasi ini akan disalurkan kepada Ibu Teti dan guru ngaji lainnya yang bernasib serupa di luar sana.