Kenyataannya, menjadi seorang mualaf Baduy bukanlah suatu hal yang mudah. Mereka harus keluar dan meninggalkan rumah. Tak sedikit dari mereka harus tinggal jauh dari pemukiman warga, dan menempati tanah bekas perkebunan pemerintah yang sudah tidak terpakai lagi.

Mayoritas warga mualaf Baduy dari kalangan tidak mampu, sehingga memiliki barang baru merupakan suatu hal mewah bagi mereka. Begitupun dengan jilbab yang mereka pakai, seadanya, lusuh dan kusam karena termakan usia.

Salah satunya adalah bu Khadijah, merupakan wanita mualaf Baduy yang sudah belasan tahun menjadi mualaf. Tinggal di rumah yang sederhana dan bekerja sebagai petani kecil. Sehari-hari ia selalu memakai jilbab, seperti menghadiri pengajian, bertetangga bahkan pada saat bekerja.

Menurutnya, menutup aurat adalah suatu kewajiban yang harus ia jalani walaupun dengan jilbab seadanya bahkan sudah terlihat lusuh.

“Ini jilbab yang saya punya. Jilbabnya memang udah lusuh, tapi yang penting menutup aurat.” Ucap Bu Khadijadh

Sahabat, mereka memang hidup penuh kesederhanaan dan selalu bersyukur dengan apa yang ada, tapi di lubung hati yang dalam mereka juga menginginkan jilbab yang layak untuk mereka pakai sehari-hari juga untuk menjalankan syariat.

Dalam Al-Qur’an disebutkan:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzaab: 59)

Yuk kita buktikan cinta kita pada sesama dengan membahagiakan, bantu saudara kita, muslimah mualaf Baduy di pelosok Banten memiliki jilbab yang layak dengan cara:

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan Nominal atau Pilih Nominal yang Tersedia
3. Pilih Metode Pembayaran (Go-Pay/Mandiri/BSM/BCA/Internet Banking lainnya)
4. Transfer Sesuai dengan Nominal yang Tercantum Beserta Kode Uniknya