Pendidikan menjadi jembatan kita untuk meraih masa depan yang cerah. Perannya yang sangat penting menjadikannya salah satu kebutuhan pokok bagi semua orang. Namun sayangnya tidak semua orang bisa beruntung merasakannya. Bahkan sebagian orang butuh effort yang lebih untuk melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Jibril contohnya, anak yatim dhuafa yang berjuang untuk terus bersekolah di tengah kondisi ekonomi keluarga yang amat sulit. Sang ibu sepeninggal suaminya menjadi buruh serabutan dan tukang pijat keliling untuk menghidupi ketujuh anaknya, termasuk Jibril. Ibu Jibril juga merawat ayahnya yang sudah lanjut usia di rumah yang hanya berupa bangunan 3X3 meter di samping bantaran Sungai Ciliwung itu. (untuk dokumentasi secara lengkapnya dapat diakses melalui video berikut: <a href="http://www.instagram.com/reel/DJYpGjKS3pI/?igsh=YjliNWFlOWFiYXFx" rel="noopener noreferrer" target="_blank">www.instagram.com/reel/DJYpGjKS3pI/?igsh=YjliNWFlOWFiYXFx</a>)<img src="https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXcHO2ko8ohQFML17wPsBkz3eApobXwR9fx1KI4ktmoBL7DwzAKVCJUScjxVleL-xKYEOpKgJz2t5G-jTD3GokvI9ZfufMcRnYA8CSXxxgarCUmGwVeTQIJk1ShxeCUiklNpJXA4?key=CfuB-fezvF5ZXWrSuQJYy9or">Meski begitu, Jibril tetap bersemangat menuntut ilmu meski harus berjalan berkilo-kilo meter dari rumah ke sekolahnya karena keterbatasan yang ia miliki. Tak jarang ibunya merasa prihatin akan perjuangan anak-anaknya “Saya kasihan dia sering pergi sekolah nggak ada ongkos yang bisa saya kasih ke dia, dia jalan kaki dari sini ke sekolah”. Walau biaya sekolah Jibril gratis, penghasilan si ibu yang tidak pasti dan tanggungan yang cukup banyak membuatnya harus menggunakan uang itu secara bijak. Perekonomian yang menghimpit menjadikan uang ongkos dan kebutuhan peralatan untuk sekolah sehari-hari menjadi prioritas kesekian bagi keluarga mereka. Namun Jibril membuktikan semangatnya untuk bangkit dan mengubah keadaan keluarganya lewat pendidikan dengan belajar giat dan serius dalam mengikuti pembelajaran.<img src="https://lh7-rt.googleusercontent.com/docsz/AD_4nXfW3YMs_qlWbP9cXJ8bOOZ7cBJggFg1gNGzWH_SkQGPCfxo2jkc-qC5xD5Vkcct1wydgJGZMC2EEpy-rbyLEQhp4khE4vhUqKm-q8xI_lMRWr9aLbh2vOY1l_td33fYVV2nwCKzAg?key=CfuB-fezvF5ZXWrSuQJYy9or">#OrangBaik, ini baru satu potret dari banyaknya perjuangan anak Yatim Dhuafa dalam memperjuangkan akses pendidikan. Masih banyak ribuan anak Yatim Dhuafa yang benar-benar membutuhkan uluran tangan dari kita di luar sana. Mari kita bantu adik-adik Yatim Dhuafa yang sangat membutuhkan bantuan kita untuk bisa terus meraih masa depannya dalam program “Orang Tua Asuh: Support Pendidikan Yatim Dhuafa“. Program ini merupakan sedekah berkelanjutan untuk support kebutuhan sekolah para anak yatim dhuafa yang membutuhkan bantuan.Berapapun donasi dari Sahabat Sholeh yang diberikan, sangat memiliki arti bagi perjuangan para anak Yatim Dhuafa ini, seperti kata pepatah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Yuk berpartisipasi dengan cara:&nbsp;<ul><li class="ql-align-justify">Klik tombol “DONASI SEKARANG”&nbsp;</li><li class="ql-align-justify">Masukan nominal donasi</li><li class="ql-align-justify">Pilih metode pembayaran GO-PAY atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no, rekening yang tertera</li><li class="ql-align-justify">ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran</li></ul>

Berapapun donasi dari Sahabat Sholeh yang diberikan, sangat berarti bagi perjuangan para anak Yatim Dhuafa ini. Yuk berdonasi!

Jadi Orangtua Asuh, Bantu Pendidikan Yatim Dhuafa

Pendidikan menjadi jembatan kita untuk meraih masa depan yang cerah. Perannya yang sangat penting menjadikannya salah satu kebutuhan pokok bagi semua orang. Namun sayangnya tidak semua orang bisa beruntung merasakannya. Bahkan sebagian orang butuh effort yang lebih untuk melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Jibril contohnya, anak yatim dhuafa yang berjuang untuk terus bersekolah di tengah kondisi ekonomi keluarga yang amat sulit. Sang ibu sepeninggal suaminya menjadi buruh serabutan dan tukang pijat keliling untuk menghidupi ketujuh anaknya, termasuk Jibril. Ibu Jibril juga merawat ayahnya yang sudah lanjut usia di rumah yang hanya berupa bangunan 3X3 meter di samping bantaran Sungai Ciliwung itu. (untuk dokumentasi secara lengkapnya dapat diakses melalui video berikut: www.instagram.com/reel/DJYpGjKS3pI/?igsh=YjliNWFlOWFiYXFx)Meski begitu, Jibril tetap bersemangat menuntut ilmu meski harus berjalan berkilo-kilo meter dari rumah ke sekolahnya karena keterbatasan yang ia miliki. Tak jarang ibunya merasa prihatin akan perjuangan anak-anaknya “Saya kasihan dia sering pergi sekolah nggak ada ongkos yang bisa saya kasih ke dia, dia jalan kaki dari sini ke sekolah”. Walau biaya sekolah Jibril gratis, penghasilan si ibu yang tidak pasti dan tanggungan yang cukup banyak membuatnya harus menggunakan uang itu secara bijak. Perekonomian yang menghimpit menjadikan uang ongkos dan kebutuhan peralatan untuk sekolah sehari-hari menjadi prioritas kesekian bagi keluarga mereka. Namun Jibril membuktikan semangatnya untuk bangkit dan mengubah keadaan keluarganya lewat pendidikan dengan belajar giat dan serius dalam mengikuti pembelajaran.#OrangBaik, ini baru satu potret dari banyaknya perjuangan anak Yatim Dhuafa dalam memperjuangkan akses pendidikan. Masih banyak ribuan anak Yatim Dhuafa yang benar-benar membutuhkan uluran tangan dari kita di luar sana. Mari kita bantu adik-adik Yatim Dhuafa yang sangat membutuhkan bantuan kita untuk bisa terus meraih masa depannya dalam program “Orang Tua Asuh: Support Pendidikan Yatim Dhuafa“. Program ini merupakan sedekah berkelanjutan untuk support kebutuhan sekolah para anak yatim dhuafa yang membutuhkan bantuan.Berapapun donasi dari Sahabat Sholeh yang diberikan, sangat memiliki arti bagi perjuangan para anak Yatim Dhuafa ini, seperti kata pepatah “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Yuk berpartisipasi dengan cara:&nbsp;Klik tombol “DONASI SEKARANG”&nbsp;Masukan nominal donasiPilih metode pembayaran GO-PAY atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no, rekening yang terteraikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran

Lembaga Filantropi Pengelola Zakat, Infak, Sedekah dan Dana Kemanusiaan

Jadi Orangtua Asuh, Bantu Pendidikan Yatim Dhuafa

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur