Pendekar Gundul

Onnay Okheng

Email Amalsholeh

Bismillahirrahmanirrahim Ayah Bunda orang baik, waktu pendistribusian kian dekat. Izin menggunakan dana untuk menambah penyaluran yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2025. Semoga berkah dan bermanfaat bagi santri yatim dan penghafal quran.

Pencairan Dana Rp 30.000.000

<h3>Kisah “Aldi”, Santri Kelas 3 Aliyah — Ciamis</h3>Setiap jam 4 pagi, Aldi sudah bangun. Bukan karena jadwal tahajud, tapi karena dia harus antre di dapur pesantren. Beberapa bulan terakhir, pesantrennya mengalami kekurangan beras akibat harga yang terus naik. Agar makan cukup untuk semua, dapur pesantren harus mengatur ulang porsi.Aldi bercerita:“Kadang sarapan cuma teh hangat, sebab nasinya disimpan untuk makan siang. Tapi saya nggak apa-apa, yang penting bisa tetap belajar.”Aldi bukan satu-satunya. Di Jawa Barat, ada lebih dari 248 ribu santri. Banyak dari mereka bertahan dalam keterbatasan—bahkan saat beras semakin mahal dan dapur pesantren semakin sulit bertahan.Meski begitu, mereka tetap belajar, tetap menghafal Qur’an, tetap menjaga adab. Mereka tidak meminta banyak. Hanya minta ada cukup beras untuk menjalani hari.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/xvBzCgxz4QSCVM0d8wD38bfHZMIkWIVNkOGkqUeX.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Bayangkan: Setiap suapan nasi bukan sekadar mengisi perut, tapi menguatkan seorang calon pemimpin agama, seorang penjaga Qur’an, seorang penerus dakwah di masa depan.Aldi menutup ceritanya dengan kalimat yang sederhana:“Saya cuma takut kalau pesantren nggak kuat lagi beli beras… saya takut nggak bisa lanjut belajar.”Hari ini, kita bisa memastikan itu tidak terjadi.Bantu mereka bertahan. Bantu mereka terus menuntut ilmu. Bantu mereka dengan infaq beras terbaik yang Anda mampu.<img src=""> 
 <h3>“Saat Beras Makin Mahal, Santri Makin Sering Menahan Lapar.”</h3>Kabar buruknya, Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi berat. Harga beras terus bertahan tinggi, inflasi pangan meningkat, dan daya beli masyarakat kecil semakin menurun. Data menunjukkan bahwa beras menyumbang lebih dari 21% pengeluaran minimum masyarakat miskin. Artinya: setiap kenaikan harga langsung mengancam kebutuhan paling dasar—makan sehari-hari.Di Jawa Barat, ada 248.689 santri yang tinggal di sekitar 12.977 pesantren. Banyak di antara mereka berasal dari keluarga dhuafa: anak petani, buruh harian, pedagang kecil. Ketika ekonomi melemah, pilihan mereka hanya dua: tetap bertahan… atau menahan lapar.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/n2qgaDLfkKEgVe0JT2bQnqPC8YWIJHxOqEM0bD9a.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Di tengah kondisi krisis pangan dan ekonomi, kebutuhan beras para santri semakin mendesak. Mereka membutuhkan kita. Hari ini. Sekarang.Dengan satu kantong beras, Anda bukan sekadar memberi makan,tapi memberi kekuatan untuk tetap belajar, tetap bermimpi, dan tetap bertahan. Ayo jadi bagian dari kebaikan ini.Karena mungkin, di suapan nasi yang mereka makan, ada doa kebaikan yang kembali untuk Anda.Cukup dengan seribu sehari atau Rp. 25.000 / bulan (boleh lebih), Anda sudah menjadi #OrangTuaAsuh dari Ribuan Santri. Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk : 1. Distribusi beras/sembako ke pondok pesantren/panti asuhan di Jawa Barat. 2. Program-program lainnya dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat seperti Santri Bahagia, Hadiah Untuk Muslimah, Susu untuk Santri, dan segala kegiatan kebaikan yang luas manfaatnya untuk Fakir, Miskin, Dhuafa, fiisabilillah, muallaf dll. 3. Operasional dakwah yang menunjang kegiatan dari pendistribusian programUntuk teman-teman yang ingin ambil bagian dalam kebaikan ini, silahkan berdonasi dengan cara: 1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”. Masukan nominal donasi. Pilih metode pembayaran dan transfer ke no. rekening yang tertera.Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga boleh membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.Jika ada pertanyaan mengenai penggalangan dana ini, teman-teman bisa menghubungi Kami di 0812-1404-7218 (admin) atau klik &gt;&gt; <a href="https://nanya.online/gibbandung" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Chat Admin GIB Bandung</a>. Terimakasih atas doa, dukungan dan bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman #OrangSholeh. NB :Donasi dari campaign ini juga akan dialokasikan untuk Program pendidikan, Program Kesehatan, dan Program lainnya untuk Santri, Yatim, Penghafal Al-Qur'an<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/wI8BERVjElLqiPSlWZoWpgCIzoUyKzHHjrOJx0Kk.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">

Beras mahal, santri terancam lapar. Yuk bantu mereka bertahan!

Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh. Izin mencairkan dana untuk kebutuhan operasional atau dana pengembangan dakwah. Semoga berkah selalu dan menjadi amal jariyah bagi Ayah Bunda Orang Baik dimanapun berada

Pencairan Dana Rp 1.350.000

Sahabat #PahlawanKebaikan, Pernahkah kita merenung…Bagaimana jika hari ini Rasulullah ﷺ hadir di depan kita? Apakah kita pantas berkata, “Ya Rasulullah, kami mencintaimu”?Padahal beliau ﷺ lahir di bulan ini, bulan Rabiul Awal, untuk membawa cahaya, kasih sayang, dan doa bagi umatnya—bahkan hingga menangis di malam hari demi keselamatan kita. 
 Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)Melalui infaq Anda, InsyaAllah:<ol><li data-list="bullet">Santri yatim &amp; penghafal Qur’an bisa menikmati makanan bergizi.</li><li data-list="bullet">Mereka bisa merasakan bahagia di hari Jumat penuh berkah.</li><li data-list="bullet">Mereka terjaga kebersihan dan ibadahnya.</li></ol>🌙 Jumat ini bukan sekadar penghujung minggu. Ia adalah Jumat terakhir di bulan kelahiran Nabi ﷺ – kesempatan emas untuk beramal yang mungkin tak lagi kita temui tahun depan.🤲 Yuk, persembahkan hadiah terbaik untuk Rasulullah ﷺ dengan berbagi kepada yang beliau cintai. Klik donasi sekarangSemoga setiap rupiah infaq menjadi bukti cinta kita kepada Nabi ﷺ, syafaat di akhirat kelak, dan amal jariyah yang tak pernah terputus. Aamiin.

🌙 “Jumat Terakhir di Bulan Rabiul Awal… Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!”

Assalamuaalaikum AYah Bunda Orang Baik, Izin menrik dana untuk pembelian beras sebesar 62.000.000. Jazakumullah khayr, Semoga berkah berlimpah. Dan mohon doanya untuk kelangsingan program infaq beras ini. Salam, Infaq Beras Jabar

Pencairan Dana Rp 62.000.000

Assalamualaikum #OrangSholeh,Perkenalkan Kami dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat Bandung yang dengan kerelawanannya yang bergerak dengan nama Paskas (Pasukan Amal Sholeh) melalui programnya bernama Gerakan Infaq Beras. Kami saat ini concern untuk mendistribusikan beras-beras terbaik ke pondok-pondok pesantren, penghafal quran maupun panti asuhan yang ada di Jawa Barat. <img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/TCmEDIKuYyqVe10VO6mFYf4hX088My3AC7qSLZvY.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">

Berawal dari 1 pondok, saat ini program Gerakan Infaq Beras&nbsp;sudah menyalurkan lebih dari 140&nbsp;Ton Beras Terbaik Setiap Bulannya ke 3.429 Pondok/Panti Asuhan Mitra di seluruh Jawa Barat. Dengan total 288.120 Santri yang terdiri dari Yatim, Dhuafa, dan Fiisabilillah yang tengah berjuang belajar menuntut ilmu dan menghafalkan Kalam Mulia Al Quran.<h3><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/Hmq9KF5NiEAVVgA2GLGiH4XeS7MzLczadjxVqFaA.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">
“Saat Beras Makin Mahal, Santri Makin Sering Menahan Lapar.”
</h3>Kabar buruknya, Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi berat. Harga beras terus bertahan tinggi, inflasi pangan meningkat, dan daya beli masyarakat kecil semakin menurun. Data menunjukkan bahwa beras menyumbang lebih dari 21% pengeluaran minimum masyarakat miskin. Artinya: setiap kenaikan harga langsung mengancam kebutuhan paling dasar—makan sehari-hari.Di Jawa Barat, ada 248.689 santri yang tinggal di sekitar 12.977 pesantren. Banyak di antara mereka berasal dari keluarga dhuafa: anak petani, buruh harian, pedagang kecil. Ketika ekonomi melemah, pilihan mereka hanya dua: tetap bertahan… atau menahan lapar.Menurut analisis terbaru sektor pangan, harga beras tetap berada pada level tinggi walaupun produksi meningkat secara nasional. Distribusi yang tidak merata, tekanan inflasi, serta daya beli rendah membuat banyak keluarga dan pesantren kewalahan memenuhi kebutuhan pokok.Dalam kondisi stabil saja, kebutuhan beras mereka sudah sangat besar. Namun kini, dengan harga naik dan bantuan semakin menipis, banyak dapur pesantren yang harus menghemat:<ol><li data-list="bullet">Porsi nasi dikurangi</li><li data-list="bullet">Jadwal makan disederhanakan</li><li data-list="bullet">Santri harus patungan untuk membeli lauk</li><li data-list="bullet">Sebagian pesantren bahkan menunda pembelian beras sampai ada donatur</li></ol>Ini bukan satu dua tempat. Ini realita banyak pesantren di kabupaten/kota Jawa Barat.Dan yang paling merasakan beban ini adalah santri-santri yatim, dhuafa, dan anak perantauan dari keluarga kurang mampu.Beras bukan sekadar makanan pokok—ini adalah energi mereka untuk menghafal Qur’an, belajar kitab, dan menuntut ilmu agama.Di tengah kondisi krisis pangan dan ekonomi, kebutuhan beras para santri semakin mendesak. Mereka membutuhkan kita. Hari ini. Sekarang.Dengan satu kantong beras, Anda bukan sekadar memberi makan, tapi memberi kekuatan untuk tetap belajar, tetap bermimpi, dan tetap bertahan.
Ayo jadi bagian dari kebaikan ini. Karena mungkin, di suapan nasi yang mereka makan, ada doa kebaikan yang kembali untuk Anda.Cukup dengan seribu sehari atau Rp. 25.000 / bulan (boleh lebih), Anda sudah menjadi #OrangTuaAsuh dari Ribuan Santri. Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk :&nbsp;
1. Distribusi beras/sembako ke pondok pesantren/panti asuhan di Jawa Barat.
2. Program-program lainnya dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat seperti Santri Bahagia, Hadiah Untuk Muslimah, Susu untuk Santri, dan segala kegiatan kebaikan yang luas manfaatnya untuk Fakir, Miskin, Dhuafa, fiisabilillah, muallaf dll.
3. Operasional dakwah yang menunjang kegiatan dari pendistribusian program<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/MfhtZ5QburxqdmiCxUEMQnnpXn7sV9D1ANAEDpOC.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">

Untuk teman-teman yang ingin ambil bagian dalam kebaikan ini, silahkan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”. Masukan nominal donasi. Pilih metode pembayaran dan transfer ke no. rekening yang tertera.Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga boleh membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.Jika ada pertanyaan mengenai penggalangan dana ini, teman-teman bisa menghubungi Kami di&nbsp;0812-1404-7218 (admin) atau&nbsp;klik &gt;&gt; <a href="https://nanya.online/gibbandung">Chat Admin GIB Bandung</a>. 
Terimakasih atas doa, dukungan dan bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman #OrangSholeh.
NB :Donasi dari campaign ini juga akan dialokasikan untuk Program pendidikan, Program Kesehatan, dan Program lainnya untuk Santri, Yatim, Penghafal Al-Qur'an

Bantu isi piring santri hari ini. Infaq beras Anda sangat berarti. Yuk, jadi Hamba yang penyayang kepada Santri, Yatim dan Penghafal Quran.

Pahala Jariyah, Sedekah Beras untuk Santri Yatim & Penghafal Quran

Assalamualaikum #OrangSholeh,Perkenalkan Kami dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat Bandung yang dengan kerelawanannya yang bergerak dengan nama Paskas (Pasukan Amal Sholeh) melalui programnya bernama Gerakan Infaq Beras. Kami saat ini concern untuk mendistribusikan beras-beras terbaik ke pondok-pondok pesantren, penghafal quran maupun panti asuhan yang ada di Jawa Barat. 

Berawal dari 1 pondok, saat ini program Gerakan Infaq Beras&nbsp;sudah menyalurkan lebih dari 140&nbsp;Ton Beras Terbaik Setiap Bulannya ke 3.429 Pondok/Panti Asuhan Mitra di seluruh Jawa Barat. Dengan total 288.120 Santri yang terdiri dari Yatim, Dhuafa, dan Fiisabilillah yang tengah berjuang belajar menuntut ilmu dan menghafalkan Kalam Mulia Al Quran.
“Saat Beras Makin Mahal, Santri Makin Sering Menahan Lapar.”
Kabar buruknya, Indonesia saat ini sedang berada pada kondisi berat. Harga beras terus bertahan tinggi, inflasi pangan meningkat, dan daya beli masyarakat kecil semakin menurun. Data menunjukkan bahwa beras menyumbang lebih dari 21% pengeluaran minimum masyarakat miskin. Artinya: setiap kenaikan harga langsung mengancam kebutuhan paling dasar—makan sehari-hari.Di Jawa Barat, ada 248.689 santri yang tinggal di sekitar 12.977 pesantren. Banyak di antara mereka berasal dari keluarga dhuafa: anak petani, buruh harian, pedagang kecil. Ketika ekonomi melemah, pilihan mereka hanya dua: tetap bertahan… atau menahan lapar.Menurut analisis terbaru sektor pangan, harga beras tetap berada pada level tinggi walaupun produksi meningkat secara nasional. Distribusi yang tidak merata, tekanan inflasi, serta daya beli rendah membuat banyak keluarga dan pesantren kewalahan memenuhi kebutuhan pokok.Dalam kondisi stabil saja, kebutuhan beras mereka sudah sangat besar. Namun kini, dengan harga naik dan bantuan semakin menipis, banyak dapur pesantren yang harus menghemat:Porsi nasi dikurangiJadwal makan disederhanakanSantri harus patungan untuk membeli laukSebagian pesantren bahkan menunda pembelian beras sampai ada donaturIni bukan satu dua tempat. Ini realita banyak pesantren di kabupaten/kota Jawa Barat.Dan yang paling merasakan beban ini adalah santri-santri yatim, dhuafa, dan anak perantauan dari keluarga kurang mampu.Beras bukan sekadar makanan pokok—ini adalah energi mereka untuk menghafal Qur’an, belajar kitab, dan menuntut ilmu agama.Di tengah kondisi krisis pangan dan ekonomi, kebutuhan beras para santri semakin mendesak. Mereka membutuhkan kita. Hari ini. Sekarang.Dengan satu kantong beras, Anda bukan sekadar memberi makan, tapi memberi kekuatan untuk tetap belajar, tetap bermimpi, dan tetap bertahan.
Ayo jadi bagian dari kebaikan ini. Karena mungkin, di suapan nasi yang mereka makan, ada doa kebaikan yang kembali untuk Anda.Cukup dengan seribu sehari atau Rp. 25.000 / bulan (boleh lebih),  Anda sudah menjadi #OrangTuaAsuh dari Ribuan Santri. Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk :&nbsp;
1. Distribusi beras/sembako ke pondok pesantren/panti asuhan di Jawa Barat.
2. Program-program lainnya dari Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat seperti Santri Bahagia, Hadiah Untuk Muslimah, Susu untuk Santri, dan segala kegiatan kebaikan yang luas manfaatnya untuk Fakir, Miskin, Dhuafa, fiisabilillah, muallaf dll.
3. Operasional dakwah yang menunjang kegiatan dari pendistribusian program

Untuk teman-teman yang ingin ambil bagian dalam kebaikan ini, silahkan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”. Masukan nominal donasi. Pilih metode pembayaran dan transfer ke no. rekening yang tertera.Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga boleh membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.Jika ada pertanyaan mengenai penggalangan dana ini, teman-teman bisa menghubungi Kami di&nbsp;0812-1404-7218 (admin) atau&nbsp;klik &gt;&gt; Chat Admin GIB Bandung.
Terimakasih atas doa, dukungan dan bantuannya, semoga Allah membalas semua kebaikan teman-teman #OrangSholeh.
NB :Donasi dari campaign ini juga akan dialokasikan untuk Program pendidikan, Program Kesehatan, dan Program lainnya untuk Santri, Yatim, Penghafal Al-Qur'an

Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat adalah Yayasan yang concern memanfaatkan dana ZIS untuk kemashalatan dan pemberdayaan ummat. 

Beberapa program unggulan kami adalah Infaq Beras, Jumat Bahagia, Mustahik Produktif, Akademi Santri Mandiri, Hadiah untuk Muslimah dll. 

Semua program diatas menggunakan dana Zakat dan Infaq yang kami kelola dengan amanah untuk meluaskan manfaatnya.

Baitulmaal Munzalan Indonesia Jawa Barat memiliki visi untuk menjadi lembaga keummatan terbaik di Jawa Barat.

Pahala Jariyah, Sedekah Beras untuk Santri Yatim & Penghafal Quran

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur