<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/b5vZlL4tI8tD2oc7y5IRSIiCmj2Be2fYzBzEzDOz.jpeg"></figure>
***
Sungguh pilu kehidupan 7 anak yatim yang masih belia ini. Ditinggal Ayah untuk selama-lamanya, kini mereka bergantung dengan Ibu yang bekerja sebagai buruh rumah tangga.
“Saya rela bekerja apapun yang penting halal, ada tujuh anak yatim Saya yang sedang menunggu dirumah. Kadang Saya cuma bisa bawa makanan sedikit dan harus membaginya agar mereka semua kebagian” Bu Faizah
Dengan penghasilan seadanya, Bu Faizah harus bisa mencukupi kebutuhan 7 Anak yatimnya. Bu Faizah bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Meskipun disela-sela kesibukannya beliau harus mengurus anaknya yang paling bungsu yang baru berusia 2 tahun.

*** 
<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/2oI5x0uFj0zoR1Si4Iz7iQrRPQ8EEk4kRvct83hE.jpeg"></figure>
Seringkali Anak-anak Bu Faizah yang masih kecil menangis ingin jajan, sedangkan untuk makan hari ini saja Bu Faizah banting tulang kesana-sini. Anak pertama Bu Faiza yang baru duduk dikelas 3 SMA terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ibu bekerja supaya keperluan sehari-hari bisa terpenuhi.
***
<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/pbGXSGKSXVn4NePggBli1Gw8h1hDTmREg4unJNQR.jpeg"></figure>

sering kali Ibu Faizah dan Anak pertamanya terpaksa menahan lapar demi terpenuhi kebutuhan makanan Adik-adiknya. Bu Faizah hanya bisa memasak satu kali saja sehari, dan Anak sulung Bu Faizah harus bisa mengatur adek-adek supaya kebagian semua sampai sore. Sementara ibu pulang membawa makanan dari bekerja.
#PejuangKebaikan itulah kisah Bu Faizah dan 7 anak yatimnya. Bu Faizah adalah satu dari jutaan Ibu yang kini tengah berjuang menghidupi anak yatimnya dengan segala kekurangan. Maukah sisihkan sedikit rezeki untuk meringankan beban mereka.

Disclaimer:
Fundrising ini merupakan bagian dari program bantuan biaya hidup yang mana penghimpunannya akan di salurkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dhuafa. Dana yang terhimpun akan di salurkan untuk Keluarga Ibu Faizah dan keluarga dhuafa lainnya.
Info lebih lanjut Hub Admin : 0813-1255-7811 / 0821-3211-5439

setiap harinya khawatir tidak bisa makan, Ibu Faizah hanya bisa masak sehari sekali untuk bisa mengisi perut anak-anaknya.

Kisah 7 Anak Yatim Yang Menunggu Ibu Pulang Bawa Makanan


***
Sungguh pilu kehidupan 7 anak yatim yang masih belia ini. Ditinggal Ayah untuk selama-lamanya, kini mereka bergantung dengan Ibu yang bekerja sebagai buruh rumah tangga.
“Saya rela bekerja apapun yang penting halal, ada tujuh anak yatim Saya yang sedang menunggu dirumah. Kadang Saya cuma bisa bawa makanan sedikit dan harus membaginya agar mereka semua kebagian” Bu Faizah
Dengan penghasilan seadanya, Bu Faizah harus bisa mencukupi kebutuhan 7 Anak yatimnya. Bu Faizah bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Meskipun disela-sela kesibukannya beliau harus mengurus anaknya yang paling bungsu yang baru berusia 2 tahun.

***

Seringkali Anak-anak Bu Faizah yang masih kecil menangis ingin jajan, sedangkan untuk makan hari ini saja Bu Faizah banting tulang kesana-sini. Anak pertama Bu Faiza yang baru duduk dikelas 3 SMA terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ibu bekerja supaya keperluan sehari-hari bisa terpenuhi.
***


sering kali Ibu Faizah dan Anak pertamanya terpaksa menahan lapar demi terpenuhi kebutuhan makanan Adik-adiknya. Bu Faizah hanya bisa memasak satu kali saja sehari, dan Anak sulung Bu Faizah harus bisa mengatur adek-adek supaya kebagian semua sampai sore. Sementara ibu pulang membawa makanan dari bekerja.
#PejuangKebaikan itulah kisah Bu Faizah dan 7 anak yatimnya. Bu Faizah adalah satu dari jutaan Ibu yang kini tengah berjuang menghidupi anak yatimnya dengan segala kekurangan. Maukah sisihkan sedikit rezeki untuk meringankan beban mereka.

Disclaimer:
Fundrising ini merupakan bagian dari program bantuan biaya hidup yang mana penghimpunannya akan di salurkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dhuafa. Dana yang terhimpun akan di salurkan untuk Keluarga Ibu Faizah dan keluarga dhuafa lainnya.
Info lebih lanjut Hub Admin : 0813-1255-7811 / 0821-3211-5439

Rumah Yatim adalah Lembaga Sosial Nasional sekaligus sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, didirikan di Bandung pada Bulan Mei 2007 dengan basis program peningkatan kualitas dan kuantitas IPM Umat di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi produktif bagi para dhuafa.

Kisah 7 Anak Yatim Yang Menunggu Ibu Pulang Bawa Makanan

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur