Kakinya yang sakit tak pernah dirasa, dengan badan yang gemetar dan nafas yang tersenggal-senggal. Mak terus melangkahkan kakinya dengan menyusuri jalan sambil menawarkan barang dagangannya. 
 
Berbekal tenaga renta, mak Atik (65 tahun) terus bekerja untuk menyambung hidup. Nafasnya yang tersenggal-senggal dengan kaki yang gemetar terus berjalan menyusuri perkampungan sambil menggendong wadah yang penuh dengan barang dagangan.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/4gsfVIGBPNGinq20uNMpOEuBGqsbAWb0BZGEJxnt.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="4gsfVIGBPNGinq20uNMpOEuBGqsbAWb0BZGEJxnt.jpg"></figure>
 
Sesekali kadang berhenti menahan rasa sakit dibadannya sambil mengelap keringat. wajahnya penuh harap dagangannya bisa laku, agar mak bisa menyantap nasi hari ini.
 
Tak banyak yang mak atik dapatkan dari hasil jualan keripik dan ranginangnya hanya 30.000 perhari jika barang dagangannya habis terjual.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/TCcXKUUGVaZgl81G2SzfH3diVqFoLnTnquFCNEE6.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="TCcXKUUGVaZgl81G2SzfH3diVqFoLnTnquFCNEE6.jpg"></figure>
 
Namun sayangnya, tak setiap hari keripik dan ranginang mak atik ada yang beli. Adakalanya mak pun tak membawa uang sedikit pun ke rumah walaupun sudah berjalan berkilo-kilo meter dari pagi sampai malam. Sehingga terpaksa mak pun harus menahan perutnya yang keroncongan.
 
"Jika hari ini tak ada yang beli, mudah-mudahan besok ada rezekinya." ~Ungkap mak atik<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/1yjK9a9VEf67skHHhzlBFf1DNOnwif9Tofw23PFJ.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="1yjK9a9VEf67skHHhzlBFf1DNOnwif9Tofw23PFJ.jpg"></figure>
 
Berkali-kali mak harus menahan sesak. Ketika diperiksakan kedokter jantung mak sudah terendam oleh cairan, sehingga mak tak bisa berjalan jauh.
.
Namun apalah daya. Jika mak Atik tak berjualan mak tak bisa makan, sehingga tak ada pilihan selain mak harus berjualan walaupun dengan menahan rasa sakit dan sesak yang tiada tara.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/5EbZGZacDjCsGlWYuT6JUPaRQHU2ZN8Hpuza2lLd.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="5EbZGZacDjCsGlWYuT6JUPaRQHU2ZN8Hpuza2lLd.jpg"></figure>
 
Mak tinggal di gubuk yang miring yang hampir roboh. Jika hujan dan angin, semua pakaian dan tempat tidur mak basah kuyup. Tak ada yang bisa mak lakukan selain berdzikir memohon perlindungan kepada sang maha pencipta agar gubuk yang ditempatinya tidak roboh
 
Sahabat kebaikan, diusia senjanya mak atik hanya ingin tidur nyenyak dengan perut terisi tanpa khawatir sewaktu-waktu gubuknya ambruk dan menimpa mak. Untuk itu, yuk kita temani mak Atik agar mak bisa tersenyum di usia senjanya.
 
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan memperbaiki rumah mak atik. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan global sedekah movement

Kini Mak Resna sering menahan lapar, yuk! Kita bantu beliau agar bisa hidup layak diusia senjanya

Harapan Mak Atik Dalam Sebungkus Keripik & Ranginang

Kakinya yang sakit tak pernah dirasa, dengan badan yang gemetar dan nafas yang tersenggal-senggal. Mak terus melangkahkan kakinya dengan menyusuri jalan sambil menawarkan barang dagangannya.

Berbekal tenaga renta, mak Atik (65 tahun) terus bekerja untuk menyambung hidup. Nafasnya yang tersenggal-senggal dengan kaki yang gemetar terus berjalan menyusuri perkampungan sambil menggendong wadah yang penuh dengan barang dagangan.

Sesekali kadang berhenti menahan rasa sakit dibadannya sambil mengelap keringat. wajahnya penuh harap dagangannya bisa laku, agar mak bisa menyantap nasi hari ini.

Tak banyak yang mak atik dapatkan dari hasil jualan keripik dan ranginangnya hanya 30.000 perhari jika barang dagangannya habis terjual.

Namun sayangnya, tak setiap hari keripik dan ranginang mak atik ada yang beli. Adakalanya mak pun tak membawa uang sedikit pun ke rumah walaupun sudah berjalan berkilo-kilo meter dari pagi sampai malam. Sehingga terpaksa mak pun harus menahan perutnya yang keroncongan.

"Jika hari ini tak ada yang beli, mudah-mudahan besok ada rezekinya." ~Ungkap mak atik

Berkali-kali mak harus menahan sesak. Ketika diperiksakan kedokter jantung mak sudah terendam oleh cairan, sehingga mak tak bisa berjalan jauh.
.
Namun apalah daya. Jika mak Atik tak berjualan mak tak bisa makan, sehingga tak ada pilihan selain mak harus berjualan walaupun dengan menahan rasa sakit dan sesak yang tiada tara.

Mak tinggal di gubuk yang miring yang hampir roboh. Jika hujan dan angin, semua pakaian dan tempat tidur mak basah kuyup. Tak ada yang bisa mak lakukan selain berdzikir memohon perlindungan kepada sang maha pencipta agar gubuk yang ditempatinya tidak roboh

Sahabat kebaikan, diusia senjanya mak atik hanya ingin tidur nyenyak dengan perut terisi tanpa khawatir sewaktu-waktu gubuknya ambruk dan menimpa mak. Untuk itu, yuk kita temani mak Atik agar mak bisa tersenyum di usia senjanya.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan memperbaiki rumah mak atik. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan global sedekah movement

Global Sedekah Movement adalah Lembaga independent yang menjadi jembatan kasih sayang antara para dermawan dengan para Mustahik dengan landasan amanah,  transparan dan profesionalisme untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri.

VISI
Mewujudkan lembaga sosial kemanusiaan terbaik di Indonesia dengan landasan amanah, transparan, dan profesionalisme.


MISI
1. Membangun opini umum indahnya berbagi

2. Menggulirkan program-program inovatif, solutif, dan berdaya guna sesuai dengan koridor syariah dalam menanggulangi berbagai macam problema sosial

3. Menjadi pendamping setia kaum dhuafa

4. Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan kemandirian ekonomi dhuafa

5.Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahmi, kerjasama dan perbaikan dengan berbagai kalangan untuk mengangkat harkat kaum dhuafa

Harapan Mak Atik Dalam Sebungkus Keripik & Ranginang

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur