Kisah hidup penjaga masjid di kota Duri, Riau. Bernama lengkap Bapak Edi Candra. Dikarunia tiga orang anak dan seorang istri yang tangguh (buruh cuci gosok)&nbsp;tanpa mengeluh sudah 15 tahun lamanya.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/reS08eDhO3ZWAA1TX0nCRM6o74DtetUzyJjjgjsN.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="reS08eDhO3ZWAA1TX0nCRM6o74DtetUzyJjjgjsN.jpg"></figure>
Kini sepasang keluarga ini mengabdikan dirinya sebagai penjaga masjid, setelah lama himpitan hidup dialami oleh mereka. Hidup yang serba kekurangan, mencari pekerjaan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan, belum lagi makan sehari hari harus berhutang, anak baru satu yang sekolah sudah dapat tenggang waktu pembayaran, terpaksa keluar rumah kontrak karena tak mampu membayar belum lagi kendaraan yang sering mogok ditengah jalan, dan banyak lagi ujian yang silih berganti berdatangan.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/xrx5UBT2xgPI2aqhgPtY1SmEw0HRqGiFas5gsLFe.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="xrx5UBT2xgPI2aqhgPtY1SmEw0HRqGiFas5gsLFe.jpg"></figure>
"alhamdulillah bg, walaupun begini keadaan kami, banyak orang baik yang sudah bantu kami, semua itu gk bisa kami balas kebaikan mereka bg. Kemaren sebelum pindah kemasjid ini, rumah kontrakan kami yang sudah 6 tahun tinggal disana, terpaksa kami harus keluar bg, karena gk mampu lagi bayarnya, itupun pembayaran uang sewanya sering dibantu sama mertua dan pembayaran terakhir sama yg punya rumah, gk usah dibayar, katanya bg", ucap Ibu Ulfiana/istri Pak Edi Candra.
Sekretaris Masjid Muamalah&nbsp;menyampaikan bahwa "kasian kita liat mereka ini, anak banyak, baru kemaren ini anak pertama mereka badan panas dan mencret sudah beberap hari, dibawa ke klinik, BPJSnya nunggak pula karena tak bisa bayar, ditambah&nbsp;kerja tak ada, sering ngebon ke masjid, kasian kita. Kita dari pihak masjid pun mau&nbsp;bantu apa yang bisa, mudah mudahan setelah ini Allah kasi kecukupan atas keluarga mereka."
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/82WMrqu74vAea7yG3spxJoqtMiieGeP9rPoYCNPg.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="82WMrqu74vAea7yG3spxJoqtMiieGeP9rPoYCNPg.jpg"></figure>
Setelah melakukan assessment bersama dengan pengurus Masjid Muamalah dan mewawancarai keluarga Pak Edi Candra, kita menyimpulkan bahwa keluarga ini tidak banyak mengharapkan bantuan, melainkan hanya ingin buat&nbsp;anaknya bahagia, agar tidak bersedih hati melihat teman sebanyanya bisa jajan dan punya pakaian yang bagus, untuk dapatkan baju baru, walaupun hanya satu pasang saja. Ditambah dengan ingin punya gerobak untuk nantinya digunakan berjualan keliling agar bisa bantu suami untuk hidupi keluarga kecil mereka.&nbsp;Terakhir Ibu Ulfiana ingin punya kendaran motor&nbsp;baru, kasian motor lama sudah banyak terkuras karena selalu saja diperbaiki dan ada saja kerusakannya.
Merespon hal ini InsyaAllah Aksi Cepat Tanggap Duri berikhtiar untuk memfasilitasi kebutuhan hidup keluarga Bapak Edi Candra, dengan bantuan para dermawan semua, sedikit rezeki yang diberikan pasti membuat mereka kuat hadapi kehidupan ini.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/VDuq4Vegtp2BeW1Biukz1Vx7RBnmZhcB0NIhzOHU.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="VDuq4Vegtp2BeW1Biukz1Vx7RBnmZhcB0NIhzOHU.jpg"></figure>
Sahabat bisa bersedekah melalui laman ini, semoga Allah yang menjadi saksi atas apa yang sahabat dermawan sedekahkan buat penjaga rumah Allah ini. Alhamdulillah wa Jazakumullah Khoiron Katsiro.

Sahabat, kirimkan kado bahagia untuk penjaga masjid kita, bahagiakan mereka dengan sedekah terbaik sahabat, BISMILLAH.

Kirimkan "Hadiah Terindah Untuk Penjaga Masjid Kita" untuk Bapak Edi Chanda dan Keluarga.

Kisah hidup penjaga masjid di kota Duri, Riau. Bernama lengkap Bapak Edi Candra. Dikarunia tiga orang anak dan seorang istri yang tangguh (buruh cuci gosok)&nbsp;tanpa mengeluh sudah 15 tahun lamanya.

Kini sepasang keluarga ini mengabdikan dirinya sebagai penjaga masjid, setelah lama himpitan hidup dialami oleh mereka. Hidup yang serba kekurangan, mencari pekerjaan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan, belum lagi makan sehari hari harus berhutang, anak baru satu yang sekolah sudah dapat tenggang waktu pembayaran, terpaksa keluar rumah kontrak karena tak mampu membayar belum lagi kendaraan yang sering mogok ditengah jalan, dan banyak lagi ujian yang silih berganti berdatangan.

"alhamdulillah bg, walaupun begini keadaan kami, banyak orang baik yang sudah bantu kami, semua itu gk bisa kami balas kebaikan mereka bg. Kemaren sebelum pindah kemasjid ini, rumah kontrakan kami yang sudah 6 tahun tinggal disana, terpaksa kami harus keluar bg, karena gk mampu lagi bayarnya, itupun pembayaran uang sewanya sering dibantu sama mertua dan pembayaran terakhir sama yg punya rumah, gk usah dibayar, katanya bg", ucap Ibu Ulfiana/istri Pak Edi Candra.
Sekretaris Masjid Muamalah&nbsp;menyampaikan bahwa "kasian kita liat mereka ini, anak banyak, baru kemaren ini anak pertama mereka badan panas dan mencret sudah beberap hari, dibawa ke klinik, BPJSnya nunggak pula karena tak bisa bayar, ditambah&nbsp;kerja tak ada, sering ngebon ke masjid, kasian kita. Kita dari pihak masjid pun mau&nbsp;bantu apa yang bisa, mudah mudahan setelah ini Allah kasi kecukupan atas keluarga mereka."

Setelah melakukan assessment bersama dengan pengurus Masjid Muamalah dan mewawancarai keluarga Pak Edi Candra, kita menyimpulkan bahwa keluarga ini tidak banyak mengharapkan bantuan, melainkan hanya ingin buat&nbsp;anaknya bahagia, agar tidak bersedih hati melihat teman sebanyanya bisa jajan dan punya pakaian yang bagus, untuk dapatkan baju baru, walaupun hanya satu pasang saja. Ditambah dengan ingin punya gerobak untuk nantinya digunakan berjualan keliling agar bisa bantu suami untuk hidupi keluarga kecil mereka.&nbsp;Terakhir Ibu Ulfiana ingin punya kendaran motor&nbsp;baru, kasian motor lama sudah banyak terkuras karena selalu saja diperbaiki dan ada saja kerusakannya.
Merespon hal ini InsyaAllah Aksi Cepat Tanggap Duri berikhtiar untuk memfasilitasi kebutuhan hidup keluarga Bapak Edi Candra, dengan bantuan para dermawan semua, sedikit rezeki yang diberikan pasti membuat mereka kuat hadapi kehidupan ini.

Sahabat bisa bersedekah melalui laman ini, semoga Allah yang menjadi saksi atas apa yang sahabat dermawan sedekahkan buat penjaga rumah Allah ini. Alhamdulillah wa Jazakumullah Khoiron Katsiro.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

Kirimkan "Hadiah Terindah Untuk Penjaga Masjid Kita" untuk Bapak Edi Chanda dan Keluarga.

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur