Ustadz Alwi, Mengajar dengan Satu Kaki

Warna baju dan sarungnya sudah memudar, bordir pecinya pun banyak yang terlepas. Tapi tak mengurangi pengabdian para guru ngaji di pelosok negeri. Mereka rela tidak bayar selama bisa membagikan ilmunya.

“Itu Ustadz su dataang!” gerombolan anak di Desa Papagaeng, Komodo, NTT lari menghampiri lelaki paruh baya berkaki satu itu.

Namanya Ustadz Alwi. Sejak tahun 2013 lalu, Ustadz Alwi membuka TPQ yang sederhana di halaman rumahnya. Berkat semangat beliau, anak-anak Desa Papagaeng bisa belajar mengaji, meski tak ada sepeserpun yang ingin ia terima dari murid-murid pengajiannya.

"Saya tidak mau dibayar Pak. Buat saya, melihat anak-anak bisa mengaji dengan lancar sudah lebih dari cukup," kata Ustadz Alwi.

Maka, untuk menafkahi ibu dan juga seorang yatim yang beliau angkat sebagai anak, Ustadz Alwi bekerja sebagai nelayan di tengah keterbatasannya. Selepas mengajar ngaji, Ustadz Alwi bersiap untuk melaut, mencari beberapa ikan untuk ia jual.

Meski tak bisa membayar jasa guru mereka dengan materi, murid-murid di TPQ Ustadz Alwi selalu mencoba untuk membalas jasanya dengan kebaikan lain. Banyak harapan baik yang selalu mereka doakan untuk Ustadz Alwi.

Ustadz Rajab, Tetap Mengabdi Meski Mata Tak Bisa Melihat

Ustadz Rajab Kari namanya. 31 tahun yang lalu, beliau mendirikan TPA Al Ikhlas di Dusun 2, Kab.Alor, NTT. Sesuai nama TPQnya, Ustadz Rajab mengabdikan dirinya dengan ikhlas sepenuh hati. Tidak dibayar sepeserpun.

Padahal, kondisinya jauh dari kata baik. Ustadz Rajab mengalami tunanetra sejak lama, beliau tak bisa melihat dengan jelas. Ketika membaca Al-Qur'an, beliau harus mendekatkannya ke wajah beliau hingga menutupi wajahnya.

Namun, kondisi itu tak membuat semangat beliau luntur. Ustadz Rajab tetap gigih mengajar hingga banyak murid di Desa Pandai, Alor, NTT yang bisa membaca Al-Qur'an berkat beliau.

Sahabat, Ustadz Alwi, Ustadz Rajab, dan juga puluhan guru ngaji lainnya di pelosok negeri sama-sama punya cerita yang luar biasa dalam berdakwah.

Di Ramadhan kali ini, mari kita jadikan momentum saling berbagi meski dari jauh. Kita sama-sama berikan Hadiah Lebaran terbaik untuk mereka.

Semoga, dengan kebaikan kecil dari Sahabat, Ustadz Alwi, Ustadz Rajab, dan para da'i lainnya semakin semangat lagi dalam menebarkan manfaatnya ke orang-orang di pelosok negeri.