Dana yang sudah terhimpun akan segera di distribusikan dan disalurkan kepada penerima manfaat yaitu ananda Felisha Hanina Humaira yang didiagnosa mengalami sindrom nefrotik (Ginjal Bocor) dan paru-paru. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu meringakan beban dari keluarga felisha.

Pencairan Dana Rp 225.916

Sahabat, perkenalkan adik kita semua, ananda Felisha Hanina Humaira. Felisha lahir tidak seperti kebanyakan anak lainnya. Pada kamis, 3 Maret 2022, dalam usia kandungan 8 bulan 1 minggu, Felisha dilahirkan secara premature bersama dengan saudara kembarnya. Felisha dan saudara kembarnya sempat dilarikan ke NICU (Neonatal Intensive care Unit) selama beberapa hari untuk mendapatkan perawatan. Dikarenakan pada saat itu berat badan Felisha hanya 1200 gram dengan panjang badan 39 cm, setelah cukup pulih dipindah ke ruang bayi. Namun, kabar duka menimpa keluarganya, selang 1 pekan setelah kelahiran, saudara kembar Felisha meninggal dunia.
 Semenjak pulang dari rumah sakit, semua berjalan seperti biasa. Sampai saat tanggal 4 Juli 2022, Felisha mengalami batuk-batuk dengan kondisi badan membengkak dan sulit bernafas, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, untuk mendapatkan penanganan medis.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/qv6LgPkEbDNhKrJhvd6zd3puE2EwoIZQhRCO7P3x.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="qv6LgPkEbDNhKrJhvd6zd3puE2EwoIZQhRCO7P3x.jpg"></figure>
Hasil pemeriksaan tim dokter Felisha didiagnosa mengalami Sindrom Nefrotik (Ginjal Bocor) dan paru-paru sehingga harus menjalani perawatan inap medis di rumah sakit dan menggunakan oksigen sebagai alat bantu dalam bernafas dan intervensi medis lainnya seperti tambah darah.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/aJXnazZiD6pj2MqUUeyOIE8yICc3TbcwIGETD0tl.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="aJXnazZiD6pj2MqUUeyOIE8yICc3TbcwIGETD0tl.jpg"></figure>
Dengan sigap rang tua Felisha mengurus administrasi BPJS Kesehatan, ketika Felisha masuk rumah sakit sehingga tidak perlu membayar biaya perawatan anaknya selama di rumah sakit. Hingga 15 Agustus 2022, Felisha masih menjalani rawat inap di rumah sakit yang berarti sudah 41 hari dengan ditemani oleh sang ibu setiap waktu dan selang oksigen yang masih terus terpasang dan menunggu leukositnya naik.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/RbkQBkK6jAT7i0DF8058VS7MIj7Lyaqm1UoBtf1w.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="RbkQBkK6jAT7i0DF8058VS7MIj7Lyaqm1UoBtf1w.jpg"></figure>
Sampai hari ini Felisha mempunya berat badan 2.9 Kg, dengan kondisi penglihatan yang belum sempurna dan berpotensi rawat jalan di rumah. Namun untuk menjalani rawat jalan di rumah, Felisha mesti menggunakan selang oksigen setiap waktu untuk membantunya bernafas dan minum susu formula khusus bayi premature.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/eWriPQaK1pBSBUKTmkwhtEfU15wyPWXc9NGHa66D.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="eWriPQaK1pBSBUKTmkwhtEfU15wyPWXc9NGHa66D.jpg"></figure>
Felisha merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Sugianto dan Ibu Raudah. Sehari-hari Pak Sugianto bekerja sebagai buruh harian lepas (pekerja serabutan) dengan penghasilan yang tidak menentu dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai ikhtiar membantu ekonomi keluarga, Ibu Raudah berjualan roti gembung di depan rumah dengan keuntungan bersih rata-rata 50.000/hari sembari mengurus anak-anak. Namun sejak Felisha masuk rumah sakit, Ibu Raudah tak lagi bisa berjualan yang menyebabkan penghasilan keluarga menjadi turun. Terlebih Pak Sugianto harus setiap hari bolak-balik ke rumah sakit, untuk bergantian dengan istrinya menjaga Felisha.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/N0LzpxcBKos724jfRUkXt0bzjqnzNDM5tHqHrF9u.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="N0LzpxcBKos724jfRUkXt0bzjqnzNDM5tHqHrF9u.jpg"></figure>
Beberapa waktu ini pekerjaan pak sugianto sangat tidak menentu, kadang ada pekerjaan dan seringnya tidak bekerja. Pak Sugianto dan Bu Raudah menjalani ujian ini dengan sabar dan terus berharap Felisha bisa sembuh dan sehat seperti anak-anak lainnya. Sahabat, kemudahan yang saat ini kita rasakan, mari membaginya dengan keluarga Felisha. Bayi mungil itu sedang bertahan hidup, dan barangkali pertolongan Allah hadir melalui kita.

Yuk,,,,bantu adik felisha untuk mengembalikan senyum kedua orangtuanya!!

Bayi Seorang Buruh Ini Alami Ginjal Bocor

Sahabat, perkenalkan adik kita semua, ananda Felisha Hanina Humaira. Felisha lahir tidak seperti kebanyakan anak lainnya. Pada kamis, 3 Maret 2022, dalam usia kandungan 8 bulan 1 minggu, Felisha dilahirkan secara premature bersama dengan saudara kembarnya. Felisha dan saudara kembarnya sempat dilarikan ke NICU (Neonatal Intensive care Unit) selama beberapa hari untuk mendapatkan perawatan. Dikarenakan pada saat itu berat badan Felisha hanya 1200 gram dengan panjang badan 39 cm, setelah cukup pulih dipindah ke ruang bayi. Namun, kabar duka menimpa keluarganya, selang 1 pekan setelah kelahiran, saudara kembar Felisha meninggal dunia.
 Semenjak pulang dari rumah sakit, semua berjalan seperti biasa. Sampai saat tanggal 4 Juli 2022, Felisha mengalami batuk-batuk dengan kondisi badan membengkak dan sulit bernafas, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, untuk mendapatkan penanganan medis.
Hasil pemeriksaan tim dokter Felisha didiagnosa mengalami Sindrom Nefrotik (Ginjal Bocor) dan paru-paru sehingga harus menjalani perawatan inap medis di rumah sakit dan menggunakan oksigen sebagai alat bantu dalam bernafas dan intervensi medis lainnya seperti tambah darah.
Dengan sigap rang tua Felisha mengurus administrasi BPJS Kesehatan, ketika Felisha masuk rumah sakit sehingga tidak perlu membayar biaya perawatan anaknya selama di rumah sakit. Hingga 15 Agustus 2022, Felisha masih menjalani rawat inap di rumah sakit yang berarti sudah 41 hari dengan ditemani oleh sang ibu setiap waktu dan selang oksigen yang masih terus terpasang dan menunggu leukositnya naik.
Sampai hari ini Felisha mempunya berat badan 2.9 Kg, dengan kondisi penglihatan yang belum sempurna dan berpotensi rawat jalan di rumah. Namun untuk menjalani rawat jalan di rumah, Felisha mesti menggunakan selang oksigen setiap waktu untuk membantunya bernafas dan minum susu formula khusus bayi premature.
Felisha merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Sugianto dan Ibu Raudah. Sehari-hari Pak Sugianto bekerja sebagai buruh harian lepas (pekerja serabutan) dengan penghasilan yang tidak menentu dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai ikhtiar membantu ekonomi keluarga, Ibu Raudah berjualan roti gembung di depan rumah dengan keuntungan bersih rata-rata 50.000/hari sembari mengurus anak-anak. Namun sejak Felisha masuk rumah sakit, Ibu Raudah tak lagi bisa berjualan yang menyebabkan penghasilan keluarga menjadi turun. Terlebih Pak Sugianto harus setiap hari bolak-balik ke rumah sakit, untuk bergantian dengan istrinya menjaga Felisha.
Beberapa waktu ini pekerjaan pak sugianto sangat tidak menentu, kadang ada pekerjaan dan seringnya tidak bekerja. Pak Sugianto dan Bu Raudah menjalani ujian ini dengan sabar dan terus berharap Felisha bisa sembuh dan sehat seperti anak-anak lainnya. Sahabat, kemudahan yang saat ini kita rasakan, mari membaginya dengan keluarga Felisha. Bayi mungil itu sedang bertahan hidup, dan barangkali pertolongan Allah hadir melalui kita.

DT Peduli adalah lembaga amil zakat nasional Didirikan pada tanggal 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah Gymnastiar dengan tekad untuk menjadi model Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang amanah, profesional, akuntabel dan terkemuka dengan daerah operasi yang merata. Mengelola Zakat, Infak, Sedekah, serta dana kemanusiaan lainnya melalui serangkaian program terintegrasi di bidang Dakwah, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial Kemanusiaan, Ramadhan dan Qurban untuk mewujudkan kebahagiaan masyarakat yang membutuhkan.

Bayi Seorang Buruh Ini Alami Ginjal Bocor

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur