“Tahun 2020 ayahnya meninggal karena COVID-19, bulan Juni 2021 kemarin ibunya yang meninggal karena ginjal. Jadi dua anak mereka ini saya yang rawat” – Mbah Tukiman (69 tahun)
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/20e1we5tOWkft2nwANRu337Hm03VLLAOs6y29SYs.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Siapa sangka tahun ini menjadi tahun yang berat bagi Mbah Tukiman dan Mbah Laginem (67 tahun) karena harus merawat cucu mereka, Nanda (15 tahun) dan Faiz (9 tahun),yang yatim piatu. Bukannya tidak sayang. Mereka hanya bingung, cucu saya nanti mau dikasih makan apa?
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/1umOypRHwvWF5ClzvqUq9btnkGBeC7jsEZikTtuR.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Hal wajar ketika Mbah Tukiman merasa keberatan merawat cucu mereka, mengingat pekerjaannya hanya serabutan. Seringnya ia menebang pohon bambu disekitaran rumahnya, Kaligayam, Klaten untuk kemudian dijadikan stik mainan yang hanya dihargai 100 perak per stik. Kadang juga untuk kandang ayam atau kandang burung kalau ada pesanan saja.
Tak banyak yang ia dapatkan dari hasil membuat stik bambu. Biasanya Mbah Tukiman hanya mampu mengumpulkan stik bambu 500 biji per 3 hari. Artinya ia perlu 3 hari untuk mendapatkan uang Rp 50.000. Itupun saat kondisi badannya sehat dan perlu bantuan cucunya, Nanda dan Faiz.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/9l35q9PEpG5xyjZlY6G0rok9U27Ln3xQhgNFxquD.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
“Saya bisanya bikin seperti ini. Istri saya juga sudah gak bisa kerja. Saya mau-mau aja kerja yang lain. Tapi fisik saya yang tua seperti ini orang-orang sudah gak mau mempekerjakan saya”
Anak-anak Mbah Tukiman lainnya bahu membahu membayar pajak listrik atau makan dan kadang keperluan sekolah untuk Nanda dan Faiz. Namun, kondisi pandemi seperti ini semua serba susah. Anak-anaknya juga mengalami kesuliltan yang sama. Tidak sepenuhnya mereka membantu lantaran mereka juga punya keluarga masing-masing. 
Dulu, Mbah Tukiman menghidupi istrinya saja sering kesusahan. Apalagi ini ditambah dua cucunya yang masih bersekolah. Mbah Tukiman hanya menyimpan rasa sedihnya lantaran seringkali cucunya minta uang 2000 saja ia tak punya.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di Surga seperti ini”, Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya sangat dekat. (HR. Al Bukhari No. 4998 dan 5659
Untuk teman-teman yang ingin ambil bagian dalam kebaikan ini, silahkan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG” 2. Masukan nominal donasi 3. Pilih metode pembayaran transfer Bank dan transfer ke no. rekening yang tertera. Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga boleh membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
 
Disclaimer:
Bantuan ini selanjutnya akan digunakan untuk membantu anak yatim piatu dhuafa yang lainnya.

Mari sisihkan uangmu untuk membantu anak yatim piatu dhuafa

Gerakan Bantu Yatim Piatu COVID-19

“Tahun 2020 ayahnya meninggal karena COVID-19, bulan Juni 2021 kemarin ibunya yang meninggal karena ginjal. Jadi dua anak mereka ini saya yang rawat” – Mbah Tukiman (69 tahun)

Siapa sangka tahun ini menjadi tahun yang berat bagi Mbah Tukiman dan Mbah Laginem (67 tahun) karena harus merawat cucu mereka, Nanda (15 tahun) dan Faiz (9 tahun),yang yatim piatu. Bukannya tidak sayang. Mereka hanya bingung, cucu saya nanti mau dikasih makan apa?

Hal wajar ketika Mbah Tukiman merasa keberatan merawat cucu mereka, mengingat pekerjaannya hanya serabutan. Seringnya ia menebang pohon bambu disekitaran rumahnya, Kaligayam, Klaten untuk kemudian dijadikan stik mainan yang hanya dihargai 100 perak per stik. Kadang juga untuk kandang ayam atau kandang burung kalau ada pesanan saja.
Tak banyak yang ia dapatkan dari hasil membuat stik bambu. Biasanya Mbah Tukiman hanya mampu mengumpulkan stik bambu 500 biji per 3 hari. Artinya ia perlu 3 hari untuk mendapatkan uang Rp 50.000. Itupun saat kondisi badannya sehat dan perlu bantuan cucunya, Nanda dan Faiz.

“Saya bisanya bikin seperti ini. Istri saya juga sudah gak bisa kerja. Saya mau-mau aja kerja yang lain. Tapi fisik saya yang tua seperti ini orang-orang sudah gak mau mempekerjakan saya”
Anak-anak Mbah Tukiman lainnya bahu membahu membayar pajak listrik atau makan dan kadang keperluan sekolah untuk Nanda dan Faiz. Namun, kondisi pandemi seperti ini semua serba susah. Anak-anaknya juga mengalami kesuliltan yang sama. Tidak sepenuhnya mereka membantu lantaran mereka juga punya keluarga masing-masing. 
Dulu, Mbah Tukiman menghidupi istrinya saja sering kesusahan. Apalagi ini ditambah dua cucunya yang masih bersekolah. Mbah Tukiman hanya menyimpan rasa sedihnya lantaran seringkali cucunya minta uang 2000 saja ia tak punya.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di Surga seperti ini”, Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya sangat dekat. (HR. Al Bukhari No. 4998 dan 5659
Untuk teman-teman yang ingin ambil bagian dalam kebaikan ini, silahkan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”2. Masukan nominal donasi3. Pilih metode pembayaran transfer Bank dan transfer ke no. rekening yang tertera.Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga boleh membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.

Disclaimer:
Bantuan ini selanjutnya akan digunakan untuk membantu anak yatim piatu dhuafa yang lainnya.

Serambi Gotong Royong adalah Komunitas Gotong Royong yang diinisiasi dan dibina langsung oleh DR.dr.Sagiran,Sp.B (K) KL, M.Kes yang fokus pada program-program Kesehatan, Pendidikan dan Sosial Kemanusiaan lainnya yang memberikan manfaat langsung untuk umat. Ayo Bergotong Royong membantu Sesama.

Gerakan Bantu Yatim Piatu COVID-19

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur