Usia yang sudah senja, Abah Tarwan ( 69 ) harus hidup di dalam keadaan yang sangat terbatas. Bekerja sebagai pengambil sampah. Jauh dari kata cukup, perhari Abah Tarwan hanya mendapatkan 20 Ribu / Hari yang hanya cukup untuk kebutuhan makannya. Hanya menyisihkan sedikit dari penghasilan hariannya untuk membayar kontrakan tempat beliau tinggal sebesar 300 Ribu / Bulannya.

<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/W5i4K3x5usnAdftBh5mdsfYlE1FxUo08z2jMgtBn.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="W5i4K3x5usnAdftBh5mdsfYlE1FxUo08z2jMgtBn.jpg"></figure>

Tetapi semangat Abah Tarwan masih terus berkobar. Usia bukan masalah untuknya untuk terus berjuang menjalani kesehariannya.
Sama halnya seperti Abah Tarwan. Perjuangan mencari nafkah Abah Amsuri di usia tuanya sangat luar biasa.
Kondisi mata yang sudah tidak baik, dan umur yang tidak muda lagi tidak membuat semangat Abah Amsuri ( 55 ) untuk menafkahi keluarganya pudar. Harus menempuh jarak yang jauh dan medan yang berbahaya dalam mencari nafkah di pinggir sungai yang deras. 
 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/NoJSAaEXH1HxlCEaz0c18JyeirhOLmSWm7fpdqCm.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="NoJSAaEXH1HxlCEaz0c18JyeirhOLmSWm7fpdqCm.jpg"></figure>

Sebagai penambang pasir, penghasilan Abah Amsuri hanya sekitar 250 Ribu / Kubik yang ini harus di bagi kepada penambang yang lain juga untuk biaya sewa mobil dolak pengangkut pasir. Kondisi adiknya, Mak Puri ( 50 ) yang juga sama dengan Abah Amsuri membuat semangat mencari nafkahnya semakin berkobar. “Semuanya agar adik Abah bisa makan” Tegas Abah Amsuri.
Abah Tarwan dan Abah Amsuri adalah mereka yang sedang berjuang ditengah keterbatasan. Potret dari ribuan lansia yang menjadi pejuang Nafkah di usia senjanya. Sudah sepantasnya menjadi kewajiban kita sebagai saudara mereka sesama Muslim. 
Ditambah, begitu dekatnya kedatangan tamu Agung Bulan Suci Ramadhan menjadi momen sempurna untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Fidyah
menjadi sarana yang sangat baik dalam meringankan beban mereka yang berjuang sebagai pejuang nafkah. Selain menuntaskan kewajiban kita, sekaligus mendapatkan pahala berlipat dengan memberikan senyuman kepada para dhuafa.
Kedatangan Bulan Suci Ramadhan hanya menyisakan kurang dari 2 bulan. Jangan sampai, berkahnya Bulan Ramadhan terhalang dengan hutang Fidyah yang masih kita tanggung. Allah dalam Al-Qurán ber firman mengenai Fidyah,
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” ( QS. Al Baqarah: 184 )
Selain menunaikan kewajiban, Fidyah yang dikumpulkan akan disalurkan berupa Paket Makanan yang akan di bagikan kepada Dhuafa yang ada disekitar Masjid dan yang menjadi Jemaah di Masjid-Masjid sekitar Bandung Raya. Penyaluran Fidyah ini juga termasuk kedalam Program “Warung Nasi Kebaikan”
Gratis. Dengan harapan Mengkokohkan Iman saudara-saudara kita sesama Muslim.
Bagaimana cara membayarnya :
<ol><li>Beras : 1 Mud (7 ons) untuk satu hutang puasa dan jika memiliki kewajiban 30 hari puasa, maka kewajiban fidyah adalah 30 mud, sama dengan 21 kg beras</li><li>Paket Makanan : 1 Bungkus makanan = 1 Hari hutang Puasa</li></ol>
Untuk 1 Paket Makanan : 30 Ribu, Yang dikemas dan di bagikan kepada para Dhuafa.
Segera tunaikan Fidyah!
Salurkan Donasi Melalui: <a href="http://www.kebaikanummat.org">www.kebaikanummat.org</a>
.
BSI Bank Syariah Indonesia (Kode Bank 451) 111.555.3212
AN. Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat
.
Konfirmasi Donasi Melalui WA : wa.me/6283190090034

Ayo!! Kita bantu semangat mereka para pejuang nafkah untuk terus berjuang dengan Fidyah yang kita tunaikan kepada mereka!!

Fidyah 1001 Masjid

Usia yang sudah senja, Abah Tarwan ( 69 ) harus hidup di dalam keadaan yang sangat terbatas. Bekerja sebagai pengambil sampah. Jauh dari kata cukup, perhari Abah Tarwan hanya mendapatkan 20 Ribu / Hari yang hanya cukup untuk kebutuhan makannya. Hanya menyisihkan sedikit dari penghasilan hariannya untuk membayar kontrakan tempat beliau tinggal sebesar 300 Ribu / Bulannya.



Tetapi semangat Abah Tarwan masih terus berkobar. Usia bukan masalah untuknya untuk terus berjuang menjalani kesehariannya.
Sama halnya seperti Abah Tarwan. Perjuangan mencari nafkah Abah Amsuri di usia tuanya sangat luar biasa.
Kondisi mata yang sudah tidak baik, dan umur yang tidak muda lagi tidak membuat semangat Abah Amsuri ( 55 ) untuk menafkahi keluarganya pudar. Harus menempuh jarak yang jauh dan medan yang berbahaya dalam mencari nafkah di pinggir sungai yang deras. 



Sebagai penambang pasir, penghasilan Abah Amsuri hanya sekitar 250 Ribu / Kubik yang ini harus di bagi kepada penambang yang lain juga untuk biaya sewa mobil dolak pengangkut pasir. Kondisi adiknya, Mak Puri ( 50 ) yang juga sama dengan Abah Amsuri membuat semangat mencari nafkahnya semakin berkobar. “Semuanya agar adik Abah bisa makan” Tegas Abah Amsuri.
Abah Tarwan dan Abah Amsuri adalah mereka yang sedang berjuang ditengah keterbatasan. Potret dari ribuan lansia yang menjadi pejuang Nafkah di usia senjanya. Sudah sepantasnya menjadi kewajiban kita sebagai saudara mereka sesama Muslim. 
Ditambah, begitu dekatnya kedatangan tamu Agung Bulan Suci Ramadhan menjadi momen sempurna untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Fidyah
menjadi sarana yang sangat baik dalam meringankan beban mereka yang berjuang sebagai pejuang nafkah. Selain menuntaskan kewajiban kita, sekaligus mendapatkan pahala berlipat dengan memberikan senyuman kepada para dhuafa.
Kedatangan Bulan Suci Ramadhan hanya menyisakan kurang dari 2 bulan. Jangan sampai, berkahnya Bulan Ramadhan terhalang dengan hutang Fidyah yang masih kita tanggung. Allah dalam Al-Qurán ber firman mengenai Fidyah,
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” ( QS. Al Baqarah: 184 )
Selain menunaikan kewajiban, Fidyah yang dikumpulkan akan disalurkan berupa Paket Makanan yang akan di bagikan kepada Dhuafa yang ada disekitar Masjid dan yang menjadi Jemaah di Masjid-Masjid sekitar Bandung Raya. Penyaluran Fidyah ini juga termasuk kedalam Program “Warung Nasi Kebaikan”
Gratis. Dengan harapan Mengkokohkan Iman saudara-saudara kita sesama Muslim.
Bagaimana cara membayarnya :
Beras : 1 Mud (7 ons) untuk satu hutang puasa dan jika memiliki kewajiban 30 hari puasa, maka kewajiban fidyah adalah 30 mud, sama dengan 21 kg berasPaket Makanan : 1 Bungkus makanan = 1 Hari hutang Puasa
Untuk 1 Paket Makanan : 30 Ribu, Yang dikemas dan di bagikan kepada para Dhuafa.
Segera tunaikan Fidyah!
Salurkan Donasi Melalui: www.kebaikanummat.org
.
BSI Bank Syariah Indonesia (Kode Bank 451) 111.555.3212
AN. Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat
.
Konfirmasi Donasi Melalui WA : wa.me/6283190090034

Kebaikan Ummat (KU) adalah sebuah Pergerakan Kepedulian dari, oleh dan untuk Ummat karena Allah Ta'ala, yang In syaa Allah memberikan kontribusi kepada Ummat dengan bergerak di bidang Kemakmuran Masjid, Kemanusian, Social Movement, dan lainnya.

Fidyah 1001 Masjid

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur