Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah Lembaga yang bertugas mengkoordinasikan sumberdaya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulanganan bencana berupa upaya tanggap darurat, pemulihan, mitigasi kesiapsiagaan, dan penguatan sistem jaringan, organisasi dan pengelolaan sumberdaya penanggulangan bencana. MDMC bekerja pada misi Nasional dan internasional dalam bendera Muhammadiyah Aid, menjadi bagian dari Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), anggota Humanitarian Forum Indonesia (HFI), anggota Platform Nasional PRB, dan anggota Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) dan Global Initiative EMT World Health Organization (WHO).

Tujuan Rumah Sakit Lapangan ini untuk memberikan pertolongan pertama pada masyarakat penyintas bencana dan konflik baik di dalam maupun luar negeri.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selalu berupaya untuk melakukan respon tanggap darurat pada lokasi bencana. Adapun respon yang dilakukan salah satunya adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama sebelum masyarakat penyintas di bawa ke Rumah Sakit dengan peralatan lengkap. Pelayanan Kesehatan ini biasanya dibuat di dalam tenda-tenda khusus dengan peralatan medis sesuai dengan tipe tenda EMT yang terverifikasi oleh WHO.

Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Lapangan dilakukan oleh Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah. Rumah Sakit Lapangan dan semua perlengkapan medis yang menyertainya akan didirikan setiap ada bencana di dalam maupun luar negeri. EMT Muhammadiyah telah memiliki banyak pengalaman respon di berbagai misi kemanusiaan Internasional. Diantaranya; konflik di Gaza tahun 2010, Fillipina tahun 2012, Nepal tahun 2015, Bangladesh (Rohingya) tahun 2017, Pakistan tahun 2022 dan Gempa di Turki pada tahun 2023. Bahkan pada saat penanganan dampak bencana banjir di Pakistan, EMT Muhammadiyah menjadi satu-satunya tim medis yang dikirim dari kalangan non pemerintah. Selain itu, EMT Muhammadiyah juga telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia atas kontribusi dalam respon gempa Turki pada Mei 2023. Undangan kegiatan internasional pun sering dilakukan sejak tahun 2012. Tentu saja dalam hal ini EMT Muhammadiyah telah dikenal oleh berbagai organisasi dunia, termasuk World Health Organization (WHO). Verifikasi WHO akan dilaksanakan pada bulan April 2024. Oleh karena itu, segala kebutuhan logistik Rumah Sakit Lapangan harus terpenuhi.

Kami mengajak para orang baik untuk terlibat dalam misi kemanusiaan baik di tingkat nasional maupun internasional. kebutuhan tenda Rumah Sakit Lapangan adalah sebesar Rp.3.716.835. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pemenuhan logistik Rumah Sakit Lapangan sehingga EMT Muhammadiyah terverifikasi oleh WHO dan layak untuk melakukan pelayanan medis bahkan sampai di luar negeri.

Kami sangat berharap bahwa dengan berdirinya Rumah Sakit Lapangan ini, maka akan banyak nyawa masyarakat terdampak bencana dan penyintas konflik yang terselematkan.