Wahyuningsih

Diki, adik kecil kita yang mengalami luka bakar di wajahnya masih berjuang untuk kesembuhannya. Untuk itu, dana ini akan digunakan Diki untuk pemenuhan support nutrisi untuk Diki agar kondisi tubuhnya tetap dalam kondisi yang sehat optimal

Pencairan Dana Rp 307.028

Diki alami luka bakar di wajahnya yang berpengaruh pada matanya. 
 Sahabat baik, sebelumnya Diki telah jalani operasi kelopak mata dan kontrol untuk persiapan tindakan amnion graft di RSUP M Hoesin Palembang. Ternyata,&nbsp;Diki dirujuk lagi ke RS Sriwijaya untuk pelaksanaan tindakan amnion grafting-nya.&nbsp;<img src="https://lh5.googleusercontent.com/4Y4115anN_1BbdQ248Bu8RYMCMZyriZzryewR2X7ZKffrVRveABexHSJSM74VLpMTu8C5GehueqooCxlqYG1BILZHIX1QDQ5Nd9kSWfEnkYO9Er2piLnA2Xm_y4ZXQizHm5m1gtR_04Rput6E0en7Mc3p8jMe9oFqUnIRtqXkQMxN-2InVRemoFIYg">Relawan bersama keluarga Diki konsultasi dengan pihak rumah sakit terkait biaya yang dibutuhkan untuk tindakan ini.&nbsp;Tindakan ini tidak bisa menggunakan biaya BPJS seperti di rumah sakit sebelumnya sehingga keluarga Diki harus menyiapkan biayanya menggunakan jalur umum.&nbsp;Bantuan dari Sahabat Baik akan digunakan untuk tindakan amnion grafting dan juga untuk biaya hidup selama jauh dari kampung halaman.<img src="https://lh3.googleusercontent.com/7Nps2lIYWIt-ZxSLPERUsLM-6F8BKUTPbgH8dciacmPJMWokKVAK7G1bqJLIQQgFEtENugGAXJi-OVk8PBKYEsNsUsdMi_MtabK1hz8xBOhZvWm7dMW3ERsNMgnYD4uqHvDeWuI1dv5zqdCZvpri3QnRxmudyFwMkNO3VAYETlEFCkBJ6T02o4nKUw"><img src="https://lh4.googleusercontent.com/ayEZCxnpbdnqTdY3MT7wLKClMchznSuEItsug62XsEWCOsINBbzupBvjF3Yu2LNLllfIprnnNqaRCUq__urtZ-mmH2VlPPoXgfx4Gpa9cdI0JBDwJWVyEz_CXDsIfPKLpclQVcZYUHF6-7hCo5KuRAj6UQVNpNNfQfT1HT6qTyHKUwZr1AWcnG5erw">Dokternya Diki (dr. Riani&nbsp;Erna, Sp.M) menyarankan agar tindakan amnion grafting ini dilakukan segera di RS Sriwijaya Palembang dengan jalur umum. Karena jika menggunakan jalur BPJS, dikhawatirkan kondisi Diki menurun karena harus bolak-balik mengambil rujukan ke faskes 1 di kampung halamannya yang akan memakan waktu lebih banyak.<img src="https://lh3.googleusercontent.com/jcbAAtoM_2m5LjccV-QO_pM5FJ687TMwfek1tGPVHNyIIkYdvxgTWIZodV8ZtvGH0tCEt6833ngtGaYjL2udsfVvsBNlrzNLa-1fWGqTiHLrffwvhbb6ICEZtAiho01b_K8FkXzsV_HJE7j1ToxYPlj2e-OW1FLEL-DIj0oLVv5q9hyh4pbdvK6KqQ">Terima kasih, Sahabat Baik. Berkatmu, Diki alami banyak perkembangan dari sebelumnya. Bantu Diki untuk jalani pengobatan ini sampai sembuh.

Diki Akan Jalani Amnion Grafting

Diki, adik kecil kita yang mengalami luka bakar di wajahnya masih berjuang untuk kesembuhannya. Untuk itu, dana ini akan digunakan Diki untuk biaya akomodasi selama kontrol di RS Sriwijaya untuk rujukan ke RSUP M Hosein Palembang terkait persiapan amnion grafting

Pencairan Dana Rp 372.267

Halo, Sahabat Baik! Masih ingat dengan Diki?Sebelumnya, Diki sempat alami luka bakar di wajahnya sehingga organ-organ di wajahnya (seperti mata, hidung, mulut) mengalami luka bakar juga. Tapi, semua itu berubah ketika kebaikan Sahabat Baik hadir dan Diki bisa melakukan pemeriksaan medis rutin di rumah sakit. 
 Sahabat Baik, terima kasih sudah menemani Diki berjuang hingga saat ini.<img src="https://core.bantutetangga.com/image/bV6H62CHvoLFjkFwPFgo9GNDLs4iukP5VPaK57qj-1661504954.jpeg">Diki sudah melakukan konsultasi ke poliklinik mata di RSUP M Hosein Palembang setelah sempat melakukan operasi plastik kelopak matanya.<img src="https://core.bantutetangga.com/image/BL4UnAvowlTiBfDl9xI9NichZDgn9R3Uyd3uLKYc-1661504977.jpeg">Dokter mengatakan penglihatan Diki sudah sedikit jelas karena kotoran dan iritasi matanya membaik.<img src="https://core.bantutetangga.com/image/hTyS5I6J8QcaGzYUzGLpd6cakk0qPGTCzAm1aeCV-1661504995.jpeg">Rencananya Diki akan diagendakan untuk melakukan tindakan Amnion Graft di rumah sakit dengan dokter yang menanganinya. Sahabat Baik, ayo kita do'akan dan bantu Diki sampai sembuh.

Konsultasi Diki ke Poliklinik Mata

Diki, adik kecil kita yang mengalami luka bakar di wajahnya masih berjuang untuk kesembuhannya. Untuk itu, dana ini akan digunakan Diki untuk biaya akomodasi selama kontrol di rumah sakit seperti kebutuhan konsumsi, biaya transportasi, juga keperluan obat-obatan yang tidak di cover BPJS

Pencairan Dana Rp 1.188.696

“Saya sedih tiap kali ingat kebakaran itu. Wajah anak saya jadi kena luka bakar ,” – Ibu Wati (ibunda Diki)<img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/Vsb8secX5P2D.jpg"> Kejadian menyedihkan itu terjadi saat Diki berusia 7 bulan. Saat itu ayah dan ibunya sedang bekerja di ladang. Sementara Diki ditinggalkan di rumah bersama kakaknya yang berusia 3 tahun.Kakak Diki bermain-main korek api di saat Diki tertidur pulas di atas ayunan kain.Tak berselang lama, api tiba-tiba berkobar. Semakin lama api semakin membesar dan menyambar tubuh mungil Diki. Kakak Diki tidak berani menyelamatkannya, ia hanya bisa menangis melihat adiknya dilahap api.<img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/QurgQ2Fp3U0E.jpg"> Waktu berlalu dengan cepat. Api semakin besar dan juga ikut menghanguskan rumah Diki. Ibunya yang melihat dari kejauhan segera bergegas ke rumah. Dengan penuh keberanian, Ibu Diki masuk ke dalam kobaran api dan menyelamatkan Diki dari sana.Sayangnya, usaha yang dilakukan ibunya sudah terlambat. Diki mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, terutama di bagian wajah. Diki yang masih kecil pun harus menahan perihnya rasa sakit.<img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/KFOsGfScTke6.jpg"> “Gak mau lagi saya mengingat kejadian kebakaran itu, Pak,” ujar Ibu Wati mengawali cerita tentang Diki.“Api cepat sekali datangnya. Saya udah selamatin dia. Tapi terlambat, Pak. Kasihan lihat wajahnya seperti ini kondisinya sekarang,” lanjut Ibu Wati.Setelah kebakaran itu, orang tua Diki membawa anaknya ke rumah sakit di daerah Kepahiang, Bengkulu. Namun, keterbatasan biaya menjadi kendala sehingga pengobatan Diki harus terhenti.Delapan tahun sudah berlalu. Diki hidup dengan wajah yang terkena luka bakar. Kelopak matanya tidak bisa menutup dan ia juga tidak bisa melihat dengan jelas."Saya ingin Diki bisa dioperasi. Tapi, apa daya kami hanya buruh pencari rebung. Penghasilan hanya cukup untuk makan," ucap Ibu Wati.Diki dan kedua orangtuanya tinggal di Desa Batu Ampar, kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.Sahabat Baik, orangtua Diki ingin sekali melihat wajah anaknya normal seperti anak-anak lainnya.

Maukah Sahabat membantu operasi wajah Diki? Karena kebaikanmu sangat berarti untuk mereka.

Wajah Alami Luka Bakar, Diki Harus Dioperasi

“Saya sedih tiap kali ingat kebakaran itu. Wajah anak saya jadi kena luka bakar ,” – Ibu Wati (ibunda Diki)Kejadian menyedihkan itu terjadi saat Diki berusia 7 bulan. Saat itu ayah dan ibunya sedang bekerja di ladang. Sementara Diki ditinggalkan di rumah bersama kakaknya yang berusia 3 tahun.Kakak Diki bermain-main korek api di saat Diki tertidur pulas di atas ayunan kain.Tak berselang lama, api tiba-tiba berkobar. Semakin lama api semakin membesar dan menyambar tubuh mungil Diki. Kakak Diki tidak berani menyelamatkannya, ia hanya bisa menangis melihat adiknya dilahap api.Waktu berlalu dengan cepat. Api semakin besar dan juga ikut menghanguskan rumah Diki. Ibunya yang melihat dari kejauhan segera bergegas ke rumah. Dengan penuh keberanian, Ibu Diki masuk ke dalam kobaran api dan menyelamatkan Diki dari sana.Sayangnya, usaha yang dilakukan ibunya sudah terlambat. Diki mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, terutama di bagian wajah. Diki yang masih kecil pun harus menahan perihnya rasa sakit.“Gak mau lagi saya mengingat kejadian kebakaran itu, Pak,” ujar Ibu Wati mengawali cerita tentang Diki.“Api cepat sekali datangnya. Saya udah selamatin dia. Tapi terlambat, Pak. Kasihan lihat wajahnya seperti ini kondisinya sekarang,” lanjut Ibu Wati.Setelah kebakaran itu, orang tua Diki membawa anaknya ke rumah sakit di daerah Kepahiang, Bengkulu. Namun, keterbatasan biaya menjadi kendala sehingga pengobatan Diki harus terhenti.Delapan tahun sudah berlalu. Diki hidup dengan wajah yang terkena luka bakar. Kelopak matanya tidak bisa menutup dan ia juga tidak bisa melihat dengan jelas."Saya ingin Diki bisa dioperasi. Tapi, apa daya kami hanya buruh pencari rebung. Penghasilan hanya cukup untuk makan," ucap Ibu Wati.Diki dan kedua orangtuanya tinggal di Desa Batu Ampar, kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.Sahabat Baik, orangtua Diki ingin sekali melihat wajah anaknya normal seperti anak-anak lainnya.

Lembaga Filantropi yang berfokus membantu dan memberdayakan masyarakat di Pedalaman Indonesia

Wajah Alami Luka Bakar, Diki Harus Dioperasi

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur