“Febby ini anak berprestasi. Ia sudah lolos untuk lanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir. Seluruh warga di Dusun Translok Jorong sangat senang mendengar kabar bahagia itu. Mereka patungan untuk kekurangan biaya keberangkatan Febby bulan ini. Tapi, ternyata iuran warga juga masih kurang untuk transportasi Febby ke sana,” tutur Ustadz Sohwatul Bahri, salah satu guru Febby di Ponpes Nurul Yaqin Ringan-ringan Pakandangan, Sumatera Barat.

Bagaimana rasanya ketika mimpi sudah di depan mata, tapi tinggal langkah terakhir rasanya sulit sekali ditempuh?

Hal itu yang juga dirasakan oleh Febby, gadis 21 tahun yang sedang meniti mimpinya. Kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir adalah mimpinya sejak dulu. Ia giat belajar kitab-kitab di pesantrennya demi satu mimpinya itu.

Berbagai tes dan seleksi telah dilaluinya. Kini tinggal selangkah lagi ia bisa menginjakkan kakinya di tanah Mesir.

“Seneng banget waktu Febby dapat kabar lolos ke Universitas Al-Azhar, Mesir. Kata guru-guru Febby, Febby bisa ajukan beasiswa ketika sudah sampai di sana. Berarti Febby masih butuh modal untuk keberangkatannya,” tutur Febby. Awalnya ia semangat menceritakan kelolosannya. Tapi nada bicaranya tiba-tiba menurun ketika harus menceritakan kegelisahannya untuk keberangkatannya.

“Febby takut batal berangkat karena uang transportasinya nggak cukup, Kak. Padahal Febby sudah berjuang habis-habisan untuk lolos seleksi di sana,” lanjutnya.

Kakak Baik, berbagai cara telah Febby tempuh. Dari mulai membantu ibu bapaknya bertani, hingga mencari beasiswa-beasiswa lain. Warga dusun Translok Jorong Manggopoh Utara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat melihat keseriusan Febby. Mereka patungan untuk membantu Febby melangsungkan keberangkatannya. Maukah Kakak Baik juga turut membantu Febby agar bisa melangsungkan pendidikannya di Mesir?

Rumah Asuh
Jl. Cicalengka Raya No. 5
Antapani, Bandung