Assalamualaikum, kaka Sobat Quran, semoga hariya dilancarkan oleh Allah SWT. 
Kak, Alhamdulillah setelah penantian panjang akhirnya Dik Jaelani berhasil dibawa ke RS didampingi oleh wali dan tokoh masyarakat dari kampungnya sebagai saksi. Dik Jaelani sudah bertemu dokter bedah saraf di RS. Muhammadiyah metro pada tanggal 23 Agustus 2022 lalu. Dokter menyarankan Dik Jaelani untuk melakukan foto scan di RSUD Jend. A. Yani Metro pada 25 Agustus 2022. Dik jaelani dirawat di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro sejak 29 Agustus 2022.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/1Jv13alyxHCqx2MTyf3qW8ZnBxQ2hz1dla2BRYuX.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="1Jv13alyxHCqx2MTyf3qW8ZnBxQ2hz1dla2BRYuX.jpg"></figure><figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/4T1IIKnRxZyV1Ol0cd38EAAa0zBmeaIE6JWea7v5.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="4T1IIKnRxZyV1Ol0cd38EAAa0zBmeaIE6JWea7v5.jpg"></figure>
Alhamdulillah, setelah serangkaian pengobatan, kepala Dik Jaelani sudah mulai mengecil meski belum signifikan. DIk Jaelani masih sering menangis di malam hari karena sakit di kepalanya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/85mcOrOaah7A9m1Ora673idCZkI1nF0GZzgVltnW.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="85mcOrOaah7A9m1Ora673idCZkI1nF0GZzgVltnW.jpg"></figure>
Kak, perjuangan Dik Jaelani baru saja dimulai. Yuk teruskan doa dan sedekah terbaiknya untuk Dik Jaelani ke: s.id/BersamaDikJaelani

Dik Jaelani Berhasil Dibawa ke Rumah Sakit

Sungguh kuat pertahanan pundak Pak Suherman dan keluarga kecilnya. Cobaan datang bertubi-tubi menghampiri mereka. Belum juga sang istri sembuh dari penyakit paru-paru yang dideritanya, kini si kecil Jaelani, anak semata wayangnya yang baru lahir juga harus berjuang melawan penyakit hidrosefalus dan gizi buruk.
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bersamaquran/public/campaign/kUyGalpo6Cdz.jpg" data-image="kge4530ys9bq"></figure>
Tak pernah terbayangkan dibenak Pak Suherman, hari-hari bahagia di mana anak pertamanya lahir harus berakhir menjadi hari yang begitu berat baginya. 13 hari awal setelah Jaelani lahir, semua terlihat baik-baik saja. Begitupun dengan istrinya, alhamdulilah kesehatannya cukup stabil pasca melahirkan. Namun di hari ke-14 semuanya berubah, ada yang tidak normal pada badan Jaelani.
“Saat itu, kepala Jaelani terasa semakin berat dan terus membesar. Kami belum sempat memeriksakan karena tidak ada biaya,” tutur Pak Suherman saat ditemui di kediamannya di Desa Catur Swako, Kecamatan Bumi Agung, Lampung Timur.
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bersamaquran/public/campaign/DMV0dZIpNBvj.jpg" data-image="8mdpm7ljeyey"></figure>
Pak Suherman hanyalah seorang buruh tani dan pekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Uang pengahasilannya hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Sementara itu, untuk pengobatan Jaelani, Pak Suherman harus membujuk Kakaknya untuk memasukan nama Jaelani ke Kartu Keluarganya, karena keluarga kecil Pak Suherman belum punya Kartu Keluarga.
“Agar bisa daftar Kartu Indonesia Sehat (KIS) saya minta tolong kakak, untuk masukin Jaelani ke Kartu Keluarganya, karena kami belum punya,” cerita Pak Suherman
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bersamaquran/public/campaign/kUhPqyzkV6Gt.jpg" data-image="4k9jdhoaqern"></figure>
Kondisi Jaelani kini semakin memprihatinkan, badannya tinggal tulang dan kepalaya semakin membesar meski makan dan asupan ASI-nya sudah mulai normal. Jaelani juga seringkali terkena demam tinggi hingga menangis di tengah malam. Dengan sabar dan telaten Bu Victoria mengurus Jaelani meski badannya juga tidak dalam keadaan sehat. 
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/bersamaquran/public/campaign/G10CDNXfiiBA.jpg" data-image="yhjhvl5jobjf"></figure>
Saat ini, Pak Suherman hanya bisa pasrah dan berikhtiar dengan penghasilan yang ada. Ia berharap yang terbaik untuk istri dan anaknya, semoga ke depannya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa membawa anak dan istrinya ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan yang layak. 
Sobat Quran, betapa kuat pundak Pak Ateng dan keluarga, yuk kita sisihkan rezeki untuk ringankan beban Pak Suherman supaya Jaelani bisa tumbuh sehat dan bisa membanggakan orang tuanya suatu saat nanti. Aamiin. 1. Klik “Donasi Sekarang”
2. Isi Nominalnya
3. Pilih Metodenya. Donasi bisa melalui GoPay.

Badan Jaelani kecil kini hanya tinggal tulang. Ibunya juga sakit paru-paru menahun. Sementara ayahnya hanya seorang buruh tani

Bersamai Perjuangan Pak Suherman Sembuhkan Istri dan Anaknya

Sungguh kuat pertahanan pundak Pak Suherman dan keluarga kecilnya. Cobaan datang bertubi-tubi menghampiri mereka. Belum juga sang istri sembuh dari penyakit paru-paru yang dideritanya, kini si kecil Jaelani, anak semata wayangnya yang baru lahir juga harus berjuang melawan penyakit hidrosefalus dan gizi buruk.

Tak pernah terbayangkan dibenak Pak Suherman, hari-hari bahagia di mana anak pertamanya lahir harus berakhir menjadi hari yang begitu berat baginya. 13 hari awal setelah Jaelani lahir, semua terlihat baik-baik saja. Begitupun dengan istrinya, alhamdulilah kesehatannya cukup stabil pasca melahirkan. Namun di hari ke-14 semuanya berubah, ada yang tidak normal pada badan Jaelani.
“Saat itu, kepala Jaelani terasa semakin berat dan terus membesar. Kami belum sempat memeriksakan karena tidak ada biaya,” tutur Pak Suherman saat ditemui di kediamannya di Desa Catur Swako, Kecamatan Bumi Agung, Lampung Timur.

Pak Suherman hanyalah seorang buruh tani dan pekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Uang pengahasilannya hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Sementara itu, untuk pengobatan Jaelani, Pak Suherman harus membujuk Kakaknya untuk memasukan nama Jaelani ke Kartu Keluarganya, karena keluarga kecil Pak Suherman belum punya Kartu Keluarga.
“Agar bisa daftar Kartu Indonesia Sehat (KIS) saya minta tolong kakak, untuk masukin Jaelani ke Kartu Keluarganya, karena kami belum punya,” cerita Pak Suherman

Kondisi Jaelani kini semakin memprihatinkan, badannya tinggal tulang dan kepalaya semakin membesar meski makan dan asupan ASI-nya sudah mulai normal. Jaelani juga seringkali terkena demam tinggi hingga menangis di tengah malam. Dengan sabar dan telaten Bu Victoria mengurus Jaelani meski badannya juga tidak dalam keadaan sehat. 

Saat ini, Pak Suherman hanya bisa pasrah dan berikhtiar dengan penghasilan yang ada. Ia berharap yang terbaik untuk istri dan anaknya, semoga ke depannya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa membawa anak dan istrinya ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan yang layak. 
Sobat Quran, betapa kuat pundak Pak Ateng dan keluarga, yuk kita sisihkan rezeki untuk ringankan beban Pak Suherman supaya Jaelani bisa tumbuh sehat dan bisa membanggakan orang tuanya suatu saat nanti. Aamiin. 1. Klik “Donasi Sekarang”
2. Isi Nominalnya
3. Pilih Metodenya. Donasi bisa melalui GoPay. 

Indonesia Bersama Quran merupakan sebuah lembaga filantropi yang hadir untuk menciptakan kebahagiaan dengan menanamkan nilai-nilai Al-Quran demi kebaikan setiap individu di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Kami yakin sekecil apapun kebaikan, apabila dilakukan bersama akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Bersamai Perjuangan Pak Suherman Sembuhkan Istri dan Anaknya

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur