Bantu Sejahterakan Yatim Piatu Yayasan Gumilar Katresna

"Itikad kami tumbuh saat menemukan seorang anak yang kedapatan telah mencuri lantaran belum makan beberapa hari dan sangat kelaparan"

Assalamualaikum warahmatullaah wabarakaatuh

Yayasan Gumilar Katresna Bandung adalah salah satu yayasan dan rumah yatim yang didirikan tahun 2020

Sudah 1,5 tahun lamanya kami sekeluarga mengasuh anak-anak yatim secara mandiri, dengan penghasilan harian bekerja serabutan yang tidak seberapa.

Itikad kami tumbuh saat salah satu dari anggota keluarga kami menemukan seorang anak yang kedapatan telah mencuri lantaran belum makan beberapa hari dan sangat kelaparan.

Anak itu ternyata seorang yatim, seketika kami berniat untuk menjadi orangtua asuh bagi anak-anak yatim.

Saat ini terdapat sekitar 23 orang anak yatim yang diasuh oleh kami. 10 orang di antaranya tinggal bersama kami sekeluarga di sebuah rumah kontrakan berukuran 45 m2. Karena tempat yang terbatas, selebihnya 13 orang tinggal di tempat lain yang setiap minggunya kami berusaha selalu lengkapi kebutuhan mereka.

Anggota keluarga yang sebanyak 7 orang dan tinggal di rumah kontrakan itu. Bisa dibayangkan betapa rame dan penuhnya tempat kami. Tapi kami berbahagia karena bisa berbagi tempat dengan anak yatim yang pada dasarnya adalah orang lain, dan kami memperlakukan mereka seperti keluarga sendiri.

Prinsip kami sekeluarga adalah terus bekerja yang halal meskipun serabutan, dengan harapan anak-anak bisa makan dan mengenyam pendidikan yang baik serta mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Kami berharap bisa menyediakan rumah khusus anak yatim, agar mereka tidak lagi berdesakan, agar bisa memenuhi kebutuhan mereka secara optimal, agar bisa merawat-mengasuh lebih banyak anak yatim yang nasibnya kurang beruntung.

kita tentu ingin mendapat kedudukan yang dekat dengan Rasulullah di surga nanti, bukan?

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu ‘anhu dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya. - HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659