Assalamualaikum wr wb #Sahabat
Ini Kang Wawan (44), seorang tukang sampah yang menderita keterbelakangan mental. Kondisi badannya nampak prima, namun dalam dirinya ia menyimpan trauma mendalam. Konon katanya Kang Wawan pernah dipekerjakan secara tidak layak oleh mantan majikannya. Dia juga tidak mendapatkan upah yang layak bahkan seringnya tidak digaji. Akibatnya, Kang Wawan kekurangan makan dan nutrisi hingga jatuh sakit.
Saat kami (tim Beramal Jariyah) temui, tangannya bergetar saat membawa sesuatu. Hal ini diduga akibat terlalu sering membawa barang berat dan kerja tanpa henti. Orang tuanya sudah lama meninggal, saat ini Kang Wawan tinggal seorang diri di gubuk terbengkalai di sebelah bengkel milik tetangganya. Kang Wawan bekerja sebagai tukang sampah karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan untuk menyambung hidup. Setiap hari Kang Wawan mengangkut sampah dari rumah ke rumah, kemudian membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) desa. Lokasi TPA yang berada di pegunungan membuat Kang Wawan sering kesulitan bahkan terpeleset karena harus menuruni area terjal dan menaiki jalan yang curam.
Penghasilan Kang Wawan hanya berupa makanan yang ia terima setiap hari. Karena keterbatasannya, Kang Wawan sudah tidak mengenal uang. Saat sehat dulu, Kang Wawan punya harapan seperti manusia pada umumnya yaitu bisa menikah dan tidak ingin hidup sendiri.
Sahabat, sesuap nasi sangat berarti untuk kehidupan Kang Wawan, lansia dhuafa, para penghapal Al Quran serta komunitas tunanetra dhuafa. Setidaknya untuk mereka bertahan hidup di esok hari.

Mungkin, selembar Rp 50.000 bagi sahabat adalah nilai yang kecil. Tapi bagi mereka, beras ini adalah harapan hidup. Yuk sahabat bersedekah.

Beramal 1500 Paket Beras dan Sembako untuk Santri Penghafal Quran, Yatim dan Dhuafa

Assalamualaikum wr wb #Sahabat
Ini Kang Wawan (44), seorang tukang sampah yang menderita keterbelakangan mental. Kondisi badannya nampak prima, namun dalam dirinya ia menyimpan trauma mendalam.Konon katanya Kang Wawan pernah dipekerjakan secara tidak layak oleh mantan majikannya. Dia juga tidak mendapatkan upah yang layak bahkan seringnya tidak digaji. Akibatnya, Kang Wawan kekurangan makan dan nutrisi hingga jatuh sakit.
Saat kami (tim Beramal Jariyah) temui, tangannya bergetar saat membawa sesuatu. Hal ini diduga akibat terlalu sering membawa barang berat dan kerja tanpa henti. Orang tuanya sudah lama meninggal, saat ini Kang Wawan tinggal seorang diri di gubuk terbengkalai di sebelah bengkel milik tetangganya.Kang Wawan bekerja sebagai tukang sampah karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan untuk menyambung hidup. Setiap hari Kang Wawan mengangkut sampah dari rumah ke rumah, kemudian membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) desa. Lokasi TPA yang berada di pegunungan membuat Kang Wawan sering kesulitan bahkan terpeleset karena harus menuruni area terjal dan menaiki jalan yang curam.
Penghasilan Kang Wawan hanya berupa makanan yang ia terima setiap hari. Karena keterbatasannya, Kang Wawan sudah tidak mengenal uang. Saat sehat dulu, Kang Wawan punya harapan seperti manusia pada umumnya yaitu bisa menikah dan tidak ingin hidup sendiri.
Sahabat, sesuap nasi sangat berarti untuk kehidupan Kang Wawan, lansia dhuafa, para penghapal Al Quran serta komunitas tunanetra dhuafa. Setidaknya untuk mereka bertahan hidup di esok hari.


Yayasan Sahabat Beramal Jariyah lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) dengan akta pendirian No. 79 tanggal 31-01-2020. Platform Beramaljariyah.org membantu Anda memenuhi kebutuhan berziswaf semudah mengisi kotak amal. Dana yang tersalur dapat dipantau kapanpun secara transparan. Tebarkan kebaikan kepada yang dekat, berdampak untuk yang membutuhkan dan diri Anda.

Beramal 1500 Paket Beras dan Sembako untuk Santri Penghafal Quran, Yatim dan Dhuafa

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur