“Saya gak sanggup bergerak, Pak. Benjolan yang tumbuh di punggung saya bernanah dan rasanya sakit sekali,” – Pak Bibit

Pak Bibit (56 tahun) alami diabetes sejak 2 bulan yang lalu. Kondisinya kini semakin memburuk.

Diabetes yang dialami Pak Bibit menyebabkan perubahan pada kulitnya, salah satunya seperti adanya benjolan di tubuhnya.

Awalnya benjolan di punggungnya berukuran kecil. Ia kira itu bisul biasa. Tapi, semakin lama benjolan itu semakin membesar.

“Saya tidak tahan menahan nyeri ini, Pak,” rintih Pak Bibit. “Saya tidak bisa bekerja dan tidak bisa tidur dengan kondisi ini.”

Dengan kondisinya yang sekarang, Pak Bibit sangat bergantung pada istrinya. Ia selalu disuapi makan dan dibantu berjalan oleh istrinya.

Pak Bibit dikenal sebagai orang baik oleh tetangganya, ia sering membantu tetangganya yang kesulitan dan memberikan apa yang ia punya secara cuma-cuma.

Begitu tahu Pak Bibit sakit, tetangganya patungan mengumpulkan uang agar Pak Bibit bisa dibawa ke rumah sakit.

Namun meskipun sudah diobati, Pak Bibit masih harus melakukan pengobatan lanjutan. Benjolan yang ada di punggungya sudah semakin parah sehingga bisa saja menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Namun, karena kondisi ekonomi dan uang patungan dari tetangganya yang sudah habis, Pak Bibit tidak lagi melanjutkan pengobatan.

“Saya ingin sekali bisa sembuh agar bisa kerja lagi, Pak. Tapi dengan kondisi begini saya nggak bisa kerja, jadi nggak ada pemasukan sama sekali,” cerita Pak Bibit.

Pak Bibit dan keluarga kecilnya tinggal di Dusun IX, RT 045/RW 009, Desa Pakuan Aji, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur.

Apa yang ditunjukkan Pak Bibit begitu menyentuh hati. Walaupun kondisinya sama-sama terbatas, ia tidak ragu membantu tetangganya yang kesulitan.