Pencairan Dana Rp 1.368.664

Sudah dua jam Vivi menangis teriak dengan napas yang tidak menentu. Dadanya naik turun. Di ujung teriakannya, tangisannya seperti tangisan putus asa. Bu Nurhayati, Ibunda Vivi, berusaha menenangkannya. Rinkgo, kakak sulungnya juga nggak tega melihat adiknya terus-menerus menjerit kesakitan seperti itu.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/Kny9jfhE90IKJm5kSlvjFpAtcBvTQ7GpWpnCHqTv.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="y5hyiddp60py"></figure>
“Dek.. bobo ya.. sabar yaa,” ucap Rinkgo menenangkan adiknya. Nggak berapa lama adiknya mulai lebih tenang.
Sudah hampir 2 tahun sejak kelahirannya, Vivi sering menangis seperti tangisan kesakitan. Belakangan kondisinya semakin parah karena kepalanya terus membesar. Vivi juga sering kesulitan bernapas, muntah, dan kejang-kejang. 
Pernah suatu malam Vivi hampir terhenti napasnya. Bu Nurhayati panik dan meminta tolong tetangga untuk membantunya membawa Vivi ke RS M. Yunus, Bengkulu. Tidak berapa lama Vivi dirawat dan belum sempat dioperasi, uang tabungan orang tuanya habis. Vivi terpaksa harus pulang dan tidak melanjutkan pengobatannya sampai saat ini.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/sK2nwlFqUDG1PZSuV2kzRAJjj0lyPr0CJM4cMSk2.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="q0g0y36te3kn"></figure>
Ayah Vivi hanyalah seorang buruh bangunan yang tidak menentu pekerjaannya. Jangankan untuk pengobatan dan operasi Vivi, untuk membeli bubur bayi pun masih kesulitan. Maukah Kakak Baik bantu pengobatan Vivi berjuang melawan hidrosefalusnya?
Rumah Asuh 
Kompleks Setra Dago
Jl. Setra Dago Barat No. 33, A
Antapani, Bandung
Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.

Maukah Kakak Baik bantu pengobatan Vivi berjuang melawan hidrosefalusnya?

Belum Pernah Dioperasi, 2 Tahun Vivi Lawan Hidrosefalus

Sudah dua jam Vivi menangis teriak dengan napas yang tidak menentu. Dadanya naik turun. Di ujung teriakannya, tangisannya seperti tangisan putus asa. Bu Nurhayati, Ibunda Vivi, berusaha menenangkannya. Rinkgo, kakak sulungnya juga nggak tega melihat adiknya terus-menerus menjerit kesakitan seperti itu.

“Dek.. bobo ya.. sabar yaa,” ucap Rinkgo menenangkan adiknya. Nggak berapa lama adiknya mulai lebih tenang.
Sudah hampir 2 tahun sejak kelahirannya, Vivi sering menangis seperti tangisan kesakitan. Belakangan kondisinya semakin parah karena kepalanya terus membesar. Vivi juga sering kesulitan bernapas, muntah, dan kejang-kejang. 
Pernah suatu malam Vivi hampir terhenti napasnya. Bu Nurhayati panik dan meminta tolong tetangga untuk membantunya membawa Vivi ke RS M. Yunus, Bengkulu. Tidak berapa lama Vivi dirawat dan belum sempat dioperasi, uang tabungan orang tuanya habis. Vivi terpaksa harus pulang dan tidak melanjutkan pengobatannya sampai saat ini.

Ayah Vivi hanyalah seorang buruh bangunan yang tidak menentu pekerjaannya. Jangankan untuk pengobatan dan operasi Vivi, untuk membeli bubur bayi pun masih kesulitan. Maukah Kakak Baik bantu pengobatan Vivi berjuang melawan hidrosefalusnya?
Rumah Asuh
Kompleks Setra Dago
Jl. Setra Dago Barat No. 33, A
Antapani, Bandung
Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.

Lembaga filantropi yang bergerak untuk membantu yatim dan dhuafa. Lembaga kami membantu berupa penggalangan dana digital yang sudah terintegrasi dengan beberapa lembaga keuangan yang terpercaya. Lembaga kami sudah memiliki izin oleh Kemenkumham RINomor AHU-0016775.AH.01.04.Tahun 2017

Belum Pernah Dioperasi, 2 Tahun Vivi Lawan Hidrosefalus

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur