Pada tahun 2009, kami yang waktu itu masih berstatus mahasiswa (tingkat pertama) mulai mendirikan SMP Djuantika (dulunya bernama SMPT Frekuensi Cicalengka) di dusun Rancabelut. Di awal berdiri, proses belajar dilaksanakan di rumah salah-seorang warga di sana, lalu berpidah ke mushola, sampai satu tahun berdiri kami mendirikan saung (benar-benar saung).Seiring kepercayaan masyarakat dalam menitipkan anak-anak mereka (saat ini kami memiliki 100 murid), selanjutnya kami membangun ruang kelas panggung yang lebih luas di atas lahan kecil yang kami beli dengan mencicil, sampai dengan saat ini kami memiliki bangunan permanen ukuran 9x4. <h2>SMP Djuantika, sekolah kecil di tengah pemukiman penduduk menjadi “Rumah Mimpi” bagi ratusan anak pedesaan. Sekolah ramah anak yang kami dirikan 15 tahun silam ini, senantiasa berusaha menghadirkan keceriaan, kreatifitas, dan keberanian dalam menggapai mimipi dan cita-cita.</h2> Sekolah kami berlokasi di Dusun Rancabelut. Sebuah daerah yang cukup terpencil dengan jalanan yang terjal menjadikan lokasi ini sulit untuk dikunjungi. Dusun ini tergolong daerah tertinggal dimana mayoritas penduduknya tergolong pra-sejahtera dan bekerja sebagai buruh tani, artinya, mereka tidak punya ladang sendiri, dan hanya bekerja pada orang lain yang memiliki ladang.Dulunya anak-anak di dusun ini hanya bersekolah sampai Sekolah Dasar. Karena keterbatasan biaya dan sulitnya akses menuju SMP terdekat (tranportasi pulang pergi ke SMP terdekat dari daerah ini dibutuhkan minimal Rp 30.000,-), membuat mereka bekerja di ladang-ladang untuk membantu orang tua mereka setelah lulus SD. Siapa&nbsp;<a href="http://yfi.or.id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Kami</a>?Frekuensi Indonesia adalah sebuah NGO (berbadan hukum yayasan resmi) yang di-inisiasi para anak muda yang bercita-cita meningkatkan potensi lokal melalui pendidikan dan pemberdayaan berbasis kolaborasi dan inovasi.Berbagi itu Mewujudkan MimpiSetelah 14 kali meluluskan angkatan, kami rasakan betul energi, semangat, keinginan, dan kekuatan cita-cita dari anak-anak didik kami. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang berkulitas dalam rangka mewujudkan cita-cita mereka.Melalui pendidikan, mereka bisa mengubah hidupnya lebih baik. Saat ini kelas yang mereka gunakan untuk belajar, sudah tidak cukup menampung seluruh siswa.. Mari bantu wujudkan cita-cita mereka dengan menghadirkan kelas yang lebih baik melalui kebutuhan operasional belajar mengajar, pembebasan lahan baru guna memperluas tempat belajar mereka, dan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA karena dengan berbagi mampu mewujudkan mimpi.Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Mohammad Hatta

Mari dukung pendidikan berkualitas di pelosok desa dengan mewujudkan mimpi anak desa melalui beasiswa bina cita

Beasiswa Bina Cita Untuk Anak Pedesaan

Pada tahun 2009, kami yang waktu itu masih berstatus mahasiswa (tingkat pertama) mulai mendirikan SMP Djuantika (dulunya bernama SMPT Frekuensi Cicalengka) di dusun Rancabelut. Di awal berdiri, proses belajar dilaksanakan di rumah salah-seorang warga di sana, lalu berpidah ke mushola, sampai satu tahun berdiri kami mendirikan saung (benar-benar saung).Seiring kepercayaan masyarakat dalam menitipkan anak-anak mereka (saat ini kami memiliki 100 murid), selanjutnya kami membangun ruang kelas panggung yang lebih luas di atas lahan kecil yang kami beli dengan mencicil, sampai dengan saat ini kami memiliki bangunan permanen ukuran 9x4.SMP Djuantika, sekolah kecil di tengah pemukiman penduduk menjadi “Rumah Mimpi” bagi ratusan anak pedesaan. Sekolah ramah anak yang kami dirikan 15 tahun silam ini, senantiasa berusaha menghadirkan keceriaan, kreatifitas, dan keberanian dalam menggapai mimipi dan cita-cita.Sekolah kami berlokasi di Dusun Rancabelut. Sebuah daerah yang cukup terpencil dengan jalanan yang terjal menjadikan lokasi ini sulit untuk dikunjungi. Dusun ini tergolong daerah tertinggal dimana mayoritas penduduknya tergolong pra-sejahtera dan bekerja sebagai buruh tani, artinya, mereka tidak punya ladang sendiri, dan hanya bekerja pada orang lain yang memiliki ladang.Dulunya anak-anak di dusun ini hanya bersekolah sampai Sekolah Dasar. Karena keterbatasan biaya dan sulitnya akses menuju SMP terdekat (tranportasi pulang pergi ke SMP terdekat dari daerah ini dibutuhkan minimal Rp 30.000,-), membuat mereka bekerja di ladang-ladang untuk membantu orang tua mereka setelah lulus SD.Siapa&nbsp;Kami?Frekuensi Indonesia adalah sebuah NGO (berbadan hukum yayasan resmi) yang di-inisiasi para anak muda yang bercita-cita meningkatkan potensi lokal melalui pendidikan dan pemberdayaan berbasis kolaborasi dan inovasi.Berbagi itu Mewujudkan MimpiSetelah 14 kali meluluskan angkatan, kami rasakan betul energi, semangat, keinginan, dan kekuatan cita-cita dari anak-anak didik kami. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang berkulitas dalam rangka mewujudkan cita-cita mereka.Melalui pendidikan, mereka bisa mengubah hidupnya lebih baik. Saat ini kelas yang mereka gunakan untuk belajar, sudah tidak cukup menampung seluruh siswa.. Mari bantu wujudkan cita-cita mereka dengan menghadirkan kelas yang lebih baik melalui kebutuhan operasional belajar mengajar, pembebasan lahan baru guna memperluas tempat belajar mereka, dan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA karena dengan berbagi mampu mewujudkan mimpi.Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Mohammad Hatta

yayasan frekuensi indonesia memiliki sekolah khusus untuk membantu anak-anak kurang mampu di pedesaan untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang smp dan kami membantu mereka sekolah ke jenjang sma. sekolah ini tidak hanya belajar pendidikan sesuai jenjang tapi juga ditanbah dengan program tahfidz penguatan iman dan akhlak serta enterpreneur sehingga anak-anak dapat membantu ekonomi keluarga mereka. 

kami juga ada program pemberdayaan bagi masyarakat pedesaan dengan pelatihan life skill dan bantuan modal usaha

Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Beasiswa Bina Cita Untuk Anak Pedesaan

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur