“Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (puasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184)

--------------------

Ramadhan semakin dekat, kewajiban melunasi utang puasa pun harus disegerakan. Namun, kadang ada kondisi yang menyulitkan seorang muslim untuk mengganti seluruh puasanya. Beruntungnya Islam adalah agama yang memudahkan.

Bagi seorang muslim yang berat untuk mengganti puasa, bisa dibayarkan dengan fidyah atau memberi makan orang miskin/membutuhkan.

Namun siapa saja sih golongan yang bisa membayar fidyah?

Golongan Pertama (Bayar Fidyah & Qadha) :

• Perempuan yang hamil dan menyusui apabila menghawatirkan kesehatan anaknya.
• Orang yang terlambat mengqadha’ puasa sampai datang bulan Ramadhan berikutnya dengan tanpa udzur (haid, nifas, sakit, bepergian yang berkepanjangan, dan lain-lain).

Golongan Kedua (Hanya Bayar Fidyah)

• Seseorang yang memang tidak sanggup lagi berpuasa karena kondisi fisiknya sudah lemah, dan renta (Misalnya: Nenek dan Kakek)
• Seseorang yang sakit keras dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya.

Ukuran fidyah adalah satu mud (makanan pokok) untuk satu hari. Jika seseorang tidak berpuasa selama 10 hari maka ia harus membayar dengan 10 mud. 1 mud = 675 gram/mencukupi untuk makan sehari.

-----

Terlebih saat ini perjuangan melewati wabah masih terus kita lalui bersama. Saat-saat sulit ini membuat para yatim, dhuafa, dan lansia pinggiran kota semakin menjerit. Sebungkus nasi yang kita beri pada mereka bisa menghadirkan seyum penuh syukur di wajah mereka.

Mari tunaikan hutang puasamu dengan membayar Fidyah. Fidyah yang kamu bayarkan, membantu lansia dhuafa di pinggiran kota untuk mengisi perut mereka.