Dana akan disalurkan untuk modal usaha lansia dhuafa yang membutuhkan

Pencairan Dana Rp 5.000.000

“Mak sebenarnya ingin istirahat, tidak kuat lagi bekerja terus. Tapi, mau bagaimana lagi. Mak harus maksain biar anak-anak bisa makan” <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ah5YM7xqb82SVmjE8V9VaKWquScO18dQoiNZPhVf.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Kisah mengharukan ini datang dari Mak Inah. Seorang ibu yang tangguh berusia 62 tahun. Meski tubuhnya tak lagi bisa tegak, ia tetap tegar menghadapi pahitnya kehidupan.
Saat ini ia tinggal di kontrakan kecil, 3x5 meter. Ia hidup bersama suaminya yang seorang penarik becak. Penghasilan suaminya nyaris nol karena ojek online dan pandemi. Mau tak mau, ia harus menggantikan suaminya mencari nafkah, meski usia sudah senja. Mak Inah juga bertekad membantu anak tunggalnya yang sudah diceraikan suaminya (40 tahun) dan 2 cucunya yang tinggal bersama di kontrakan sempit itu.
Setiap bulannya, Mak Inah harus membayar 800.000 untuk uang sewa kontrakan. Sedangkan, ia hanya seorang penjual kangkung keliling yang penghasilannya tak seberapa. Dalam sehari, Mak Inah hanya mampu menjual 30-40 ikat kangkung. Itu pun sebatas dihargai 500/ikatnya.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/YFpeqmQFy1aowjFIqADrahI7NOW3pemWoQxEvCBN.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Setiap harinya, Mak Inah harus bangun lebih pagi dari orang kebanyakan, lalu berjalan selama 30 menit untuk mengambil kangkung dari para pengepul. Kangkung ini kemudian ia jajakan dari pintu ke pintu di kampungnya. Ia mulai berjualan dari Subuh hingga menjelang ashar.
Fisik Mak Inah sudah lemah seiring bertambahnya usia. Saat menjajakan kangkung jualannya, ia harus berhenti setiap 15 menit sekali. Ia juga sering merasa pusing dan harus meminum obat yang dibeli di warung. Karena kondisinya yang semakin menua, ia juga harus berjalan dengan tubuh yang bungkuk.
Meski diuji dengan semua kesulitan itu, Mak Ina tetap bersyukur dan terlihat semangat menjalani semuanya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/YY5c3CUA1QyOMqaNDUO8GgxDCWSTunYlskQixuv3.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Sudah lama Mak Ina menginginkan dapat menghimpun stok kangkung dalam jumlah yang banyak. Namun apa daya keterbatasan ekonomi menjadi penghambatnya.&nbsp;
Mengetahui kabar tersebut, Tim Yayasan Al Iman langsung bergerak menuju rumah kontrakan Mak Ina dengan membawa bantuan uang tunai sebagai suntikan modal usaha mak.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/TBf9wo10I1pJsTCGnwgKkPDaoSRLQPM8kJ3yqexQ.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Terimakasih ya #SahabatIman, kepedulianmu membuat Mak Ina gembira. Kini Mak tidak perlu lagi sering mendatangi pengepul karena memiliki persediaan stok jualan yang mencukupi untuk dijual setiap harinya. Keuntungan yang diperolehpun akan jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Mari kita doakan juga, semoga Mak Ina selalu diberikan kesehatan dan laku kangkung jualannya.Yuk kita bantu lansia dhuafa lain! Agar mereka bisa bertahan hidup, meneruskan usaha dan mencari nafkah di usia mereka yang tak lagi muda.
Bantu terus lansia dhuafa lainnya <a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia">di sini!</a> 
Salam Hangat,
Yayasan Al-Iman
Website : <a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">www.aliman.org</a>
<a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">Instagram</a> : @ysnaliman

Usaha Nenek Penjual Kangkung, Bangkit berkat bantuan darimu

Sahabat, Perkenalkan ini Mak Emay, seorang nenek berusia 73 tahun yang memiliki profesi sebagai penjual rempeyek keliling. Beliau biasanya menempuh jarak sejauh belasan kilometer bila berjualan, dari rumahnya yang ada di Kajim, Ciwastra hingga ke Ciganitri, Kota Bandung.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/tfjcbzgyfST1FwAXthy5E0pofITyLlEtS9JLYURp.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Suaminya telah meninggal sejak tahun 2002, kini beliau hidup sebatangkara disebuah kamar kontrakan kumuh nan sempit di Kota Bandung. Keadaan di dalam kontrakan tidak terawat, kadang atap bocor dan banyak juga tikus yang berkeliaran entah itu siang ataupun malam, kadang membawa makanan yang Mak Emay miliki. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/m0nxC30vsGhbFib355HI6dtt4bvfXjLwKrV1xVQB.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Dalam seminggu Mak hanya memperoleh jatah jualan 2 hari saja karena terpaksa menunggu giliran dari pihak distributor. Dari satu rempeyek yang dijual dengan harga Rp. 5.000, Mak Emay hanya memperoleh keuntungan seribu rupiah saja. 
Tidak banyak rempeyek yang bisa mak jual akibat terbatasnya stok yang beliau terima. Dalam satu pekan hanya 30 rempeyek yang biasanya laku terjual, itu artinya dalam satu pekan mak hanya memperoleh penghasilan Rp. 30.000 saja.
Walaupun pendapatannya terbilang sangat minim Mak selalu bersyukur. “Bagi Mak makan dengan tempe dan tahu tak jadi masalah, yang terpenting tidak merepotkan orang lain” Ucapnya<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/AMzKuQ45Znfgef4ugY0yrqw2uhkuILDjRKCdlXZt.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Sudah lama Mak Emay memimpikan dapat memperoleh alat masak untuk bisa membuat rempeyek sendiri. Namun apa daya keterbatasan ekonomi menjadi penghambatnya. Sempat meminjam peralatan masak milik tetangga, namun karena terlalu sering meminjam Mak merasa malu dan tak lagi meminjam peralatan masak tersebut.
Mengetahui kabar tersebut, Tim Yayasan Al Iman langsung bergerak menuju rumah kontrakan Mak Emay dengan membawa seperangkat Alat Masak yang dapat Mak gunakan untuk membuat rempeyek sendiri.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/KjKIpRRsbkMrTPnWjCDs6YRZTjTyp20Vv8kVm4cv.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Terimakasih ya #SahabatIman, kepedulianmu membuat Mak Emay bisa menjalani usahanya secara mandiri. Kini Mak tidak perlu lagi menunggu stok rempeyek, karena Mak sudah bisa membuat rempeyek sendiri yang bisa ia jual setiap hari.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ffwTLeJgR12QHfxNIfnYit4ZNzlAmqja3xGek7dO.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Yuk kita bantu lansia dhuafa lain! Agar mereka bisa bertahan hidup, meneruskan usaha dan mencari nafkah di usia mereka yang tak lagi muda.
Bantu terus lansia dhuafa lainnya <a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia">di sini!</a> 
Salam Hangat,
Yayasan Al-Iman
Website : <a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">www.aliman.org</a>
<a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">Instagram</a> : @ysnaliman

Terimakasih Sahabat, Mimpi Mak Emay berjualan rempeyek mandiri, terwujud berkat kebaikan darimu !

#SahabatIman masih ingat dengan Kakek Yayat? Kakek&nbsp;Asal Cicalengka Bandung yang&nbsp;telah&nbsp;puluhan tahun&nbsp;mendalami usaha menjahit ini,&nbsp;sempat terancam gulung tikar akibat pandemi.&nbsp;Pendapatan Kakek Yayat menurun drastis. Dalam satu bulan, ia hanya mendapat keuntungan bersih Rp 120 ribu. Akibatnya beliau sempat mendapatkan ancaman diusir dari rumah kontrakannya dan hanya bisa makan dengan menu alakadarnya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/wlCPMk7xcVy9fXcQqSLcCvbsDKfUrunIOqgVBRev.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Januari 2021, Yayasan Al Iman mendatangi kediaman Kakek Yayat dengan tujuan untuk mendukung kebutuhan modal usaha yang beliau butuhkan.&nbsp;Dengan bantuan modal 1 juta yang diberikan&nbsp;Kakek Yayat dapat melanjutkan usaha menjahitnya kembali dan memproduksi&nbsp;200 lusin tas kecil. Keuntungan tiap produk sebesar 7000, Kakek Yayat akan mendapat untung sebesar 1.400.000. Cukup untuk membayar sewa dan kebutuhan sehari-hari. Enam bulan setelahnya, usaha kakek yayat terus mengalami perkembangan. Berbagai macam produk dapat beliau hasilkan seperti dompet anak dan dewasa, tas handphone, goodie bag, wadah pensil dll.&nbsp;Dalam satu bulan beliau bisa memperoleh keuntungan sebesar 2-3 juta. Dengan pendapatan tersebut kini, kakek tidak lagi kebingungan untuk memenuhi kebutuhan makan harian dan membayar biaya kontrakan bersama dengan istrinya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/RS3eQAsAJCPBmsFpxTqWQYxpNn52VnCicbkAYrKq.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure><figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/TwMUDJAXkGNCrWKZEpe9mWHxN027YHDv0moLghs8.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras yang telah kakek tunjukkan, Yayasan Al Iman kembali memberikan bantuan guna mendukung usaha kakek dalam mencari nafkah harian. Bantuan Tambahan Modal usaha dan pemberian gantungan aksesoris diterima oleh kakek dikediamannya. Kakek yang biasa mengandalkan penjualan kepada toko langganannya kini bisa juga menjual produksnya secara langsung kepada konsumen dengan menjajakan jualannya pada media jualan yang telah diterima, harapannya pendapatan yang diperoleh dapat terus mencukupi kebutuhan harian kakek bersama dengan istri. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/oQytLvWr2Xmbq5T21VnPXzWT2Mv4UL9zCsaiA0tE.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>Terima Kasih Sahabat Iman. Semoga Allah memberkahi setiap urusan Anda. Semoga Allah memberi rezeki yang berlimpah. Aamiin.
Yuk kita bantu lansia dhuafa lain! Agar mereka bisa bertahan hidup, meneruskan usaha dan mencari nafkah di usia mereka yang tak lagi muda.
Bantu terus lansia dhuafa lainnya&nbsp;<a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia"></a><a href="https://www.amalsholeh.com/bantuusahalansia">di sini!</a>&nbsp; Salam Hangat,
Yayasan Al-Iman
Website : <a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">www.aliman.org</a>
<a href="http://www.aliman.org%3C/p%3E%3Cp%3EInstagram">Instagram</a> : @ysnaliman

Kabar terbaru dari usaha kakek Yayat

Dana yang dicairkan akan disalurkan untuk kebutuhan modal usaha lansia dhuafa&nbsp;

Pencairan Dana Rp 17.000.000

Hebat! Zaman sekarang ternyata masih banyak lansia yang giat banting tulang walaupun tubuh sudah tua renta. Salah satunya Kakek Yayat, yang menghabiskan sisa hidup dengan menekuni pekerjaannya sebagai penjahit.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/kJyXcKAGaLqwczNuBdrJ13vz1LvAcQxU8rwBBsaZ.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="hsv312cdlfx5"></figure>
Di usia 68 tahun, Kakek Yayat masih bekerja keras mencari nafkah setiap hari. Tangannya itu masih terampil memainkan mesin jahit tua untuk membuat berbagai macam kerajinan, mulai dari tas, dompet, tempat pensil, masker, baju, hingga jaket. 
Namun, sejak adanya pandemi corona, pendapatan Kakek Yayat menurun drastis. Dalam satu bulan, ia hanya mendapat keuntungan bersih Rp 120 ribu. Ini karena toko grosir langganan Kakek Yayat sudah berhenti memesan produknya.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/BNvnPzYntHuHPorMtaqjTzpBrExGdNBMd34Hpb4z.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="0cpredzbjbvw"></figure>
Akhirnya, usaha Kakek Yayat kini benar-benar terpuruk. Penghasilannya yang tak menentu selalu habis untuk biaya makan, membayar kontrakan, dan ongkos pulang pergi menuju Bandung.
Setiap harinya, beliau pergi menggunakan kereta dari Cicalengka untuk mengunjungi keenam toko langganannya dahulu. Sesampainya di Bandung, beliau berjalan kaki menyusuri satu persatu toko yang jaraknya bisa sampai 30-50 kilometer.
Jauh sekali jarak yang ditempuh, tapi Kakek Yayat sudah terbiasa melakoni hal tersebut. Ia datangi satu persatu toko, sambil berharap ada pelanggan yang mau memesan produknya lagi. Sayangnya, usaha Kakek Yayat kadang tidak membuahkan hasil.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/aEp7aKzD4vRDyXjh3p9iS7arbALUGiI65roYBotJ.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="xzzmy0ag2j93"></figure>
Kakek Yayat bahkan sempat menghentikan pesanannya karena tidak ada modal. Ia akhirnya meminjam uang Rp 100.000 kepada saudaranya.
Uang Rp 100.000 itu kemudian Kakek Yayat gunakan untuk modal menjahit, serta untuk istrinya (Bu Mini) berjualan gorengan. Dengan modal seadanya tersebut, usaha Kakek Yayat bisa kembali berjalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/mlTShRgXg52GYk00eH6uvsLcneatXiypvrpnhBc7.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="t0m1ibar6gvn"></figure>
Luar biasa, dengan modal seadanya saja, Kakek Yayat berhasil bangkit kembali melanjutkan usaha. Walaupun hanya cukup untuk mengganjal perut, Kakek Yayat tidak menyerah oleh keadaan. Tak apa, selama masih bisa bekerja, ia tidak ingin bergantung pada orang lain atau meminta-minta
Lalu bayangkan jika bantuan modal usaha dari kita bisa menolong beliau menghidupkan perekonomian keluarga, sehingga beliau bisa kembali menyambung hidup di hari tua dengan baik. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/KzG1B1G2VFIw5CzPUveyaXpn11VDhPtpsU36GBfv.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="g6lrfww8waes"></figure>
Sahabat, Kakek Yayat masih membutuhkan modal yang lebih besar untuk memajukan usahanya. Jika ada rezeki, rencananya Kakek Yayat akan memasukkan produknya ke grosir pusat dan beberapa toko grosir lainnya.
Lansia dan keluarga dhuafa pekerja keras dan mandiri seperti Kakek Yayat layak untuk mendapatkan dukungan dari kita. Mari bantu berikan modal usaha untuk mereka! Insya Allah, dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk modal usaha, pelatihan, dan pendampingan usaha.
Mari bantu dengan cara:
<ol><li>Klik tombol “DONASI SEKARANG“</li><li>Pilih pembayaran via GoPay/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI & Credit card</li><li>Dapatkan cerita dan perkembangan program melalui email Anda</li></ol>
Ikuti update aktivitas program ini melalui akun Instagram: Yayasan Al Iman atau website <a href="http://www.yayasanaliman.org">www.yayasanaliman.org</a>

Kakek Yayat (68 thn) masih giat bekerja keras di hari tua meski kini usahanya terancam gulung tikar karena pandemi dan keterbatasan modal.

Modal Usaha Bagi Ratusan Lansia Produktif

Hebat! Zaman sekarang ternyata masih banyak lansia yang giat banting tulang walaupun tubuh sudah tua renta. Salah satunya Kakek Yayat, yang menghabiskan sisa hidup dengan menekuni pekerjaannya sebagai penjahit.

Di usia 68 tahun, Kakek Yayat masih bekerja keras mencari nafkah setiap hari. Tangannya itu masih terampil memainkan mesin jahit tua untuk membuat berbagai macam kerajinan, mulai dari tas, dompet, tempat pensil, masker, baju, hingga jaket. 
Namun, sejak adanya pandemi corona, pendapatan Kakek Yayat menurun drastis. Dalam satu bulan, ia hanya mendapat keuntungan bersih Rp 120 ribu. Ini karena toko grosir langganan Kakek Yayat sudah berhenti memesan produknya.

Akhirnya, usaha Kakek Yayat kini benar-benar terpuruk. Penghasilannya yang tak menentu selalu habis untuk biaya makan, membayar kontrakan, dan ongkos pulang pergi menuju Bandung.
Setiap harinya, beliau pergi menggunakan kereta dari Cicalengka untuk mengunjungi keenam toko langganannya dahulu. Sesampainya di Bandung, beliau berjalan kaki menyusuri satu persatu toko yang jaraknya bisa sampai 30-50 kilometer.
Jauh sekali jarak yang ditempuh, tapi Kakek Yayat sudah terbiasa melakoni hal tersebut. Ia datangi satu persatu toko, sambil berharap ada pelanggan yang mau memesan produknya lagi. Sayangnya, usaha Kakek Yayat kadang tidak membuahkan hasil.

Kakek Yayat bahkan sempat menghentikan pesanannya karena tidak ada modal. Ia akhirnya meminjam uang Rp 100.000 kepada saudaranya.
Uang Rp 100.000 itu kemudian Kakek Yayat gunakan untuk modal menjahit, serta untuk istrinya (Bu Mini) berjualan gorengan. Dengan modal seadanya tersebut, usaha Kakek Yayat bisa kembali berjalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Luar biasa, dengan modal seadanya saja, Kakek Yayat berhasil bangkit kembali melanjutkan usaha. Walaupun hanya cukup untuk mengganjal perut, Kakek Yayat tidak menyerah oleh keadaan. Tak apa, selama masih bisa bekerja, ia tidak ingin bergantung pada orang lain atau meminta-minta
Lalu bayangkan jika bantuan modal usaha dari kita bisa menolong beliau menghidupkan perekonomian keluarga, sehingga beliau bisa kembali menyambung hidup di hari tua dengan baik. 

Sahabat, Kakek Yayat masih membutuhkan modal yang lebih besar untuk memajukan usahanya. Jika ada rezeki, rencananya Kakek Yayat akan memasukkan produknya ke grosir pusat dan beberapa toko grosir lainnya.
Lansia dan keluarga dhuafa pekerja keras dan mandiri seperti Kakek Yayat layak untuk mendapatkan dukungan dari kita. Mari bantu berikan modal usaha untuk mereka! Insya Allah, dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk modal usaha, pelatihan, dan pendampingan usaha.
Mari bantu dengan cara:
Klik tombol “DONASI SEKARANG“Pilih pembayaran via GoPay/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI & Credit cardDapatkan cerita dan perkembangan program melalui email Anda
Ikuti update aktivitas program ini melalui akun Instagram: Yayasan Al Iman atau website www.yayasanaliman.org 


Yayasan Al Iman adalah adalah lembaga filantropi kemanusiaan yang berperan aktif menghubungkan kepedulian kepada Keluarga Prasejahtera, Penyandang, Disabilitas, Anak-anak Yatim dhuafa, Santri Tahfidz dan Masyarakat Pelosok.

Modal Usaha Bagi Ratusan Lansia Produktif

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur