Wahyu pertama kali mengalami sakit Skoliosis pada tahun 2015, saat ia duduk di bangku kelas 4 SD

Wahyu pertama kali mengalami sakit Skoliosis pada tahun 2015, saat ia duduk di bangku kelas 4 SD (9 tahun). Wahyu tiba-tiba drop sampai tidak bisa berjalan. Orang tua Wahyu akhirnya membawa Wahyu untuk berobat dengan mengunjungi tukang urut & terapis. Selama ikhtiarnya untuk sembuh Wahyu sudah beberapakali berganti tempat pengobatan mulai dari urut yang dipatok harga senilai 50rb sampai terapi yang mengharuskan Orang tua Wahyu membayar senilai 1jt rupiah ditengah keterbatasan ekonominya, Sedangkan pekerjaan Ayah wahyu adalah seorang buruh harian lepas (kuli).

Skeliosis adalah penyakit pembengkokan tulang punggung. Namun qodarullah entah mengapa pada kasus Wahyu kelainan tulangnya menjalar hingga ke kaki kanan dan kirinya. Alhamdulillah kaki Wahyu yang sebelah Kiri sudah menjalani Operasi yang pertama sekarang Wahyu sedang menunggu progress dari kakinya, saat ini Wahyu sedang menjalani terapi untuk otot kaki kirinya yang masih kaku agar bisa digerakan baru setelah itu Inshaa Allah operasi kaki yang sebelah kanannya bisa dilakukan.

Jika kakinya tidak dioperasi, maka akan mengakibatkan kakinya semakin melipat karena otot yang tertarik. Semenjak operasi skeliosis pada 2020 tubuh Wahyu melemas, tanganpun kehilangan tenaga. Namun Alhamdulillah tidak ada pemasangan pan sama sekali pada tulang belakangnya. Hanya sejenis kawat saja pada kaki yang baru dioperasi. Jika dalam posisi yang lain selain tidur, Wahyu merasa mudah pegal pada daerah tulang ekornya dan sering dilatih duduk setiap harinya. 

Rumah Singgah Al Fatih terus berupaya menebuskan obat-obatan untuk semua pasien yang ada di rumah singgah dengan harapan anak-anak itu dapat sembuh dari sakitnya.

Sahabat mari bantu ringankan beban Keluarga dan orang tua pasien lainnya untuk dapat menjemput kesembuhan untuk anak-anaknya.

Klik “DONASI SEKARANG” dan berkian donasi terbaikmu.

***

Disclaimer: 

1. Hasil donasi yang terkumpul dialokasikan kedalam dua kategori yaitu 80% tebus resep obat Pasien dan 20% operasional penunjang pelayanan di Rumah Singgah Al Fatih

2. Dana juga digunakan untuk memberikan fasilitas seperti Vitamin, susu, makanan bergizi untuk pasien dan pendampingnya dan 

3. Penggunaan dana operasional penunjang pelayanan yang dimaksud berupa pengisian bensin Ambulance, kebutuhan Domestik RSAF dan kegiatan penunjang operasional RSAF. 

4. Profil di campaign ini akan selalu di update sesuai dengan Kebutuhan dari penerima manfaat dan Rumah SInggah Al Fatih