-

Pekan keempat Juli 2025 menjadi saksi komitmen Rumah Singgah Al Fatih (RSAF) dalam mendampingi pasien dari berbagai daerah dengan kebutuhan medis yang kompleks. Sepanjang 21–29 Juli 2025, tim RSAF mendampingi lebih dari 30 pasien rawat jalan dan inap, menghadirkan layanan antar-jemput, akomodasi, konsumsi, hingga pendampingan medis.

Pasien datang dari Cianjur, Garut, Sumedang, Majalaya, hingga Purwakarta—membawa ragam diagnosa seperti tumor otak, bocor jantung, glukoma, epilepsi, dan sindrom nefrotik. Di antara semua kisah, beberapa pasien memberikan jejak emosional yang mendalam.

Muhamad Devran (3 bulan) dari Garut, telah menjalani operasi bibir sumbing di RS Santosa Kebonjati. Tapi perjuangannya belum usai—Devran masih memerlukan tahapan operasi lanjutan untuk memperbaiki gusi dan langit-langit mulutnya. Usianya mungkin masih hitungan bulan, tapi perjuangannya layaknya seorang juara.

Susan Rahayu (17 tahun) dari Sumedang juga menyita perhatian. Ia telah menjalani pemeriksaan USG yang menunjukkan batu ginjal dan batu empedunya sudah tidak tampak. Tapi Susan masih merasakan nyeri hebat di perut. Dokter pun menyarankan prosedur endoskopi untuk menelusuri penyebab lebih lanjut.

Lalu ada Almira Salsabila, bayi 1 bulan dari Bekasi dengan kondisi Hidrocephalus. Setelah melewati operasi pemasangan selang di kepala, Almira mengalami infeksi bakteri dan harus menjalani operasi ulang untuk mengganti selang. Bayi sekecil ini sudah berkali-kali masuk ruang operasi—namun senyum ibunya tak pernah hilang, menjadi sumber kekuatan tim RSAF untuk terus membersamai.

RSAF bukan hanya tempat tinggal sementara, tapi ruang penuh kasih dan harapan. Layanan yang diberikan bukan sekadar logistik, tapi pelukan hangat di tengah perjuangan.

Terimakasih atas dukungan sahabat untuk program kesembuhan di Rumah Singgah Al Fatih, semoga setiap jejak kebaikan sahabat menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia.