Mahalnya biaya pengobatan penyakit kronis tentu menjadi beban bagi pasien balita dan lansia&nbsp;dhuafa. Belum lagi jika lokasi tempat tinggal mereka jauh dari rumah sakit rujukan, yang mengharuskan mereka merogoh kocek lebih dalam untuk biaya transportasi dan penginapan.
Apalagi orangtua dari para balita serta keluarga dari lansia&nbsp;ini hanyalah buruh serabutan atau supir ojek dengan pendapatan tak tentu. Tentu ini memberatkan para pasien.
Untuk itu Baitulmaal Muamalat hadir memfasilitasi kebaikan dalam rangka membantu para pasien dengan latar belakang dan kondisi yang serba memprihatinkan, semisal mereka sedang berjuang melawan penyakit parah yang sangat kronis dengan membutuhkan biaya operasi tidak sedikit, tak pernah menerima bantuan, jauh di pelosok serta terpaksa bertahan dalam perih tanpa bisa berobat.
Baitulmaal Muamalat total mendampingi puluhan pasien dengan kategori urgent yang membutuhkan penanganan segera. Tidak kurang dari&nbsp;80 pasien dan didominasi oleh Balita, anak dan lansia.
 Kesulitan utama dari para pasien&nbsp;begitu kompleks. Mereka butuh asupan nutrisi yang baik tapi tak ada biaya, mereka butuh obat obatan tapi tak ada uang, mereka mau berangkat ke rumah sakit ongkos tak punya padahal semangat mereka untuk sembuh begitu tinggi.
Selama ini mereka mengandalkan orang yang tergerak dan itu tidak pasti bahkan sampai sekarang.Beberapa diantara para pasien ini terpaksa menahan lapar karena tak cukup untuk membeli makan.&nbsp;
Contoh nyata adalah, Givani, gadis mungil ini salah satu bukti nyata bagaimana 4 penyakit sekaligus merenggut keceriaannya, lumpuh otak, epilepsi, mikrosefalus bahkan sampai putusnya syaraf mata yang membuatnya tak mampu melihat diusia yang begitu belia. Sempat masuk rumah sakit tapi karena tak ada biaya membuatnya harus pulang dan dirawat seadanya di rumah. Ditinggalkan sang ayah pergi disaat terpuruk tak membuat sang ibu putus asa, ia tetap mengurus sang anak dengan cinta. Kondisi terkini, Givani sering kejang kejang bahkan sampai 23x sehari dan sering tak sadarkan diri karena tak kunjung diobati.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/C5IuYcQh2ubVB2UikgHWNPxr3USqVnqZ3JT05drA.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="C5IuYcQh2ubVB2UikgHWNPxr3USqVnqZ3JT05drA.jpg"></figure>
 <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/tNofV03b7sYcxJnbCjUCWi2RZhJdhXPlbJPNHFyw.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="tNofV03b7sYcxJnbCjUCWi2RZhJdhXPlbJPNHFyw.jpg"></figure>
 
Ada lagi sosok Cindi, Gadis manis ini terpaksa putus sekolah karena menderita penyakit langka, dimana sekujur tubuhnya borok, mengeluarkan bau tak sedap, gatal dan perih diwaktu bersamaan. Yang membuatnya miris adalah ia harus rela menanggung derita tanpa didampingi kedua orang tuanya. Sang ibu mengalami ODGJ dan sang ayah pergi entah kemana. Kondisi terkini semakin memprihatinkan dimana sekujur tubuhnya sudah habis oleh borok yang parah.<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/4c5AIfIRf5oBVqQVQX4JFbLDXyVfRbDLSm9UjUU2.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="4c5AIfIRf5oBVqQVQX4JFbLDXyVfRbDLSm9UjUU2.jpg"></figure>
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/rvAP7CdFFohITtofN53fTmwYHOoSuZYYTOYyb4Xo.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="rvAP7CdFFohITtofN53fTmwYHOoSuZYYTOYyb4Xo.jpg"></figure>
 
Alikha, Gadis belia ini mengidap kanker mata sejak lahir, matanya terus membesar bahkan jika ia menangis sampai mengeluarkan darah. Jerit pilu setiap hari terdengar membuat hati teriris.Tak mampu berobat karena sang ayah baru saja di PHK sehingga terpaksa harus kerja serabutan, padahal Alikha butuh dana besar untuk segera operasi demi menyelamatkan nyawanya.&nbsp;<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/ELyxKjJWyMznbHmKM6yf2ppk9JSb2u5xZUyaLTSt.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="ELyxKjJWyMznbHmKM6yf2ppk9JSb2u5xZUyaLTSt.jpg"></figure><figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/fzZEkBDnALumQehBQtl5XtKBL75EcQTBHpb5klq4.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="fzZEkBDnALumQehBQtl5XtKBL75EcQTBHpb5klq4.jpg"></figure>
 
Masih banyak pasien pasien lain yang terus diupayakan oleh Baitulmaal muamalat demi meringankan beban mereka, seperti Dik Riza, perutnya semakin membesar sampai dokter menyarankan segera tindakan operasi sebelum perutnya pecah.&nbsp;<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/kSpp6LejwlFAnpA0H6y845jUXi7TuFgS1dmLKW65.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="kSpp6LejwlFAnpA0H6y845jUXi7TuFgS1dmLKW65.jpg"></figure>
 <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/46fhwAU6q2IQ0Ib3dtgsqpC1Zt6xKBODczcfjOZA.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="46fhwAU6q2IQ0Ib3dtgsqpC1Zt6xKBODczcfjOZA.jpg"></figure>
 
Kami percaya setiap kebaikan apakah itu doa maupun&nbsp;donasi yang terkumpul dan bisa bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa manusia akan bernilai pahala tak terputus sehingga Allah akan semakin mencintainya.

Ada banyak pasien kritis dengan kondisi memprihatinkan membutuhkan biaya operasi segera. Semua pasien yang terlantar dari kalangan dhuafa.

Bantu Puluhan Pasien Dhuafa Kritis

Mahalnya biaya pengobatan penyakit kronis tentu menjadi beban bagi pasien balita dan lansia&nbsp;dhuafa. Belum lagi jika lokasi tempat tinggal mereka jauh dari rumah sakit rujukan, yang mengharuskan mereka merogoh kocek lebih dalam untuk biaya transportasi dan penginapan.
Apalagi orangtua dari para balita serta keluarga dari lansia&nbsp;ini hanyalah buruh serabutan atau supir ojek dengan pendapatan tak tentu. Tentu ini memberatkan para pasien.
Untuk itu Baitulmaal Muamalat hadir memfasilitasi kebaikan dalam rangka membantu para pasien dengan latar belakang dan kondisi yang serba memprihatinkan, semisal mereka sedang berjuang melawan penyakit parah yang sangat kronis dengan membutuhkan biaya operasi tidak sedikit, tak pernah menerima bantuan, jauh di pelosok serta terpaksa bertahan dalam perih tanpa bisa berobat.
Baitulmaal Muamalat total mendampingi puluhan pasien dengan kategori urgent yang membutuhkan penanganan segera. Tidak kurang dari&nbsp;80 pasien dan didominasi oleh Balita, anak dan lansia.
 Kesulitan utama dari para pasien&nbsp;begitu kompleks. Mereka butuh asupan nutrisi yang baik tapi tak ada biaya, mereka butuh obat obatan tapi tak ada uang, mereka mau berangkat ke rumah sakit ongkos tak punya padahal semangat mereka untuk sembuh begitu tinggi.
Selama ini mereka mengandalkan orang yang tergerak dan itu tidak pasti bahkan sampai sekarang.Beberapa diantara para pasien ini terpaksa menahan lapar karena tak cukup untuk membeli makan.&nbsp;
Contoh nyata adalah, Givani, gadis mungil ini salah satu bukti nyata bagaimana 4 penyakit sekaligus merenggut keceriaannya, lumpuh otak, epilepsi, mikrosefalus bahkan sampai putusnya syaraf mata yang membuatnya tak mampu melihat diusia yang begitu belia. Sempat masuk rumah sakit tapi karena tak ada biaya membuatnya harus pulang dan dirawat seadanya di rumah. Ditinggalkan sang ayah pergi disaat terpuruk tak membuat sang ibu putus asa, ia tetap mengurus sang anak dengan cinta. Kondisi terkini, Givani sering kejang kejang bahkan sampai 23x sehari dan sering tak sadarkan diri karena tak kunjung diobati.



Ada lagi sosok Cindi, Gadis manis ini terpaksa putus sekolah karena menderita penyakit langka, dimana sekujur tubuhnya borok, mengeluarkan bau tak sedap, gatal dan perih diwaktu bersamaan. Yang membuatnya miris adalah ia harus rela menanggung derita tanpa didampingi kedua orang tuanya. Sang ibu mengalami ODGJ dan sang ayah pergi entah kemana. Kondisi terkini semakin memprihatinkan dimana sekujur tubuhnya sudah habis oleh borok yang parah.


Alikha, Gadis belia ini mengidap kanker mata sejak lahir, matanya terus membesar bahkan jika ia menangis sampai mengeluarkan darah. Jerit pilu setiap hari terdengar membuat hati teriris.Tak mampu berobat karena sang ayah baru saja di PHK sehingga terpaksa harus kerja serabutan, padahal Alikha butuh dana besar untuk segera operasi demi menyelamatkan nyawanya.&nbsp;

Masih banyak pasien pasien lain yang terus diupayakan oleh Baitulmaal muamalat demi meringankan beban mereka, seperti Dik Riza, perutnya semakin membesar sampai dokter menyarankan segera tindakan operasi sebelum perutnya pecah.&nbsp;


Kami percaya setiap kebaikan apakah itu doa maupun&nbsp;donasi yang terkumpul dan bisa bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa manusia akan bernilai pahala tak terputus sehingga Allah akan semakin mencintainya.

Baitulmaal Muamalat (BMM) adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)  yang didirikan oleh Bank Muamalat Indonesia pada 16 Juni 2000. Lembaga ini adalah pengelola zakat resmi yang ditunjuk pemerintah untuk menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (ZISWAF) dari umat kepada para mustahik yang layak menerimanya.

BMM selalu berusaha untuk melakukan tata kelola yang baik terutama dalam hal pendistribusian dan pendayagunaan dana ZISWAF guna meningkatkan kesejahteraan umat melalui program-program yang inovatif, kreatif dan berkesinambungan diantaranya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah, kemanusiaan serta wakaf produktif.

Bantu Puluhan Pasien Dhuafa Kritis

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur