"Kalau musim hujan gini, kayu jadi susah kering. Pernah baru kering seminggu. Terus dijual laku 25 ribu." Mbah Satrim (Penjual Kayu Keliling)

"Itupun kalau kayu kering langsung terjual hari itu juga. Malahan sering saya bawa pulang lagi karena gak laku. Kalau nggak laku gitu, kadang saya juga dikasih nasi bungkus sama orang. Saya bawa pulang buat makan bareng anak & istri." tambahnya.

Mbah Satrim (63 thn) bekerja sebagai penjual kayu kering, Harus menempuh jarak 15 km untuk menjajahkan dagangannya di kota.

Kayu kering dengan harga Rp. 25.000 /pikul. Dalam satu pikul Mbah Satrim rela menunggu selama 3 hari untuk bisa dijual. Mengingat proses pengumpulan kayu kering terdiri dari tiga tahapan; Hari ke-1 mencari kayu dihutan (tebang pohon ranting kecil),Hari ke-2 jemur kayu yg telah ditebang dihutan. Dan Hari ke-3 mulai keliling menjajakan kayu tersebut.

Selama 40 thn bekerja sebagai pedagang kayu kering keliling.

Siang hari sudah mulai keliling, tak jarang harus pulang hingga larut malam. Karena kayu yg dibawanya tak terjual. terkadang orang yg melihat Mbah Satrim merasa iba, dan memberinya uang.

"Saya bukan pengemis, Beli kayu ini. Bukan kasih uang tapi Kayunya gk dibeli"...(Mbah Satrim).

"Saya pingin liat anak tetap bisa sekolah. Supaya nanti gak kayak bapaknya jualan kayu kering (dengan mata berkaca)..."

#OrangBaik, Mbah Satrim hanya satu dari jutaan Lansia di Indonesia yang ingin hidup tanpa meminta. Mbah Satrim menginspirasi kita tentang, "usaha tak mengenal usia".

Yuk Ringankan beban pedagang lansia jalanan dimasa pandemi seperti saat ini.

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.

Tak hanya berdonasi secara materiil, #OrangBaik juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar bisa bantu Mbah Satrim dan keluarga.

Niscaya, uluran tangan #OrangBaik mampu ciptakan harapan dan semangat yang terus temani perjuangan keluarga Mbah Satrim.