Tak ada yang bisa menghalangi seorang ayah dalam mencari rezeki untuk keluarganya. Meski sinar matahari menyengat tubuh rentanya, ia tetap berjuang agar kompor di rumah tetap menyala.

Seperti Pak Ikun yang tidak kenal lelah mengais rezeki dari profesinya sebagai pedagang kopi asongan. Berbekal termos dan kotak yang dibuat sedemikian rupa untuk menaruh barang dagangannya, beliau berkeliling dari Kiaracondong hingga tengah Kota Bandung. Kakinya terus melangkah menyusuri tiap sudut jalanan dengan harapan akan ada pembeli yang menghampirinya.

Begitu pun dengan Pak Ade (53) yang berprofesi sebagai tukang sol sepatu. Per hari pendapatannya hanya sekitar 10rb-20rb, bahkan ada kalanya dalam 1 hari Pak Ade hanya mendapatkan 4rb. Namun hal itu tetap disyukuri karena ia percaya, akan ada rezeki yang lebaik di esok hari.

Pandemi membuat situasi dan kondisi mereka bersama pedagang kecil lainnya semakin terancam. Hanya doa dan ikhtiar yang bisa mereka lakukan, karena jika tidak keluar rumah maka tak akan ada yang bisa dimakan oleh keluarga mereka.

Sahabat LAZIS, kebutuhan pangan seperti sembako saat ini sangat dibutuhkan oleh mereka para pahlawan keluarga. Dengan sembako gratis yang diberikan, ada harapan terwujud untuk sekedar makan keluarga mereka.

Sahabat, yuk ikut berpartisipasi dalam program Sembako Gratis Untuk Pedagang Kecil dan Dhuafa di Tengah Krisis bersama LAZIS Darul Hikam. Sedekahmu bantu mereka bertahan hidup di tengah pandemi :)