Assalamu'alaikum Sahabat Jariyah
Perkenalkan beliau namanya Pak Koko usianya 40 tahun, memang masih cukup muda. Beliau memiiiki 2 orang anak yang masih kecil. Sehari- hari Pak Koko mengajar di madrasah diniyah di Kec. Cikijing di Kabupaten Majalengka. Demi menunjang kehidupan keiuarga, Pak Koko juga mencoba peruntungan dengan mengajar di SMK sebagai guru agama islam.
Suatu hari di tahun 2018 Pak Koko merasakan sakit maag, karena merasa tidak terlalu parah beliau mencoba mengobati dengan obat seadanya. Tapi sakit ini terus berlanjut hingga beilau tidak dapat beraktifitas seperti sedia kala. Akhirnya setelah kontrol berulang kali ke dokter di salah satu rumah sakit di Kuningan, Pak Koko sudah merasa lebih baik, sudah bisa makan walaupun sedikit meskipun kondisi lambung belum sembuh sempurna.
Ternyata ujian dari Allah SWT ini tidak berhenti sampai disini. Pak Koko mulai merasakan kram di bagian leher sehingga leher sulit untuk digerakkan. "Saya bahkan gak bisa noleh, sakit di bagian otot bahu, dokter mendiagnosis kalau saya mengalami frozen shoulder" kata beliau ketika kami menyambangi rumahnya. Tidak berhenti disitu, Pak Koko mulai merasakan pusing dan perlahan penglihatannya sebelah mulai tidak jelas dan pupil matanya membesar.
Beliau sangat suka mengajar, beliau merasa mengajar adaiah sebuah amanah yang harus dijaiankan dari hati dan penuh tanggung jawab. Dikarenakan penyakit ini, beliau sulit untuk mengajar dan terpaksa untuk berhenti mengajar i SMK, hal ini juga membuat perekonomian keluarga terguncang. Satu kali kontrol ke dokter, beliau harus menghabiskan biaya lebih kurang Rp. 100.000 untuk menebus obat, karena obat ini tidak ditanggung BPJS. Daiam satu buian, beliau bisa kontroi 3-4 kaii, sedangkan untuk biaya kehidupan sehari-hari beliau hanya dibantu oleh istri yang mengajar di TK.
Saat ini disamping melakukan pengobatan dokter, Pak Koko juga berikhtiar menggunakan obat herbal (madu dan jahe). Beliau masih merasakan bagian bahu suiit untuk digerakan dan maag belum sembuh sepenuhnya serta penglihatan yang tidak bisa kembaii jelas seperti semuia.
Sebagai orang yang akan menciptakan generasi indonesia yang inteiek dan berakhlak, guru memegang peranan penting daiam perjaianan bangsa. Seperti itu juga besarnya peran Pak Koko bagi siswa-siswi serta masyarakat Cikijing dan seperti itu juga besarnya harapan mereka kepada Pak Koko.
Ayo bantu Pak Koko kembaii ke kondisi primanya, agar dapat kembali mengajar seperti sedia kala.

Ayo bantu Pak Koko kembaii ke kondisi primanya, agar dapat kembali mengajar seperti sedia kala.

Bantu Pak Koko kembali pulih

Assalamu'alaikum Sahabat Jariyah
Perkenalkan beliau namanya Pak Koko usianya 40 tahun, memang masih cukup muda. Beliau memiiiki 2 orang anak yang masih kecil. Sehari- hari Pak Koko mengajar di madrasah diniyah di Kec. Cikijing di Kabupaten Majalengka. Demi menunjang kehidupan keiuarga, Pak Koko juga mencoba peruntungan dengan mengajar di SMK sebagai guru agama islam.
Suatu hari di tahun 2018 Pak Koko merasakan sakit maag, karena merasa tidak terlalu parah beliau mencoba mengobati dengan obat seadanya. Tapi sakit ini terus berlanjut hingga beilau tidak dapat beraktifitas seperti sedia kala.  Akhirnya setelah kontrol berulang kali ke dokter di salah satu rumah sakit di Kuningan, Pak Koko sudah merasa lebih baik, sudah bisa makan walaupun sedikit meskipun kondisi lambung belum sembuh sempurna.
Ternyata ujian dari Allah SWT ini tidak berhenti        sampai disini. Pak Koko mulai merasakan kram  di bagian leher sehingga leher sulit untuk digerakkan. "Saya bahkan gak bisa noleh, sakit  di bagian otot bahu, dokter mendiagnosis kalau saya mengalami frozen shoulder" kata beliau ketika kami menyambangi rumahnya. Tidak berhenti disitu, Pak Koko mulai merasakan pusing dan perlahan penglihatannya sebelah mulai tidak jelas dan pupil matanya membesar.
Beliau sangat suka mengajar, beliau merasa mengajar adaiah sebuah amanah yang harus dijaiankan dari hati dan penuh tanggung jawab. Dikarenakan penyakit ini, beliau sulit untuk mengajar dan terpaksa untuk berhenti mengajar i SMK, hal ini juga membuat perekonomian keluarga terguncang. Satu kali kontrol ke dokter,  beliau harus menghabiskan biaya lebih kurang Rp. 100.000 untuk menebus obat, karena obat ini tidak  ditanggung BPJS. Daiam satu buian, beliau  bisa kontroi 3-4 kaii, sedangkan untuk biaya kehidupan sehari-hari beliau hanya dibantu oleh istri yang mengajar di TK.
Saat ini disamping melakukan pengobatan dokter, Pak Koko juga berikhtiar menggunakan  obat herbal (madu dan jahe). Beliau masih merasakan bagian bahu suiit untuk digerakan dan maag belum sembuh sepenuhnya serta penglihatan yang tidak bisa kembaii jelas seperti  semuia.
Sebagai orang yang akan menciptakan generasi  indonesia yang inteiek dan berakhlak, guru memegang peranan penting daiam perjaianan bangsa. Seperti itu juga besarnya peran Pak Koko bagi siswa-siswi serta masyarakat Cikijing dan seperti itu juga besarnya harapan mereka kepada Pak Koko.
Ayo bantu Pak Koko kembaii ke kondisi primanya, agar dapat kembali mengajar seperti sedia kala.

Lembaga sosial yang bergerak dibidang pendidikan, kemanusiaan, sosial dan agama

Bantu Pak Koko kembali pulih

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur