Betapa merasa bersalahnya seorang suami yang tak lagi bisa nafkahi keluarga, seperti yang dialami Pak Andri.

3 tahun lalu, Pak Andri orang yang begitu gagah, bekerja sebagai supir untuk nafkahi istri dan anak semata wayangnya.

Hingga suatu saat seluruh tubuhnya terasa kebas dan lemas karena stroke yang tiba-tiba menyerangnya.

"Selama ini sakit gak pernah saya rasa, yang penting kerja buat makan anak istri di rumah," ungkap Pak Andri lemah.

Miris, stroke tersebut tak bisa ia obati karena faktor ekonomi. Terpaksa ia hanya berpasrah, hingga lambat laun stroke itu melumpuhkannya dan membuatnya buta.

Sedih sekali rasanya Pak Andri tak lagi bisa berjuang untuk keluarga, bahkan ia yang harus dirawat oleh mereka. Mulai disuapi, dimandikan, sampai dipasang popok agar ia lebih mudah buang air.

Sang istri kini berjualan lotek dengan untung 20ribu sehari, hanya cukup untuk kebutuhan makan mereka bertiga. Pengobatan stroke pun terasa bagai keajaiban yang sulit diraih.

Maukah Sahabat wujudkan keajaiban itu? Mari kita bantu Pak Andri dapatkan pengobatan stroke untuk pertama kali!