Banner Section Web

Samira

Assalamualaikum Sahabat
Semoga Bapak Ibu dan keluarga sehat selalu. Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan yang dititipkan melalui lembaga kami. In sya Allah dana yang terkumpul akan kami salurkan kepada para lansia jalanan atau lansia yang membutuhkan.&nbsp;
Semoga aliran kebaikan yang Bapak Ibu berikan menjadi catatan kebaikan dan pemberat amalan di hari akhir nanti. Aamiin..

Pencairan Dana Rp 1.612.368

Hidup sebagai lansia yang masih harus mencari nafkah tidaklah mudah. Dengan tubuh rentanya, beliau perlahan mengayuh sepedanya yang penuh dengan tumpukan kardus dan botol bekas.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/WRq8bqBxw0d8iFh4RjXqsbHZC0XONgwxKTsOFnsm.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress"> “Mbah sudah 3 tahun jadi tukang rongsokan, nduk. Sudah nggak kuat kalau ikut kerja orang di ladang. Sejak tulang mbah bengkok, jadi susah angkat-angkat yang berat.” Ujar si Mbah ketika kami temui saat sedang mencari rongsok di pinggir jalan.Beliau adalah Mbah Rubiman (69), seorang pemulung lansia yang tinggal di Desa Grajegan, Tawangsari, Sukoharjo. Beliau tinggal bersama istrinya, Mbah Marinem (72) yang sudah tidak bisa berjalan normal dan harus menggunakan tongkat. Rumah yang mereka tempatipun sangat sederhana, sebagian rumahnya masih terbuat dari anyaman bambu.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/kaPNtebPBegR3KIbKb2gSWrX3iirv3YTrqwr5tEX.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress"> Sebelumnya, Mbah Rubiman bekerja sebagai buruh tani dengan upah harian lima puluh ribu rupiah. Tapi akhirnya berhenti karena mengalami kecelakaan hingga mengkibatkan tulang rusuk dan belakangnya bengkok. Setelah itu Mbah Rubiman memilih menjadi pemulung karena tidak memiliki modal untuk usaha. Dengan upah yang beliau dapatkan hanya sekitar 20 ribu setiap pekannya.Kondisi fisik mbah Rubiman tak lagi sekuat dulu. Punggungnya seringkali sakit setelah pulang berkeliling mencari rongsokan. Mbah ingin sekali berhenti dari pekerjaannya, tetapi beliau memikirkan bagaimana harus memenuhi makan sehari-hari nantinya.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/MrZaJ3e2F7fkVsvublo8s5s5iFEva3rxYyrGehoT.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress"> Mbah Rubiman berharap bisa menjadi peternak kambing untuk dapat membuatnya bertahan hidup di masa tua. Tapi apa daya, jangankan untuk mengumpulkan modal membeli kambing, sudah bisa makan setiap hari saja mbah sudah sangat bersyukur.Sahabat Beramal, disaat orang tua lain menikmati hari-hari tua mereka, mbah Rubiman masih harus berusaha agar esok hari bisa makan. Karna itu, Laz Sukoharjo mengajak untuk bersama ringankan beban Mbah Rubiman dan lansia jalanan lainnya.Semoga dengan merawat senyum di wajah renta mereka menjadi wasilah kita dalam menebar kebaikan…

Di luar sana masih banyak lansia yang harus berjuang demi sesuap nasi. Mari bantu para lansia jalanan berdaya di masa tuanya

Tak Kuat Lagi ! Bantu Lansia Jalanan Berdaya di Masa Tua

Hidup sebagai lansia yang masih harus mencari nafkah tidaklah mudah. Dengan tubuh rentanya, beliau perlahan mengayuh sepedanya yang penuh dengan tumpukan kardus dan botol bekas.“Mbah sudah 3 tahun jadi tukang rongsokan, nduk. Sudah nggak kuat kalau ikut kerja orang di ladang. Sejak tulang mbah bengkok, jadi susah angkat-angkat yang berat.” Ujar si Mbah ketika kami temui saat sedang mencari rongsok di pinggir jalan.Beliau adalah Mbah Rubiman (69), seorang pemulung lansia yang tinggal di Desa Grajegan, Tawangsari, Sukoharjo. Beliau tinggal bersama istrinya, Mbah Marinem (72) yang sudah tidak bisa berjalan normal dan harus menggunakan tongkat. Rumah yang mereka tempatipun sangat sederhana, sebagian rumahnya masih terbuat dari anyaman bambu.Sebelumnya, Mbah Rubiman bekerja sebagai buruh tani dengan upah harian lima puluh ribu rupiah. Tapi akhirnya berhenti karena mengalami kecelakaan hingga mengkibatkan tulang rusuk dan belakangnya bengkok. Setelah itu Mbah Rubiman memilih menjadi pemulung karena tidak memiliki modal untuk usaha. Dengan upah yang beliau dapatkan hanya sekitar 20 ribu setiap pekannya.Kondisi fisik mbah Rubiman tak lagi sekuat dulu. Punggungnya seringkali sakit setelah pulang berkeliling mencari rongsokan. Mbah ingin sekali berhenti dari pekerjaannya, tetapi beliau memikirkan bagaimana harus memenuhi makan sehari-hari nantinya.Mbah Rubiman berharap bisa menjadi peternak kambing untuk dapat membuatnya bertahan hidup di masa tua. Tapi apa daya, jangankan untuk mengumpulkan modal membeli kambing, sudah bisa makan setiap hari saja mbah sudah sangat bersyukur.Sahabat Beramal, disaat orang tua lain menikmati hari-hari tua mereka, mbah Rubiman masih harus berusaha agar esok hari bisa makan. Karna itu, Laz Sukoharjo mengajak untuk bersama ringankan beban Mbah Rubiman dan lansia jalanan lainnya.Semoga dengan merawat senyum di wajah renta mereka menjadi wasilah kita dalam menebar kebaikan…

LAZ SUKOHARJO PEDULI
SK. Kanwil Kemenag Jateng No 1150 Tahun 2024 

Program kemanusian yang sedang digalakkan antara lain program 100 omah ngaji, pembangunan Pondok Pesantren Wirausaha Taruna Ummah, Tebar Sejuta Quran, Jariah Sumur Santri dan warga, Gizi Santri, Peduli Lansia dan Ambulance Gratis.

by Yayasan Sukoharjo Peduli.

Tak Kuat Lagi ! Bantu Lansia Jalanan Berdaya di Masa Tua

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur