"Saat putra kami lahir, saya mengalami kontraksi yang membuat air ketuban pecah. Dan tanpa diduga air ketuban tersebut masuk pada mulut bayi kami, Hafizan" begitulah tutur Ani, ibu dari Hafizan Alfat Maulana, bayi berusia 2 tahun yang divonis dokter mengalami pneumonia akut dan kerusakan sistem saraf gerak. Hafizan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, putra dari sepasang suami istri, Nanang Purnomo dan Ani Mardianti. Keluarga kecil ini merupakan warga Desa Karangturi, Sumbang, Banyumas.

Pada saat usia Hafizan masih satu bulan sejak kelahirannya pada 10 Oktober 2019 lalu, balita kecil itu sudah dihadapi dengan penyakit mematikan. Hafizan bahkan sempat tak sadarkan diri selama satu minggu, akibat cairan ketuban yang menginfeksi paru-parunya. Tim dokter yang menangani Hafizan, mencoba menghentikan peredaran infeksi agar tidak menyebar ke seluruh paru-paru.

Namun selama hampir dua tahun, infeksi saluran paru-paru tersebut mengakibatkan dampak yang serius. Masa kecil Hafizan mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan. Organ paru-paru Hafizan tertutup lendir yang menyebabkan bayi mungil itu kesulitan untuk bernafas, karena paru-parunya tidak berfungsi dengan normal. Selain itu rangka tulang punggung Hafizan pun mengalami pembengkokan dan merusak sistem saraf gerak.

Sang bapak yang hanya bekerja sebagai buruh pembuat roti di industri kecil milik tetangga, tak cukup memenuhi kebutuhan pengobatan anaknya yang harus melakukan kontrol dan terapi setiap dua pekan sekali. Upah yang Nanang terima hanya 80 ribu setiap harinya, sedangkan Hafizan membutuhkan 600 ribu setiap kali melakukan upaya pengobatan setiap pekan.

Banyak hal yang sudah Nanang dan Ani korbankan untuk kesembuhan putra mereka. Diantaranya dengan menjual rumah. Sehingga saat ini keluarga kecil itu hidup menumpang di orangtua Ani. Kakek dan Nenek Hafizan pun turut membantu biaya pengobatan cucu mereka. Itu pun dari penghasilan seorang tukang jait yang tak seberapa. Sedangkan pihak dokter menyarankan agar Hafizan segera mendapatkan tindak operasi lebih lanjut, untuk mengeluarkan lendir dan mengobati infeksi pada paru-parunya.

Sahabat, masa kecil Hafizan direnggut penyakit akut. Jangankan untuk tertawa bahagia, bayi mungil itu bahkan kesulitan bernafas. Entah apakah kita akan sekuat orangtua Hafizan saat adik ataupun anak kita mengalami demikian. Karenanya, mari bersama DT Peduli meringankan beban keluarga Hafizan. Kita kembalikan lagi masa kecil Hafizan, sampai bayi mungil itu sehat dan tumbuh dewasa.