“Saat itu hujan deras, saya sama anak-anak sedang tidur. Tidak lama Ayah anak-anak datang habis pulang kerja. Tiba-tiba air banyak masuk ke rumah dari lubang bentengan. Gak nyampe lima menit semuanya ambruk. Saya di dalam rumah sama anak-anak tertimbun reruntuhan rumah. Jadi masih ada celah celah. Ayah anak-anak ada di depan dan tertimbun longsoran bentengan (Batu-batu dan Tanah)

Begitulah kisah Ibu Fitri yang sedang mengandung bersama tiga anaknya yang masih kecil saat tertimbun Longsor di Cijeruk, Bogor Sabtu 21 Mei Lalu.

Sebelum kejadian Longsor, Pasangan Pak Duduh dan Ibu Fitri sedang memperjuangkan cita-cita mereka. Sudah dua Minggu mereka mulai merenovasi rumah. Sedikit demi sedikit. Pasangan ini ingin sedikit memperbesar rumahnya karena saat ini Ibu Fitri sedang mengandung 8 Bulan. Anak keempat mereka. Mereka butuh rumah yang lebih besar.

Pak Duduh yang seorang buruh bangunan tetap bekerja keras demi cita-citanya itu. Termasuk hari Sabtu 21 Mei Lalu. Dengan sepeda motornya beliau beranjak pulang ke rumah. Belum 5 menit turun dari motor, semuanya terjadi begitu saja. Bentengan di Depan rumah mereka tiba-tiba longsor dan menimbun semuanya. Istri dan anak-anaknya berhasil selamat tapi Pak Duduh tertimbun bentengan dan tak terselamatkan.

Saat ini Ibu Fitri harus membesarkan ketiga orang anaknya dan menyambut calon bayinya sendirian.

“Saat ini yang saya pikirin anak-anak. Bagaimana sekolahnya, sehari-seharinya. Apalagi mereka masih kecil. Harapannya anak-anak bisa sekolah tinggi, punya rumah lagi. yang layak lah. yang penting masa depan anak-anak” turur Bu Fitri

Saat ini Bu Fitri punya 3 orang anak, Adit (9 th), Abay (7 th). Alma (5 th) dan seorang calon bayi yang masih dalam kandungan berusia 8 bulan. Mereka semua dalam sekejap menjadi Yatim akibat longsor. Kondisi Ibu Fitri yang masih mengandung membuatnya hawatir tidak bisa membiayai sekolah anak-anaknya, memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari mereka, apalagi membangunkan tempat tinggal bagi mereka.

Orang Baik jangan biarkan mimpi-mimpi Pak Duduh, BuFitri dan anak-anaknya ikut terkubur dalam timbunan tanah longsor. Mari ulurkan tangan bantu mereka.