Pencairan Dana Rp 100.813

“Ahmad dan Irsyad terancam cacat seumur hidup. Ahmad juga tidak tahu sampai kapan bisa bertahan dengan kondisi jantungnya saat ini.” - Bu Maratu _____________
Ahmad dan Irsyad adalah anak kembar dari Bu Maratu dan Pak Rochman yang lahir pada 2 tahun lalu di Desa Sanden, Mungkid, Magelang.
Mereka lahir dengan cacat pada telinganya. Keduanya tidak memiliki daun telinga, berat badan ketika lahir pun hanya 1,3ons dan 1,4ons saja.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/5OLPoDAeLt7oIznfSJ38QchM3GnuWpEa5rL12RPs.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Kondisi parah menipa Ahmad. Sejak lahir dia langsung masuk ke ruangan NICU karena dadanya biru lebam. Dokter bilang Ahmad juga mengalami kecacatan pada jantung. Bibirnya pun sumbing.
“Sampai sekarang keduanya belum bisa bicara dan berjalan, Mba. Ahmad juga sudah sudah 6 bulan ini nggak lanjut kontrol ke rumah sakit buat cek jantung.”, cerita Bu Maratu.
Diusap-usapnya punggung anaknya yang sedang tertidur. Sesekali ia mengibaskan roket nyamuk yang mengincar darah manis anak-anaknya.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/0D0R4DDCCRXlxnaCma7RUL5LEDtOSBm4uxRexHi4.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
“Sudah nggak ada dana lagi. BPJS juga tidak cukup menutupi pengobatan mereka.”, lanjutnya lagi.
Pak Rochman, suaminya hanya bekerja sebagai kuli panggilan bangunan. Tidak punya penghasilan tetap untuk bisa menyisihkan dana biaya berobat anak-anaknya.
Dulu Ahmad masih bisa dibawa ke Rumah Sakit Sardjito di Jogjakarta untuk melakukan kontrol jantung rutinan. Hanya saja, uangnya habis banyak di transportasi dari Magelang ke Jogjakarta.
Ahmad dan Irsyad juga disarankan untuk dibawa ke poli anak dan lakukan terapi nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Belum lagi Ahmad yang harus segera lakukan operasi jantung dan bibir sumbingnya.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/YvqT1qCc3IhRCCMHleWTFm10sKdUxW7LXt3DCJX3.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Segala upaya seperti bekerja lembur dan ambil pinjaman sudah dilakukan, tapi dana yang dikumpulkan juga belum cukup. Malah seperti gali lubang dan tutup lubang saja.
“Terancam cacat seumur hidup, saya nggak tahu harus cari uang ke mana lagi, Mba.”
Tetangga Baik, Ahmad dan Irsyad saat ini membutuhkan uluran tangan kita semua. Jika dibiarkan mereka akan alami cacat seumur hidup.
Terlebih Ahmad yang miliki cacat pada jantungnya. Entah apa yang akan terjadi padanya kelak jika tidak segera dioperasi.
Mari bersama bantu Ahmad dan Irsyad agar segera lekas sembuh dan segera operasi.

Orang Sholeh, mari sama-sama bantu Ahmad dan Irsyad mendapatkan kesembuhan

Ahmad & Irsyad Bayi Kembar yang Terancam Cacat Seumur Hidup

“Ahmad dan Irsyad terancam cacat seumur hidup. Ahmad juga tidak tahu sampai kapan bisa bertahan dengan kondisi jantungnya saat ini.” - Bu Maratu_____________
Ahmad dan Irsyad adalah anak kembar dari Bu Maratu dan Pak Rochman yang lahir pada 2 tahun lalu di Desa Sanden, Mungkid, Magelang.
Mereka lahir dengan cacat pada telinganya. Keduanya tidak memiliki daun telinga, berat badan ketika lahir pun hanya 1,3ons dan 1,4ons saja.

Kondisi parah menipa Ahmad. Sejak lahir dia langsung masuk ke ruangan NICU karena dadanya biru lebam. Dokter bilang Ahmad juga mengalami kecacatan pada jantung. Bibirnya pun sumbing.
“Sampai sekarang keduanya belum bisa bicara dan berjalan, Mba. Ahmad juga sudah sudah 6 bulan ini nggak lanjut kontrol ke rumah sakit buat cek jantung.”, cerita Bu Maratu.
Diusap-usapnya punggung anaknya yang sedang tertidur. Sesekali ia mengibaskan roket nyamuk yang mengincar darah manis anak-anaknya.

“Sudah nggak ada dana lagi. BPJS juga tidak cukup menutupi pengobatan mereka.”, lanjutnya lagi.
Pak Rochman, suaminya hanya bekerja sebagai kuli panggilan bangunan. Tidak punya penghasilan tetap untuk bisa menyisihkan dana biaya berobat anak-anaknya.
Dulu Ahmad masih bisa dibawa ke Rumah Sakit Sardjito di Jogjakarta untuk melakukan kontrol jantung rutinan. Hanya saja, uangnya habis banyak di transportasi dari Magelang ke Jogjakarta.
Ahmad dan Irsyad juga disarankan untuk dibawa ke poli anak dan lakukan terapi nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Belum lagi Ahmad yang harus segera lakukan operasi jantung dan bibir sumbingnya.

Segala upaya seperti bekerja lembur dan ambil pinjaman sudah dilakukan, tapi dana yang dikumpulkan juga belum cukup. Malah seperti gali lubang dan tutup lubang saja.
“Terancam cacat seumur hidup, saya nggak tahu harus cari uang ke mana lagi, Mba.”
Tetangga Baik, Ahmad dan Irsyad saat ini membutuhkan uluran tangan kita semua. Jika dibiarkan mereka akan alami cacat seumur hidup.
Terlebih Ahmad yang miliki cacat pada jantungnya. Entah apa yang akan terjadi padanya kelak jika tidak segera dioperasi.
Mari bersama bantu Ahmad dan Irsyad agar segera lekas sembuh dan segera operasi.

Yayasan Bantu Tetangga Mulia adalah Lembaga Sosial yang bergerak di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan pendidikan dengan wilayah program di perkotaan padat penduduk khususnya keluarga prasejahtera.

Ahmad & Irsyad Bayi Kembar yang Terancam Cacat Seumur Hidup

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur