SEDIH!!! Hidup Sebatang Kara di Tengah Hutan Ditemani Kucing.

Inilah kisah yang sangat menyayat hati datang dari seorang kakek tua yang bernama Suparman (64 tahun), ia harus tinggal seorang diri di sebuah bangunan bambu tua yang sudah tidak layak huni. 

Beliau ini memiliki keterbatasan pendengaran serta untuk berbicara pun sulit. Yang dapat dilakukan hanya pekerjaan serabutan, mengandalkan fisik yang sudah rapuh untuk mendapatkan sesuap nasi sebagai upah atas pekerjaan yang sudah ia lakukan.

Perut lapar senantiasa menghantuinya setiap hari. Tubuh rentanya terkulai lemas dengan tatapan penuh kekosongan. Tak ada satupun keluarga atau saudara yang ia miliki. Hanya air mata yang terus mengalir sambil melantunkan bait-bait doa kebaikan agar bisa diberi kesabaran.

Rasa lapar yang melilit bukan hal yang baru bagi Abah Suparman. Sering kali Abah Suparman hanya minum air putih atau memakan makanan sisa yang sudah basi untuk menyambungkan hidupnya.

Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya hidup sendiri dengan segala keterbatasan, tanpa memiliki satu pun sanak saudara. Apapun beliau kerjakan mulai dari kuli panggul, mengumpulkan kayu bekas, memacul, membersihkan halaman rumah orang, sampai kuli kasar.

Seumur hidupnya Abah Suparman belum pernah menikah sehingga kini dimasa tuanya Abah Suparman harus hidup berjuang seorang diri. Orang tuanya sudah lama meninggal, istri tidak punya apalagi anak, bahkan dia ditelantarkan di tengah hutan oleh saudaranya sendiri. Kini ia hanya tinggal di gubuk tua bersama seekor kucing yang menemani.

Tidak pernah terpikirkan oleh beliau, di sisa hidupnya akan dihabiskan seperti ini. Hanya ditemani seekor kucing mungil serta gubuk tua tidak layak huni yang menjadi saksi sisa hidup di masa tuanya.

Sahabat kebaikan, Abah Suparman kini sedang berjuang untuk bertahan hidup. Kita bisa menemaninya dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar Abah bisa tersenyum dan hidup dengan layak di sisa usianya.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan Abah Suparman. Selain itu, akan digunakan untuk para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Banyu Derma Indonesia.