Beginilah kehidupan Nek Rusmi, seorang lansia yang memerjuangkan kehidupannya seorang diri. Tanpa satupun keluarga, ia berusaha melanjutkan hidupnya yang serba pas-pasan. Apapun ia kerjakan demi sesuap nasi. Mulai dari mencangkul, mencabuti rumput, mengasak gabah, bekerja di ladang tetangga, dan masih banyak lagi.

Sayangnya meskipun sejak pagi buta hingga petang keringatnya terkuras hebat, upah yang bisa ia hasilkan dari bekerja hanya sebesar Rp20ribu sehari. Uang tersebut memang cukup untuk makan alakadarnya, namun tak cukup untuk mewujudkan hidup yang lebih layak di penghujung usianya.

“Orang suka ngomong nenek keliatan masih sehat aja, tapi sebenernya fisik nenek udah nda kuat kerja kasar gini,” ceritanya sambil tertawa pahit

Tak heran, sepulang kerja, Nek Rusmi sering kali langsung menggeletakan badannya di kasur tipis yang sebenarnya hanya tumpukan kain. Di usianya yang tak lagi muda, Nek Rusmi juga sudah mulai sakit-sakitan.

Sebelum meninggal dunia, suami Nek Rusmi sempat mengalami koma. Kejadian itu masih sering membayangi Nek Rusmi dan membuatnya menangis sendiri. Sementara itu, anaknya juga meninggal dunia tak lama setelah suaminya berpulang. Kini hanya suara jangkrik kebun tetangga yang menemani kesendirian Nek Rusmi.

“Suami dan anak saya pasti sedih kalau tau sekarang saya hidup kaya gini,” ceritanya yang lagi lagi di tutupi dengan tawa pahit.

Nek Rusmi tinggal di sebuah rumah dari bambu yang jauh dari kata layak di Desa Kalibaru Kulon, Kec. Kalibaru, Kab. Banyuwangi, Prov. Jawa timur. Dindingnya tak rapat dan penuh dengan lubang, begitupun dengan langit-langitnya. Sehingga bukan kejutan apabila air hujan dan dinginnya angin malam masuk begitu saja ke rumahnya.

Untuk makan sehari-hari Nek Rusmi biasa makan alakadarnya, dengan nasi dari padi sisa panen dan sambel sisa kemari.

"Barangsiapa, melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat," - (HR Muslim)

Sobat Quran, sebagaimana hadist di atas, mari kita bantu Bu Rusmiami memperoleh kehidupan yang lebih layak di usia senjanya.