Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Badai Dahsyat Menghantam Pemukiman Myanmar dan Bangladesh.

Badai dahsyat yang menghantam pemukiman Myanmar dan Bangladesh pada hari Minggu (14/05), meninggalkan jejak kematian dan kehancuran. Topan ini memasuki pantai Rakhine dengan kecepatan angin lebih dari 135 mil (217 kilometer) per jam.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari Nay San Lwin, a co-founder of the Free Rohingya Coalition mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa di Sittwe juga Rakhine terdapat sekitar 130.000 orang Rohingya bermukim di kamp pengungsian yang mirip dengan kamp konsentrasi, sejak 2012. Sebagian besar dari mereka sangat terlambat dievakuasi. Satu kamp, ​​yang menampung 380 hunian, benar-benar musnah oleh banjir akibat tiupan badai dahsyat dengan tinggi sekitar 9,14 Meter.

Badai dahsyat berhasil menghancurkan hampir semua rumah, tempat berlindung, sekolah, masjid, biara, klinik, dan semua infrastruktur di Sittwe. Selain itu, diwilayah Myanmar sudah terjadi pemadaman layanan seluler dan Internet.

Berdasarkan data yang kami terima terdapat 1,5 Juta Jiwa Terdampak, 400 Jiwa Meninggal Dunia yang sebagian besar mayoritas muslim Rohingya. Terdapat 10.000 lebih hunian yang terdampak dan mengalami kehancuran yang parah. (https://www.kompas.com/)

Sepanjang mata memandang hanya kerusakan yang terlihat. Pemerintah setempat dan komunitas internasional masih terus berjibaku membantu korban yang terdampak namun sampai hari ini masyarakat yang terdampak masih sangat membutuhkan air minum, obat-obatan, tempat berlindung, serta kebutuhan pokok lainnya.

ASAR Humanity mengajak sahabat beramal sholeh untuk ikut ambil bagian untuk meringankan duka para warga baik di Myanmar juga wilayah Rohingya yang terdampak badai angin topan yang dahsyat.