Dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan mbah damen

Pencairan Dana Rp 423.724

"Sing penting akeh syukure (yang penting banyak syukurnya)", ucap mbah Damen sembari menyiapkan daun pisang jualannya. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/5Ehz0WutDWhOjhrkXvywENrTVrbCWHz2cUGgdmGt.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Yah, setiap pagi nenek berusia 80 tahun ini berjalan menuju Pasar Daerah Jatibarang menggendong 10 sampai 20 ikat daun pisang untuk dijajakan. Harga satu ikat daun pisang dijual hanya 3000 rupiah saja. Jarak tempuh 15 kilometer tak mengendurkan langkah rentanya, meski harus tertatih dan menahan rasa linu di lutut. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/mecKZBwdFqYhjyI5BtRXzDPgwOfkEzi5lhZ6vTZV.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Mbah Damen tinggal bersama anak laki-lakinya yang memiliki keterbatasan mental. Sementara anak perempuannya yang juga memiliki keterbatasan di salah satu bagian tubuhnya harus mengadu nasib menjadi pekerja serabutan di ibu kota. 
Tinggal di hunian yang bisa dibilang kurang layak tak pernah membuat Mbah Damen menjalani hidup tanpa bersyukur dan menerimanya. Hunian beralaskan tanah dengan dinding lembab, atap yang bocor sana-sini, dan peralatan rumah seadanya. Tidur di kasur yang sudah mengeras dengan tumpukan barang yang berserakan, meski terpaksa tapi bisa dinikmatinya dengan ikhlas. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/w3TcBmTFrBUfyqI5Kb6Bp54r7oIDpZBPDnZJMCrC.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/sSw0bSlZXTmoTGrIOTF4s76Va1ZGod0LipTPrItG.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure> "ya ning endi bae, selempitan genahe sing penting bisa turu (dimana aja, di sela-sela tumpukan yang penting bisa tidur)", jawab beliau. 
Hidup damai bersama anak di hunian yang layak adalah impian bagi tiap orang di usia rentanya. Tidak terkecuali Mbah Damen, yang selama ini selalu mensyukuri segala keterbatasan kehidupannya.
Impian yang masih bisa diperjuangkan para orang baik. 
"apa bisa mah kepengen diganti, dibeneri umahe (kalau bisa mah pengen diganti atau dibenerin rumahnya)", harap beliau saat kami tanyakan impiannya.
Yuk kita sama-sama tanam kebaikan buat Mbah Damen

Hidup di rumah yang tidak layak, mbah damen bertahan hidup dengan menjual daun pisang

Bantu Renovasi Rumah Mbah Damen penjual daun pisang

"Sing penting akeh syukure (yang penting banyak syukurnya)", ucap mbah Damen sembari menyiapkan daun pisang jualannya. 
Yah, setiap pagi nenek berusia 80 tahun ini berjalan menuju Pasar Daerah Jatibarang menggendong 10 sampai 20 ikat daun pisang untuk dijajakan. Harga satu ikat daun pisang dijual hanya 3000 rupiah saja. Jarak tempuh 15 kilometer tak mengendurkan langkah rentanya, meski harus tertatih dan menahan rasa linu di lutut. 
Mbah Damen tinggal bersama anak laki-lakinya yang memiliki keterbatasan mental. Sementara anak perempuannya yang juga memiliki keterbatasan di salah satu bagian tubuhnya harus mengadu nasib menjadi pekerja serabutan di ibu kota. 
Tinggal di hunian yang bisa dibilang kurang layak tak pernah membuat Mbah Damen menjalani hidup tanpa bersyukur dan menerimanya. Hunian beralaskan tanah dengan dinding lembab, atap yang bocor sana-sini, dan peralatan rumah seadanya. Tidur di kasur yang sudah mengeras dengan tumpukan barang yang berserakan, meski terpaksa tapi bisa dinikmatinya dengan ikhlas. 
"ya ning endi bae, selempitan genahe sing penting bisa turu (dimana aja, di sela-sela tumpukan yang penting bisa tidur)", jawab beliau. 
Hidup damai bersama anak di hunian yang layak adalah impian bagi tiap orang di usia rentanya. Tidak terkecuali Mbah Damen, yang selama ini selalu mensyukuri segala keterbatasan kehidupannya.
Impian yang masih bisa  diperjuangkan para orang baik. 
"apa bisa mah kepengen diganti, dibeneri umahe (kalau bisa mah pengen diganti atau dibenerin rumahnya)", harap beliau saat kami tanyakan impiannya.
Yuk kita sama-sama tanam kebaikan buat Mbah Damen

Bantu Renovasi Rumah Mbah Damen penjual daun pisang

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur