Pencairan Dana Rp 366.387

“Saya jualan supaya bisa bantu teman yang kakinya diamputasi dan tidak bisa bekerja,” – Pak Abdullah (seorang disabilitas yang tidak memiliki satu tangan)
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/V7DDq69E3Q9Y.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="9p43k110lzj8"></figure>
Pak Abdullah (48 tahun), seorang disabilitas yang tangan kirinya diamputasi pasca alami kecelakaan kerja.
Setelah alami kecelakaan kerja, Pak Abdullah yang dulunya bekerja sebagai tukang las, sekarang berjualan madu dan es cendol keliling. Pak Abdullah juga membantu Pak Nadi berbudidaya ikan.
Meski Pak Abdullah memiliki fisik tidak sempurna, ia tetap semangat bekerja. Tidak hanya untuk kehidupannya, tapi juga untuk membantu sahabatnya, Pak Nadi yang kakinya diamputasi.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/HaorF1DQVPZS.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="sgdbj77uwj3k"></figure>
“Saya gak mau Pak Nadi kenapa-napa, Pak. Kasihan sudah tidak bisa bekerja. Saya ingin bantu dia,” ceritanya.
Meski upah Pak Abdullah hanya 100.000/hari dan tidak menentu, tapi dia tidak pernah menyerah.
Tidak hanya bekerja, Pak Abdullah juga turut merawat Pak Nadi. Pak Abdullah selalu membantu Pak Nadi memakai kaki palsu.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/rumahpangan/public/campaign/duBIwcGdPebc.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; margin-bottom: 16px; width: initial !important;" data-image="08d4wzte37ry"></figure>
“Pak Nadi sudah berteman dengan saya sejak lama. Kalau dia kesusahan, saya akan setia bantu dia,” ujarnya.
Dua sahabat disabilitas ini tinggal di Desa cikawung, kec. Pakuncen, Kab. Banyumas.
Sobat, meski fisik tidak sempurna, Pak Abdullah tetap berjuang untuk Pak Nadi yang kakinya diamputasi.&nbsp;

Yuk kita bantu perjuangan dua sahabat disabilitas ini.

Bantu Perjuangan Pak Abdullah

“Saya jualan supaya bisa bantu teman yang kakinya diamputasi dan tidak bisa bekerja,” – Pak Abdullah (seorang disabilitas yang tidak memiliki satu tangan)

Pak Abdullah (48 tahun), seorang disabilitas yang tangan kirinya diamputasi pasca alami kecelakaan kerja.
Setelah alami kecelakaan kerja, Pak Abdullah yang dulunya bekerja sebagai tukang las, sekarang berjualan madu dan es cendol keliling. Pak Abdullah juga membantu Pak Nadi berbudidaya ikan.
Meski Pak Abdullah memiliki fisik tidak sempurna, ia tetap semangat bekerja. Tidak hanya untuk kehidupannya, tapi juga untuk membantu sahabatnya, Pak Nadi yang kakinya diamputasi.

“Saya gak mau Pak Nadi kenapa-napa, Pak. Kasihan sudah tidak bisa bekerja. Saya ingin bantu dia,” ceritanya.
Meski upah Pak Abdullah hanya 100.000/hari dan tidak menentu, tapi dia tidak pernah menyerah.
Tidak hanya bekerja, Pak Abdullah juga turut merawat Pak Nadi. Pak Abdullah selalu membantu Pak Nadi memakai kaki palsu.

“Pak Nadi sudah berteman dengan saya sejak lama. Kalau dia kesusahan, saya akan setia bantu dia,” ujarnya.
Dua sahabat disabilitas ini tinggal di Desa cikawung, kec. Pakuncen, Kab. Banyumas.
Sobat, meski fisik tidak sempurna, Pak Abdullah tetap berjuang untuk Pak Nadi yang kakinya diamputasi.&nbsp;

Lembaga filantropi yang fokus membangun program ketahanan pangan bagi masyarakat pra-sejahtera

Bantu Perjuangan Pak Abdullah

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur