Setiap pukul 6 pagi, Kakek Sainan (60 th) seorang Tuna Netra, dengan tongkatnya bergegas mencari barang-barang bekas, sedang sang istri, Nenek Ini (50 th) seorang Tuna Rungu, menuju tempatnya bekerja di Kawasan Pergudangan sebagai Tukang Sapu.

Barang-barang bekas seperti : botol, kaleng, kardus dan sejenisnya, beliau pilah dan pilih untuk dijual kembali.

Untuk makan sehari-hari, Kakek Sainan mengandalkan pendapatannya dari mengumpulkan barang-barang bekas yang ia kumpulkan.

Karena keterbatasannya yang tuna netra, ia tidak maksimal dalam mencari barang-barang bekas, butuh waktu kurang lebih dua bulan untuk bisa mendapatkan barang bekas yang dapat ia jual, saat sudah terkumpul, ia mendapatkan Rp. 75.000 per dua bulannya, jika dihitung perharinya ia hanya mendapat Rp. 1.500/hari.

Istrinya setia mendampinginnya, meski ia menderita tuna rungu, tetapi ia juga membantu mencari nafkah sebagai Buruh Kebersihan (Tukang Sapu) di Kawasan Pergudangan dengan upah rata-rata Rp. 25.000/hari. Itupun jika ada tugas, jika tidak ada, ia tidak mendapatkan penghasilan sepeserpun.

Hai #OrangBaik dan #SahabatDermawan, Mari bersama kita bantu Kakek Sainan dan Nenek Ini dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, agar ditengah keterbatasan diri mereka, dan ditengah kerasnya kehidupan, mereka masih bisa tersenyum bersama kita.

Uluran tangan kita sangat membantu mereka, yuk bersama membantu Kakek Sainan dan Nenek Ini.