Sebagai seorang Muslim, sudah menjadi hal yang wajib hukumnya untuk mempelajari ilmu agama. Ibarat ingin mendirikan sebuah rumah, kita butuh yang namanya bahan bangunan. Nah, bahan bangunan dari sebuah rumah itu dianalogikan sebagai agama. Tanpanya, tentu tidak akan berdiri sebuah bangunan. Mungkin kita punya tanah, tapi hidup di atas tanah takkan pernah lebih seenak tinggal di dalam rumah. Benar begitu, bukan?

Para Donatur Yang Baik, Ijinkan kami bercerita Sosok DE AGUNG dllnya yang kini hampir PUTUS ASA bertahan dipesantren karena TIDAK PUNYA BIAYA.

De Agung awal Asli Orang Purwakarta, Dia sudah ditinggalkan Oleh Sang Bapak dari Usia belajar di SD. Tapi Alhamdulillah masih ada Sang Ibu hanya bekerja Serabutan Tani.

Selama Dia Jadi YATIM , De Agung Rajin Untuk pergi ke pengajian, masjid dan sekolah walaupun hidupnya pas pasan kadang untuk makan juga dia hanya bisa Cukup 1 x makan.

Panjang cerita , Agung sudah keluar Sekolah hanya memilih untuk diam Diam PESANTREN Karena tidak punya biaya. Sudah berjalan diam dipesantren De Agung tidak seperti santri santri lain yang cukup biaya nya. Tapi De Agung Untuk bekal juga dia tidak punya, kadang makan juga suka membantu jika ada santri yang mau masak di Tungku Pesantren, baru De Agung Bisa makan.

Sedih perjalan kehidupan santri ini, Uang tidak punya, untuk beli baju pun tidak punya, dan makan juga sampai hanya bisa makan 1 kali makan dalam sehari.

Penderitaan ini Tidak hanya di De Agung, Santri sebagian nya juga ada yang tidak mampu untuk bertahan di pesantren.

Mari kita salurkan bantu DE AGUNG dan Santri lainnya untuk Bertahan menimba Ilmu dipesantren, Yakinkan pahalanya akan mengakir buat kita semuanya apalagi santri sering membaca Alquran, kitab dll dan akan terus terpancar pahala hikmahnya buat kita.

Harapan Besar Semoga DE AGUNG dan Santri lainnya bisa bertahan menimba ilmu dipesantren. Amiin

Mohon bantuannya kakak. Wassalam