“Anak saya ini harapan terakhir saya, Mbak Saya sudah ndak bisa punya anak lagi karena rahim saya sudah diangkat,” 
Dik Syifa namanya, usianya kini 5 tahun 3 bulan. Anak perempuan lucu ini terpaksa menghabiskan waktu bertahun-tahun diatas ranjang karena menderita berbagai penyakit seperti epilepsi, saraf kaku, sypipastic, gangguan tumbuh kembang, pneumonia, dan kurang gizi. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/15Xkc80lxo52oVTmMRDBnPiaJvlrzFIXlclMylYJ.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Sakit yang diderita Dik Syifa membuatnya tak bisa berjalan, berbicara, tengkurap, ataupun menggerakkan kedua tangannya, bahkan gerakan matanya pun tidak fokus. Selama ini, respon yang bisa diberikan Dik Syifa hanyalah sedikit senyuman. 
Walau dengan berbagai keterbatasan ekonomi, berbagai pengobatan telah dilakukan, selama ini pengobatan fisiotrapi telah ditanggung BPJS dan namun sebagian obat masih ditanggung pribadi. 
Untuk makan sehari-hari Dik Syifa hanya bisa makan melalui selang yang dimasukkan kedalam hidung hingga masuk kedalam tubuhnya. Setiap 10 hari sekali selang itu harus diganti, dengan meminta tolong ke tetangga yang kebetulan berprofesi sebagai perawat.
“Dik Syifa makan dengan selang di hidungnya sejak usia 10 bulan, dan hanya bisa mengkonsumsi makanan yang dihaluskan menjadi cairan,” ungkap Sukamti, Ibu Dik Syifa.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/2gW4rEjjDU3C8agDB4FHC17L7Qao3BtpNqqp5T2C.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Bu Sukamti, bekerja sebagai pelayan warung kopi yang baru buka belum lama ini di daerah Yogyakarta. Sebelumnya, Sukamti tidak bekerja karena pemutusan hubungan kerja ketika pandemi. Sementara Ayah Dek Syifa bekerja di toko bangunan sebagai tenaga angkut bahan-bahan bangunan dengan upah yang tidak pasti. 
Keluarga Dik Syifa tinggal di rumah Simbah (Ibu dari Mbak Sukamti). Penghasilan orangtua Dik Syifa yang tidak seberapa membuat mereka terbatas bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan beroat Dek Syifa dan kehidupan sehari-hari keluarga. 
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/7JXP4SQj4w1fdE23CfFSNnH99fAeNA0MAKjfYXw0.jpeg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress"></figure>
Dek Syifa membutuhkan uluran tangan kita untuk membeli susu, pengobatan dan obat-obatan, selang untuk makan, vitamin, popok, dan lainnya. Mari bantu Dek Syifa untuk memenuhi kebutuhan dan pengobatan agar segera sembuh dan dapat beraktifitas seperti anak-anak normal seusiannya.

Jadi Harapan terakhir keluarganya, Yuk Bantu Dik Syifa Sembuh

Bantu Dik Syifa Sembuh dari Saraf Kaku

“Anak saya ini harapan terakhir saya, Mbak Saya sudah ndak bisa punya anak lagi karena rahim saya sudah diangkat,” 
Dik Syifa namanya, usianya kini 5 tahun 3 bulan. Anak perempuan lucu ini terpaksa menghabiskan waktu bertahun-tahun diatas ranjang karena menderita berbagai penyakit seperti epilepsi, saraf kaku, sypipastic, gangguan tumbuh kembang, pneumonia, dan kurang gizi.

Sakit yang diderita Dik Syifa membuatnya tak bisa berjalan, berbicara, tengkurap, ataupun menggerakkan kedua tangannya, bahkan gerakan matanya pun tidak fokus. Selama ini, respon yang bisa diberikan Dik Syifa hanyalah sedikit senyuman. 
Walau dengan berbagai keterbatasan ekonomi, berbagai pengobatan telah dilakukan, selama ini pengobatan fisiotrapi telah ditanggung BPJS dan namun sebagian obat masih ditanggung pribadi. 
Untuk makan sehari-hari Dik Syifa hanya bisa makan melalui selang yang dimasukkan kedalam hidung hingga masuk kedalam tubuhnya. Setiap 10 hari sekali selang itu harus diganti, dengan meminta tolong ke tetangga yang kebetulan berprofesi sebagai perawat.
“Dik Syifa makan dengan selang di hidungnya sejak usia 10 bulan, dan hanya bisa mengkonsumsi makanan yang dihaluskan menjadi cairan,” ungkap Sukamti, Ibu Dik Syifa.

Bu Sukamti, bekerja sebagai pelayan warung kopi yang baru buka belum lama ini di daerah Yogyakarta. Sebelumnya, Sukamti tidak bekerja karena pemutusan hubungan kerja ketika pandemi. Sementara Ayah Dek Syifa bekerja di toko bangunan sebagai tenaga angkut bahan-bahan bangunan dengan upah yang tidak pasti. 
Keluarga Dik Syifa tinggal di rumah Simbah (Ibu dari Mbak Sukamti). Penghasilan orangtua Dik Syifa yang tidak seberapa membuat mereka terbatas bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan beroat Dek Syifa dan kehidupan sehari-hari keluarga. 

Dek Syifa membutuhkan uluran tangan kita untuk membeli susu, pengobatan dan obat-obatan, selang untuk makan, vitamin, popok, dan lainnya. Mari bantu Dek Syifa untuk memenuhi kebutuhan dan pengobatan agar segera sembuh dan dapat beraktifitas seperti anak-anak normal seusiannya. 

Yayasan dengan visi memberdayakan potensi pemuda muslim Indonesia untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan masyarakat menuju Indonesia yang adil, sejahtera, madani & berdikari.

Bantu Dik Syifa Sembuh dari Saraf Kaku

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur