Sahabat, tahukah Anda bahwa hanya 35% dari 229 juta muslim Indonesia yang dapat membaca Quran? Keterangan ini didapatkan dari Ketua Yayasan Mengaji Komjen Pol Syafruddidn pada soft launching ‘Indonesia Mengaji untuk Kemakmuran dan Kedamaian Bangsa’ secara daring (12/4/2021).
“Jadi, 65% itu tidak bisa membaca Al-Quran apalagi hafiz Al-Quran,” terangnya lagi. (<a href="https://www.republika.co.id/berita/qrg3fn366/65-persen-muslim-indonesia-tidak-bisa-baca-alquran">sumber</a>: <a href="https://www.republika.co.id/berita/qrg3fn366/65-persen-muslim-indonesia-tidak-bisa-baca-alquran)">)</a>

Pahit, tidak semua penduduk Indonesia yang bisa membaca bahkan tahfiz Quran mendapatkan kesempatan untuk meneruskan pendidikan Qurannya karena terkendala biaya, khususnya mereka yang jauh dari perkotaan.
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/campaign/0bCB_12-SEPTEMBER_BEASISWA-ASRIKA_BODY-WEB_1.jpg"><figcaption> </figcaption></figure>
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/campaign/pQCB_12-SEPTEMBER_BEASISWA-ASRIKA_BODY-WEB_2.jpg"><figcaption> </figcaption></figure>
Sebutlah Asrika Udin (15),peraih berbagai lomba MTQ dan STQ di Halmahera Timur. Ia hidup dengan keluarganya di sebuah gubuk kecil di belakang kantor PLN Desa Sangaji, Halmahera Timur dan ia memiliki keinginan yang kuat untuk mengangkat anggapan masyarakat terhadap keluarganya yang dipandang sebelah mata dengan menjadi seorang tahfiz Quran dan seorang dokter.
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/campaign/XvCB_12-SEPTEMBER_BEASISWA-ASRIKA_BODY-WEB_4.jpg"><figcaption> </figcaption></figure>
Rumah Keluarga Asrika Dibakar Warga
Melihat prestasinya dalam Quran, mungkin Sahabat tidak akan menyangka bahwa Asrika pernah mengecap pahitnya pengalaman diusir dari kampung hingga rumahnya dibumihanguskan oleh warga. Ya, ayah Asrika dituduh sebagai dukun santet yang menyebabkan keluarganya diusir dan rumahnya dibakar rata dengan tanah.
Masya Allah, dengan izin-Nya, Asrika membuktikan diri dan keluarganya tidak bersalah dengan menjuarai berbagai lomba MTQ dan STQ di kampungnya yang baru. 
<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/campaign/57CB_12-SEPTEMBER_BEASISWA-ASRIKA_BODY-WEB_3.jpg"></figure>
Akan tetapi pandangan warga terhadapnya dan keluarganya tidak terpatahkan bahkan setelah itu. Karena itulah Asrika bermimpi untuk mengecap ilmu di pesantren-pesantren yang layak, seperti Pesantren Al-Um Malang, sehingga bisa memperdalam ilmu agama dan menuntaskan hapalan Qurannya.

<figure class="image"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/pesantrenquran/public/campaign/1BCB_12-SEPTEMBER_BEASISWA-ASRIKA_BODY-WEB_5.jpg"><figcaption> </figcaption></figure>
Tidak hanya untuk mematahkan pandangan rendah warga terhadap keluarganya, tapi juga bisa mengangkat harkat martabat keluarganya di hadapan Allah.
Sahabat, bantu Asrika dapatkan beasiswa ke pesantren impian, yuk?

Sahabat, bantu Asrika dapatkan beasiswa ke pesantren impian, yuk?

Bantu Asrika Dapatkan Beasiswa Belajar di Pesantren

Sahabat, tahukah Anda bahwa hanya 35% dari 229 juta muslim Indonesia yang dapat membaca Quran? Keterangan ini didapatkan dari Ketua Yayasan Mengaji Komjen Pol Syafruddidn pada soft launching ‘Indonesia Mengaji untuk Kemakmuran dan Kedamaian Bangsa’ secara daring (12/4/2021).
“Jadi, 65% itu tidak bisa membaca Al-Quran apalagi hafiz Al-Quran,” terangnya lagi. (sumber: )

Pahit, tidak semua penduduk Indonesia yang bisa membaca bahkan tahfiz Quran mendapatkan kesempatan untuk meneruskan pendidikan Qurannya karena terkendala biaya, khususnya mereka yang jauh dari perkotaan.
 
 
Sebutlah Asrika Udin (15),peraih berbagai lomba MTQ dan STQ di Halmahera Timur. Ia hidup dengan keluarganya di sebuah gubuk kecil di belakang kantor PLN Desa Sangaji, Halmahera Timur dan ia memiliki keinginan yang kuat untuk mengangkat anggapan masyarakat terhadap keluarganya yang dipandang sebelah mata dengan menjadi seorang tahfiz Quran dan seorang dokter.
 
Rumah Keluarga Asrika Dibakar Warga
Melihat prestasinya dalam Quran, mungkin Sahabat tidak akan menyangka bahwa Asrika pernah mengecap pahitnya pengalaman diusir dari kampung hingga rumahnya dibumihanguskan oleh warga. Ya, ayah Asrika dituduh sebagai dukun santet yang menyebabkan keluarganya diusir dan rumahnya dibakar rata dengan tanah.
Masya Allah, dengan izin-Nya, Asrika membuktikan diri dan keluarganya tidak bersalah dengan menjuarai berbagai lomba MTQ dan STQ di kampungnya yang baru. 

Akan tetapi pandangan warga terhadapnya dan keluarganya tidak terpatahkan bahkan setelah itu. Karena itulah Asrika bermimpi untuk mengecap ilmu di pesantren-pesantren yang layak, seperti Pesantren Al-Um Malang, sehingga bisa memperdalam ilmu agama dan menuntaskan hapalan Qurannya.

 
Tidak hanya untuk mematahkan pandangan rendah warga terhadap keluarganya, tapi juga bisa mengangkat harkat martabat keluarganya di hadapan Allah.
Sahabat, bantu Asrika dapatkan beasiswa ke pesantren impian, yuk?



Lembaga sosial pengelola infak dan sedekah dengan fokus program sosial, keagamaan, pendidikan dan kemanusiaan.

Didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 18 tanggal 17 September 2018 di Sumedang dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan surat keputusan Nomor: AHU -0012819.AH.01.04.Tahun 2014

Bantu Asrika Dapatkan Beasiswa Belajar di Pesantren

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur