Kefi Kurniawan

Rencana Penggunaan Dana - Penyaluran untuk Pembangunan Kamar

Pencairan Dana Rp 974.018

<h4>Kebayang gak? 25 santri harus berhimpitan di pondok bambu tak layak yang hanya seluas 5x10 meter. Ini adalah kisah miris mengiris hati dari pelosok Jombang, kota santri tempat kelahiran para hafidz Quran. </h4><figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/bvM0jZmLz4OHX3WBVMXHKctoLQuUCCcGPVM9BmQ5.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="bvM0jZmLz4OHX3WBVMXHKctoLQuUCCcGPVM9BmQ5.jpg"></figure>
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/myG2Z3Y6y1gpiSQ3teRGqKHEfjpPu57C1MHdQb7P.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="myG2Z3Y6y1gpiSQ3teRGqKHEfjpPu57C1MHdQb7P.jpg"></figure>
“Kalau adzan berkumandang, kita pakai tempat tidur kami untuk shalat. Kalau sudah selesai shalat, selanjutkan kita pakai untuk lanjut belajar. Begitu terus setiap hari. Tak ada ruangan lagi yang bisa kami gunakan.” 


Mereka adalah santri Pondok Tahfidz Siroujul yang berada di Dusun Serning, Banjaragung, Mbareng, pelosok Kabupaten Jombang. 
Di bangunan yang hanya terbuat dari kayu dan bambu bersekat inilah 25 santri dengan cekatan mengubah ruangan itu menjadi 3 ruang dengan peruntukan yang berbeda sekaligus. Ruang belajar sekaligus masjid sekaligus tempat tidur. 

Kala siang terik, bangunan ini akan terasa panas. Lalu saat malam datang, bangunan terasa menjadi sangat dingin.Namun semangat 25 santri calon hafidz Quran ini tidak pernah surut. Karena pemilik pondok, Ustadz Imam sang pemilik toko klontong sebrang jalan tidak memungut biaya sepeser pun dari mereka. <figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/7u4tpCOI5ZgGS0lu5wUnHUoyIbrrs1QKqUsMStjd.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="7u4tpCOI5ZgGS0lu5wUnHUoyIbrrs1QKqUsMStjd.jpg"></figure>
“Semua anak dhuafa harus bisa belajar Al-Quran.” 
Bertahun-tahun pondok ini berdiri dan lulusannya sudah silih berganti, hanya satu impian dan harapan mereka, “Kami berharap punya masjid dan pondok layak. Yang bisa kami pakai beribadah, menghafal, halaqoh, dan tilawah tafsir Al-Quran.” 


“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari-Muslim) 
Kawan pasti tahu bahwa salah satu bentuk amalan terbaik dan terpanjang adalah amal jariyah. Itu karena meski kita sudah meninggal, hanya amalan ini yang akan pernah terputus. 
<figure><img src="https://img.kitabisa.cc/size/1000/220b7d60-766f-413b-8f5a-99b2d39a7f79.jpg" alt="220b7d60-766f-413b-8f5a-99b2d39a7f79.jpg" data-image="crh57901fb3m"></figure>
Dan salah satu bentuk amal jariyah adalah pembangunan masjid serta pondok pesantren. Sebab manfaatnya akan terus dirasakan oleh para jamaah masjid serta para santri yang akan silih berganti setiap tahunnya. 
Apalagi jika para santri adalah calon penghafal Al-Quran, itu artinya amalan kawan akan berlipat ganda. Terbayang di akhirat kelak, para hafidz Quran ini menyebut namamu dan memohon, “Ya Allah… #SahabatAmal&nbsp;ini yang sudah membantu kami membangun pondok dan masjid layak untuk kami. Terimalah amal mereka dan ganjarkan juga surga bagi mereka.” 
Masya Allah. 
Yuk, sempurnakan bulan suci Ramadhan ini dengan wakaf masjid dan pondok untuk santri pondok pelosok Jombang dengan cara: 
<ol><li>Klik “DONASI SEKARANG”</li><li>Masukan nominal donasi</li><li>Pilih bank (GO-PAY/BNI/BNI Syariah/Mandiri/BCA/BRI/Kartu Kredit)</li><li>Dapatkan laporan melalui email.</li></ol>

Yuk, bersama berikan Pondok Tahfidz yang layak untuk mereka!

Bangun Gubuk Bambu Jadi Pondok Tahfidz Layak

Kebayang gak? 25 santri harus berhimpitan di pondok bambu tak layak yang hanya seluas 5x10 meter. Ini adalah kisah miris mengiris hati dari pelosok Jombang, kota santri tempat kelahiran para hafidz Quran. 

“Kalau adzan berkumandang, kita pakai tempat tidur kami untuk shalat. Kalau sudah selesai shalat, selanjutkan kita pakai untuk lanjut belajar. Begitu terus setiap hari. Tak ada ruangan lagi yang bisa kami gunakan.”


Mereka adalah santri Pondok Tahfidz Siroujul yang berada di Dusun Serning, Banjaragung, Mbareng, pelosok Kabupaten Jombang. 
Di bangunan yang hanya terbuat dari kayu dan bambu bersekat inilah 25 santri dengan cekatan mengubah ruangan itu menjadi 3 ruang dengan peruntukan yang berbeda sekaligus. Ruang belajar sekaligus masjid sekaligus tempat tidur. 

Kala siang terik, bangunan ini akan terasa panas. Lalu saat malam datang, bangunan terasa menjadi sangat dingin.Namun semangat 25 santri calon hafidz Quran ini tidak pernah surut. Karena pemilik pondok, Ustadz Imam sang pemilik toko klontong sebrang jalan tidak memungut biaya sepeser pun dari mereka. 
“Semua anak dhuafa harus bisa belajar Al-Quran.” 
Bertahun-tahun pondok ini berdiri dan lulusannya sudah silih berganti, hanya satu impian dan harapan mereka, “Kami berharap punya masjid dan pondok layak. Yang bisa kami pakai beribadah, menghafal, halaqoh, dan tilawah tafsir Al-Quran.” 


“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari-Muslim) 
Kawan pasti tahu bahwa salah satu bentuk amalan terbaik dan terpanjang adalah amal jariyah. Itu karena meski kita sudah meninggal, hanya amalan ini yang akan pernah terputus. 

Dan salah satu bentuk amal jariyah adalah pembangunan masjid serta pondok pesantren. Sebab manfaatnya akan terus dirasakan oleh para jamaah masjid serta para santri yang akan silih berganti setiap tahunnya. 
Apalagi jika para santri adalah calon penghafal Al-Quran, itu artinya amalan kawan akan berlipat ganda. Terbayang di akhirat kelak, para hafidz Quran ini menyebut namamu dan memohon, “Ya Allah… #SahabatAmal&nbsp;ini yang sudah membantu kami membangun pondok dan masjid layak untuk kami. Terimalah amal mereka dan ganjarkan juga surga bagi mereka.” 
Masya Allah. 
Yuk, sempurnakan bulan suci Ramadhan ini dengan wakaf masjid dan pondok untuk santri pondok pelosok Jombang dengan cara: 
Klik “DONASI SEKARANG”Masukan nominal donasiPilih bank (GO-PAY/BNI/BNI Syariah/Mandiri/BCA/BRI/Kartu Kredit)Dapatkan laporan melalui email.

Merupakan lembaga Pendayagunaan Dana, dan Penghimpun Dana. YDSF Malang lahir tahun 2001, diawali oleh sebuah momentum kerjasama antara Yayasan masjid Ahmad Yani Malang dengan Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya. Kerjasama ini didasari oleh sebuah kebutuhan untuk bisa membantu masyarakat dhuafa serta peningkatan program-program dakwah. Menjadi organisasi pengelola zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) terdepan di Jawa Timur yang selalu mengutamakan kepuasan donatur dan mustahiq merupakan misi dari YDSF Malang.

Bangun Gubuk Bambu Jadi Pondok Tahfidz Layak

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur