Email Amalsholeh

<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/FHvm1aS1LeJXbTtR6hVikR0vX7DWelUbwk7n7ugI.jpeg"></figure>
Di Dusun Sureng yang merupakan dusun di Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, di Dusun ini tak ada masjid untuk warga bisa beribadah 
Sehingga, sholat berjamaah di masjid menjadi sulit mereka dirikan. Tak jarang, warga harus berjalan kaki berkilo meter ke desa seberang untuk menunaikan sholat berjamaah. Tak hanya itu, saat ada salah satu warga di dusun Sureng meninggal dunia warga harus menggotong mayat berkilo-kilo meter untuk bisa di sholatkan di masjid dusun tetangga. 
<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/4IMK4SABFkxaKngoTHTHzNJhyeKlSeVUJXSUJe9r.jpeg"></figure>
Demi bisa berjamaah bersama di lingkungan masing-masing, warga pun iuran untuk membangun masjid, namun uang yang terkumpul masih belum cukup untuk membangun mesjid. 
Warga yang umumnya bekerja sebagai petani, nelayan, dan pedagang kecil terus berusaha menyisihkan uang dari sedikit pendapatan yang mereka miliki. Namun, entah kapan masjid impian mereka dapat berdiri. 
Untuk itu, doa dan ikhtiar kita bersama mengajak umat dan para dermawan untuk mewujudkan impian warga agar dapat membangun mesjid agar warga bisa beribadah, sekaligus menjadi investasi di akhirat kelak dan amal jariyah.
<figure style="box-sizing: border-box; border: 0px solid rgb(226, 232, 240); margin: 0px; color: rgb(74, 85, 104); font-family: Inter, sans-serif; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(244, 245, 246); text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://donasionline.id/storage/content/BpFzjZrqPKtlYnH5BuQTOn1L1a0uIKM3KRCReB0D.jpeg"></figure>
"Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga." (HR Ibnu Majah)
Disclaimer :
Campaign ini merupakan bagian dari program Masjid dan Madrasah Rumah Yatim. Jika dana yang terhimpun melampaui target maka akan disalurkan untuk membantu pembangunan ataupun renovasi Masjid dan Madrasah lainnya yang berada di seluruh Indonesia.

arga di dusun Sureng meninggal dunia warga harus menggotong mayat berkilo-kilo meter untuk bisa di sholatkan di masjid dusun tetangga.﻿﻿

Ringankan Langkah Mereka Dari Jarak Berkilo Meter Untuk Dirikan Masjid Dikampung sendiri


Di Dusun Sureng yang merupakan dusun di Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, di Dusun ini tak ada masjid untuk warga bisa beribadah
Sehingga, sholat berjamaah di masjid menjadi sulit mereka dirikan. Tak jarang, warga harus berjalan kaki berkilo meter ke desa seberang untuk menunaikan sholat berjamaah. Tak hanya itu, saat ada salah satu warga di dusun Sureng meninggal dunia warga harus menggotong mayat berkilo-kilo meter untuk bisa di sholatkan di masjid dusun tetangga.

Demi bisa berjamaah bersama di lingkungan masing-masing, warga pun iuran untuk membangun masjid, namun uang yang terkumpul masih belum cukup untuk membangun mesjid.
Warga yang umumnya bekerja sebagai petani, nelayan, dan pedagang kecil terus berusaha menyisihkan uang dari sedikit pendapatan yang mereka miliki. Namun, entah kapan masjid impian mereka dapat berdiri.
Untuk itu, doa dan ikhtiar kita bersama mengajak umat dan para dermawan untuk mewujudkan impian warga agar dapat membangun mesjid agar warga bisa beribadah, sekaligus menjadi investasi di akhirat kelak dan amal jariyah.

"Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga." (HR Ibnu Majah)
Disclaimer :
Campaign ini merupakan bagian dari program Masjid dan Madrasah Rumah Yatim. Jika dana yang terhimpun melampaui target maka akan disalurkan untuk membantu pembangunan ataupun renovasi Masjid dan Madrasah lainnya yang berada di seluruh Indonesia.

Rumah Yatim adalah Lembaga Sosial Nasional sekaligus sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, didirikan di Bandung pada Bulan Mei 2007 dengan basis program peningkatan kualitas dan kuantitas IPM Umat di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan ekonomi produktif bagi para dhuafa.

Ringankan Langkah Mereka Dari Jarak Berkilo Meter Untuk Dirikan Masjid Dikampung sendiri

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur