Rubah

Event Web

<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/MjtMDddftSDKMXCiN4L4b2sojUStCRVoTho3Rlf2.png?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Dana yang dicairkan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan para santri penghafal Al-Qur’an dalam program Orang Tua Asuh. Adapun rincian penggunaan dana sebagai berikut:<ol><li data-list="ordered" class="ql-indent-1">Konsumsi dan Kebutuhan Harian Santri</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1"> Menyediakan makanan harian yang bergizi serta kebutuhan dasar penunjang kegiatan belajar menghafal.</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1">Biaya Pendidikan dan Pembinaan</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1"> Mendukung biaya pembelajaran, termasuk kitab, alat tulis, serta kebutuhan kegiatan tahfidz.</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1">Kesejahteraan Santri Kurang Mampu</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1"> Dana diprioritaskan untuk santri yatim, dhuafa, dan santri yang membutuhkan dukungan finansial.</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1">Dokumentasi dan Pelaporan</li><li data-list="ordered" class="ql-indent-1"> Menyediakan dokumentasi kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana selama program berjalan.</li></ol><img src="">

Pencairan Dana Rp 1.279.384

Sebelum program orang tua asuh terlaksana, para santri penghafal Qur’an masih mengalami berbagai keterbatasan. Beberapa santri belum mampu memenuhi kebutuhan harian secara layak, seperti makanan bergizi, alat tulis, serta perlengkapan belajar. Selain itu, beberapa dari mereka merupakan santri yatim dan dhuafa yang membutuhkan dukungan tambahan agar dapat terus fokus menghafal Qur’an. Kondisi fasilitas belajar pun masih sederhana sehingga proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. 
 <img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/uYr9EsF3bco7AaiCBc2px2XJYRxKBhb19I9AJQbL.png?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress">Setelah support dari para donatur tersalurkan melalui program ini, para santri merasakan perubahan signifikan. Kebutuhan harian seperti konsumsi, alat tulis, dan perlengkapan belajar sudah terpenuhi dengan lebih baik. Santri menjadi lebih tenang, bersemangat, dan fokus dalam kegiatan menghafal. Fasilitas pembelajaran juga meningkat sehingga suasana belajar menjadi lebih kondusif.Dukungan ini membuat para santri, khususnya yang yatim dan kurang mampu, merasa diperhatikan dan lebih percaya diri dalam melanjutkan hafalan Al-Qur’an mereka. Semoga setiap kebaikan donatur menjadi amal jariyah yang terus mengalir.<img src="">

orang tua asuh santri penghapal quran

Dana yang terkumpul dari program Orang Tua Asuh Penghafal Qur’an akan digunakan untuk mendukung kebutuhan para santri penghafal Al-Qur’an yang memiliki keterbatasan ekonomi.Perkembangan santri dilaporkan secara berkala kepada donatur melalui platform online atau media komunikasi yang tersedia. Evaluasi dilakukan setiap semester untuk memastikan efektivitas penyaluran dana, dengan kunjungan pengawasan berkala ke pesantren guna memastikan program berjalan sesuai rencana. Dengan sistem pencairan dana yang transparan dan terstruktur, diharapkan program ini dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat maksimal bagi para santri penghafal Al-Qur’an.

Pencairan Dana Rp 171.071

Alhamdulillah, dengan izin Allah dan kebaikan hati para donatur, program Beasiswa Santri LTIQ ( Lembaga Tahfidz dan Ilmu Al Quran) berjalan dengan lancar. Dukungan Anda telah membantu para santri melanjutkan pendidikan mereka dan mendalami ilmu Al-Qur’an dengan lebih baik. Kontribusi ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus menimba ilmu dan mempersiapkan diri menjadi generasi Qur’ani yang bermanfaat bagi umat.<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/WorV8boPXeKfSJo3XECnNXYsaCqIS3fyprxM0UYH.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress" width="356" style=""><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/oNZruNAsDm8DkfZUBkD28efib3jfDFD8FacZ4CWL.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress" width="352" style="cursor: nwse-resize;"> 
 <img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/pgHFAPiHJTOsgGTdy14QNtAadprCYDNvhR1TKDHL.jpg?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress" width="350" style="cursor: nwse-resize;">Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas donasi yang diberikan. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan ini dengan keberkahan rezeki, kesehatan, serta pahala yang berlipat ganda."Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keberkahan, dan kemudahan dalam setiap urusan para donatur. Jadikan setiap amal kebaikan mereka sebagai bekal yang mulia di dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin."

Beasiswa Santri LTIQ Assyifa Subang

<img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/z260CcXx5EKgTIJDdJ4WkbKLT6YCtIk8Pxdgswhy.png?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress" width="370" style="">Jazakumullah Khairan Katsiran kami ucapkan kepada ayah/bunda orang tua asuh yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk adik-adik penghafal qur'an dalam program beasiswa. Semoga kebaikan yang ayah/bunda berikan kelak dapat menjadi pemberat timbangan amal kebaikan. Aamin. 
 InsyaAllah sedekah yang terkumpul dapat memudahkan santri dalam melanjutkan pendidikanya dan menyelesaikan hafalan qur'an.

PENYERAHAN BEASISWA ORANG TUA ASUH PENGHAFAL QURAN

Sahabat, ada sebuah artikel yang memaparkan mengenai cita-cita anak zaman sekarang diantaranya adalah menjadi youtuber, vlogger, selebgram, chef, pengusaha, aktris/ aktor, penyanyi, dan lainnya. Di tengah gempuran budaya barat dan teknologi, terutama kepemilikan gawai yang membuat semua sibuk dengan dunia maya. Ternyata masih banyak anak muda yang memiliki cita-cita mulia, yaitu menjadi Penghafal Al-Qur`an, menjaga kalam Allah Ta`ala.
Dengan kondisi dan keterbatasan yang dialami keluarganya, para penghafal qur`an ini semangat meraih impian. Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Subang, namun datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Salah satunya adalah santri yang datang jauh dari Riau, bernama Zakia Sasa Bella. Keluarga Zakia sempat dicibir oleh sebagian orang karena dianggap menyulitkan diri sendiri dengan menyekolahkan anak di pondok pesantren yang jauh dengan biaya mahal di tengah kondisi sang ayah yang merupakan tukang becak semakin tua dan sering jatuh sakit. Hal ini terkadang membuat Zakia ingin menyerah dan pulang.
Hingga pertolongan Allah Ta`ala datang, melalui uluran tangan para Orang Tua Asuh Penghafal Al-Qur`an yang memfasilitasi seluruh kebutuhan Zakia untuk meraih mimpinya. Ia pun sangat bersyukur dan berterima kasih.
``Masyaa Allah, saya tidak tahu mereka. Namun, kepeduliannya terhadap penghafal qur`an, memfasilitasi kami, dan terus menebarkan manfaat untuk kami, menjadi salah satu pemacu agar kami tetap istiqomah. Saya pribadi terus membayangkan seperti apa wajah para orang tua asuh yang penuh kepedulian ini. Saya hanya bisa membalasnya dengan doa di setiap shalat saya, agar mereka diselimuti keberkahan Allah Ta`ala,`` ungkap Zakia.
Alhaamdulillah, kini Zakia telah menyelesaikan seluruh hafalan 30 Juz Al-Qur`an. Selain untuk keluarga, ia berharap hafalannya dapat menjadi ladang pahala jariyah bagi orang tua asuh yang telah peduli kepadanya.
Sahabat, masih banyak para pejuang seperti Zakia yang rela jauh dari keluarga dengan keterbatasan yang ada demi menjadi Penjaga Kalam Allah Ta`ala. Mari siapkan ladang pahala jariyah dengan menjadi Orang Tua Asuh Penghafal Qur`an.

Mari siapkan ladang pahala jariyah dengan menjadi Orang Tua Asuh Penghafal Qur`an.

Menjadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Qur'an

Sahabat, ada sebuah artikel yang memaparkan mengenai cita-cita anak zaman sekarang diantaranya adalah menjadi youtuber, vlogger, selebgram, chef, pengusaha, aktris/ aktor, penyanyi, dan lainnya. Di tengah gempuran budaya barat dan teknologi, terutama kepemilikan gawai yang membuat semua sibuk dengan dunia maya. Ternyata masih banyak anak muda yang memiliki cita-cita mulia, yaitu menjadi Penghafal Al-Qur`an, menjaga kalam Allah Ta`ala.
Dengan kondisi dan keterbatasan yang dialami keluarganya, para penghafal qur`an ini semangat meraih impian. Mereka tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Subang, namun datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Salah satunya adalah santri yang datang jauh dari Riau, bernama Zakia Sasa Bella. Keluarga Zakia sempat dicibir oleh sebagian orang karena dianggap menyulitkan diri sendiri dengan menyekolahkan anak di pondok pesantren yang jauh dengan biaya mahal di tengah kondisi sang ayah yang merupakan tukang becak semakin tua dan sering jatuh sakit. Hal ini terkadang membuat Zakia ingin menyerah dan pulang.
Hingga pertolongan Allah Ta`ala datang, melalui uluran tangan para Orang Tua Asuh Penghafal Al-Qur`an yang memfasilitasi seluruh kebutuhan Zakia untuk meraih mimpinya. Ia pun sangat bersyukur dan berterima kasih.
``Masyaa Allah, saya tidak tahu mereka. Namun, kepeduliannya terhadap penghafal qur`an, memfasilitasi kami, dan terus menebarkan manfaat untuk kami, menjadi salah satu pemacu agar kami tetap istiqomah. Saya pribadi terus membayangkan seperti apa wajah para orang tua asuh yang penuh kepedulian ini. Saya hanya bisa membalasnya dengan doa di setiap shalat saya, agar mereka diselimuti keberkahan Allah Ta`ala,`` ungkap Zakia.
Alhaamdulillah, kini Zakia telah menyelesaikan seluruh hafalan 30 Juz Al-Qur`an. Selain untuk keluarga, ia berharap hafalannya dapat menjadi ladang pahala jariyah bagi orang tua asuh yang telah peduli kepadanya.
Sahabat, masih banyak para pejuang seperti Zakia yang rela jauh dari keluarga dengan keterbatasan yang ada demi menjadi Penjaga Kalam Allah Ta`ala. Mari siapkan ladang pahala jariyah dengan menjadi Orang Tua Asuh Penghafal Qur`an.

Assyifa Peduli adalah lembaga sosial yang berkhidmat dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah dengan basis pelayanan dan pemberdayaan masyarakat untuk kebaikan yang luas.

Menjadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Qur'an

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur