Untuk biaya berobat dan akomodasi ke rumah sakit

Pencairan Dana Rp 1.015.766

“Rasanya ngilu, Pak. Setelah operasi tumor, Bagus sudah tidak punya rahang bawah. Mulut Bagus tidak bisa menutup,” – Bagus (anak yatim pejuang kelainan mulut)
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/aLf2Ih6tZCIt.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="wl1v5swtpnih"></figure>
Bagus (17 tahun) mengalami kelainan mulut (bibir, gusi dan rahang bawah) setelah menjalani operasi tumor rahang bawah dan benjolan di lidahnya. Ia telah mengalami kelainan mulut itu sejak kelas 5 SD.
Benjolan atau tumor yang terus membesar di mulut Bagus menjadikan rahang bawahnya harus diangkat. Air liur terus menerus menetes dari mulutnya.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/L4qjngXCO6YA.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="q6me2mzxpamd"></figure>
Mulut Bagus yang tidak bisa menutup menyebabkannya susah untuk makan. Makanan yang dimakan Bagus sering kali keluar dari mulut karena bibirnya tidak bisa menutup.
Kondisi yang dialami Bagus juga menjadikannya malu untuk bergaul bersama teman-temannya. Sehingga Bagus terpaksa berhenti sekolah.
“Bagus ingin sembuh, Pak. Supaya bisa melanjutkan sekolah seperti teman-teman,” harap Bagus.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/pTtIt5eUvaPw.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="xuassk65llfz"></figure>
Sebenarnya Bagus sudah melakukan operasi rahang dengan mengambil bagian dari tulang kakinya. Tapi, penghasilannya dari buruh tani tidak memungkinkan untuk membiayai serangkaian operasi lanjutan.
“Penghasilan kami sehari hanya 50.000, Pak. Hanya cukup untuk makan ibu, kakak, dan adik Bagus,” ungkap Bagus.
<figure class="image" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; margin: 0px; color: rgba(0, 0, 0, 0.85); font-family: Poppins, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 500; letter-spacing: 0.14px; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: rgb(255, 255, 255); text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;"><img src="https://5p4c3.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/sahabatpedalaman/public/campaign/vNgftYx9XC66.jpg" style="box-sizing: border-box; border-width: 0px; border-style: solid; border-color: rgba(229,231,235,var(--tw-border-opacity)); border-image: initial; --tw-border-opacity:1; display: block; vertical-align: middle; max-width: 100%; height: initial !important; width: initial !important;" data-image="17mei6j06rhd"></figure>
Namun, Bagus tidak menyerah. Setelah ayahnya meninggal, ia tetap menemani ibunya berjuang untuk mengumpulkan biaya operasi.
Meski kondisi ekonomi tidak mencukupi, tapi Bagus masih menyimpan harapan dan semangat untuk bisa sembuh.
Kini Bagus dan keluarganya tinggal di Desa IV Suku Menanti, Kec. Sindang Dataran, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu.
Apapun rintangan yang dihadapi, Bagus selalu berjuang untuk kesembuhannya.

Sahabat, maukah bantu Bagus supaya bisa menjalani operasi dan sembuh seperti semula?

Bagus Harus Dioperasi Rahang Segera!

“Rasanya ngilu, Pak. Setelah operasi tumor, Bagus sudah tidak punya rahang bawah. Mulut Bagus tidak bisa menutup,” – Bagus (anak yatim pejuang kelainan mulut)

Bagus (17 tahun) mengalami kelainan mulut (bibir, gusi dan rahang bawah) setelah menjalani operasi tumor rahang bawah dan benjolan di lidahnya. Ia telah mengalami kelainan mulut itu sejak kelas 5 SD.
Benjolan atau tumor yang terus membesar di mulut Bagus menjadikan rahang bawahnya harus diangkat. Air liur terus menerus menetes dari mulutnya.

Mulut Bagus yang tidak bisa menutup menyebabkannya susah untuk makan. Makanan yang dimakan Bagus sering kali keluar dari mulut karena bibirnya tidak bisa menutup.
Kondisi yang dialami Bagus juga menjadikannya malu untuk bergaul bersama teman-temannya. Sehingga Bagus terpaksa berhenti sekolah.
“Bagus ingin sembuh, Pak. Supaya bisa melanjutkan sekolah seperti teman-teman,” harap Bagus.

Sebenarnya Bagus sudah melakukan operasi rahang dengan mengambil bagian dari tulang kakinya. Tapi, penghasilannya dari buruh tani tidak memungkinkan untuk membiayai serangkaian operasi lanjutan.
“Penghasilan kami sehari hanya 50.000, Pak. Hanya cukup untuk makan ibu, kakak, dan adik Bagus,” ungkap Bagus.

Namun, Bagus tidak menyerah. Setelah ayahnya meninggal, ia tetap menemani ibunya berjuang untuk mengumpulkan biaya operasi.
Meski kondisi ekonomi tidak mencukupi, tapi Bagus masih menyimpan harapan dan semangat untuk bisa sembuh.
Kini Bagus dan keluarganya tinggal di Desa IV Suku Menanti, Kec. Sindang Dataran, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu.
Apapun rintangan yang dihadapi, Bagus selalu berjuang untuk kesembuhannya.

Lembaga Filantropi yang berfokus membantu dan memberdayakan masyarakat di Pedalaman Indonesia

Bagus Harus Dioperasi Rahang Segera!

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur