Davit Hermawan

MyFundAction 10

Search App

Ada pemandangan berbeda di sebuah sekolah agama yang aku kunjungi hari itu. Dimana salah satu muridnya memiliki fisik yang nampak berbeda dengan yang lain,&nbsp;tubuhnya kecil, kurus dan ada benjolan besar di punggungnya.<img src="https://storage.googleapis.com/assets.sharinghappiness.org/files/raw/0za4d.jpg">Bocah itu Raditya (9) seorang anak pengidap Kelainan Jantung, tulang dan Cerebral Palsy. Adit nama panggilannya ia menderita penyakit tersebut sejak bayi, akibatnya ada banyak keterbatasan yang ia alami. Kemampuan komunikasinya pun tidak selancar anak usianya karena tertekan benjolan di punggungnya.&nbsp;Ada rasa sesak ketika ia berbicara terlalu banyak, begitu pun saat berjalan. Nafasnya terengah ketika melakukan aktivitas yang terlalu berat.&nbsp;Di usianya saat ini, ia tengah duduk di bangku kelas 2 SD.&nbsp;Tetapi dengan kondisinya yang terbatas untuk bergerak, ia hanya mampu untuk mengenyam sekolah agama.<img src="https://storage.googleapis.com/assets.sharinghappiness.org/files/raw/y7qic.jpg">Bukan tak ingin, tapi banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk hal tersebut. Jauh di lubuk hatinya, Adit pun ingin bersekolah seperti teman-teman yang lain tetapi kondisinya rentan sehingga belum memungkinkan untuk itu.Saat ini, Adit tinggal bersama neneknya. Karena sang ibu di luar negeri namun belum bekerja lagi karena habis kontrak nya. Sedang ayahnya hanya seorang kuli serabutan,&nbsp;untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari, Adit berangkat sekolah dengan membawa dagangan keripik untuk dijual.&nbsp;<img src="https://storage.googleapis.com/assets.sharinghappiness.org/files/raw/lcn37.jpg">Dengan tertatih, bahkan terjatuh Adit berjalan menyusuri setiap langkah menuju sekolah. Jalan yang cukup terjal serta jarak yang jauh kerap membuat Adit sesekali beristirahat.&nbsp;Semangatnya tidak pernah surut, benjolan di punggungnya menjadi saksi tekad baik Adit untuk perjuangan.&nbsp;"Adit mau beli tas dan sepatu biar sekolahnya tambah semangat", ujar Adit sedikit mengadu karena keinginannya belum dapat tercapai.&nbsp;<img src="https://storage.googleapis.com/assets.sharinghappiness.org/files/raw/hac20.jpg">Sedikit penghasilannya kerap ia tabung dan dipakai untuk bekal sekolah. Tak ada resah dalam proses perjuangan Adit yang ia tahu perjuangan yang ia jalani dengan hati ikhlas serta gembira.Sederhana keinginan Adit dapat terwujud dengan kepedulian Teman Beramal. Bersama wujudkan keinginan Adit dan bantu penuhi kebutuhan sehari-harinya agar beban Adit menjadi lebih ringan. Teman baik, saatnya tunjukkan kebaikan melalui tindakan sederhana untuk sesama.<img src="https://storage.googleapis.com/assets.sharinghappiness.org/files/raw/m81ec.jpg">Disclaimer: Donasi akan disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan sandang pangan Adit dan kebutuhan sekolahnya. Donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lain di bawah naungan Amal Baik Insani.

Bersama wujudkan keinginan Adit dan bantu penuhi kebutuhan sehari-harinya agar beban Adit menjadi lebih ringan.

Tubuh Bungkuk Bocah Kecil Berjualan Agar Tetap Sekolah

Ada pemandangan berbeda di sebuah sekolah agama yang aku kunjungi hari itu. Dimana salah satu muridnya memiliki fisik yang nampak berbeda dengan yang lain,&nbsp;tubuhnya kecil, kurus dan ada benjolan besar di punggungnya.Bocah itu Raditya (9) seorang anak pengidap Kelainan Jantung, tulang dan Cerebral Palsy. Adit nama panggilannya ia menderita penyakit tersebut sejak bayi, akibatnya ada banyak keterbatasan yang ia alami. Kemampuan komunikasinya pun tidak selancar anak usianya karena tertekan benjolan di punggungnya.&nbsp;Ada rasa sesak ketika ia berbicara terlalu banyak, begitu pun saat berjalan. Nafasnya terengah ketika melakukan aktivitas yang terlalu berat.&nbsp;Di usianya saat ini, ia tengah duduk di bangku kelas 2 SD.&nbsp;Tetapi dengan kondisinya yang terbatas untuk bergerak, ia hanya mampu untuk mengenyam sekolah agama.Bukan tak ingin, tapi banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk hal tersebut. Jauh di lubuk hatinya, Adit pun ingin bersekolah seperti teman-teman yang lain tetapi kondisinya rentan sehingga belum memungkinkan untuk itu.Saat ini, Adit tinggal bersama neneknya. Karena sang ibu di luar negeri namun belum bekerja lagi karena habis kontrak nya. Sedang ayahnya hanya seorang kuli serabutan,&nbsp;untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari, Adit berangkat sekolah dengan membawa dagangan keripik untuk dijual.&nbsp;Dengan tertatih, bahkan terjatuh Adit berjalan menyusuri setiap langkah menuju sekolah. Jalan yang cukup terjal serta jarak yang jauh kerap membuat Adit sesekali beristirahat.&nbsp;Semangatnya tidak pernah surut, benjolan di punggungnya menjadi saksi tekad baik Adit untuk perjuangan.&nbsp;"Adit mau beli tas dan sepatu biar sekolahnya tambah semangat", ujar Adit sedikit mengadu karena keinginannya belum dapat tercapai.&nbsp;Sedikit penghasilannya kerap ia tabung dan dipakai untuk bekal sekolah. Tak ada resah dalam proses perjuangan Adit yang ia tahu perjuangan yang ia jalani dengan hati ikhlas serta gembira.Sederhana keinginan Adit dapat terwujud dengan kepedulian Teman Beramal. Bersama wujudkan keinginan Adit dan bantu penuhi kebutuhan sehari-harinya agar beban Adit menjadi lebih ringan. Teman baik, saatnya tunjukkan kebaikan melalui tindakan sederhana untuk sesama.Disclaimer: Donasi akan disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan sandang pangan Adit dan kebutuhan sekolahnya. Donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lain di bawah naungan Amal Baik Insani. 

Merupakan wadah bagi orang-orang yang tergerak dalam misi kemanusiaan dan membantu kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari Amal Baik Insani adalah menciptakan komunitas relawan berbasis dukungan masyarakat untuk gerakan kemanusiaan dan kampanye ZISWAF yang dilaksanakan oleh Amal Baik Insani dimulai dengan tindakan-tindakan sederhana untuk sesama.

Tubuh Bungkuk Bocah Kecil Berjualan Agar Tetap Sekolah

Info Lembaga

Tentang program

Fundraiser

Berita Terbaru

Donatur