BismillahAssalamualaikum sahabat Amalinsyaa Allah untuk dana yang kami cairkan saat ini akan kami pergunakan untuk pengadaan dan pemiliharaan sumur serta mesin air di daerah suku Akit, Riau.Terima kasih

Pencairan Dana Rp 2.332.895

Sahabat masih ingat? Saudara-saudara kita di pelosok Riau? yang tiap hari harus menggunakan air gambut payau berwarna hitam untuk kebutuhan sehari-hari? <img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/BoeSpZmeA0zhzX6KnvYrQxhrvjzM4Rdnc82C5sAW.png?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress"><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/pZMtZOW4Gos6fnBxw2LDSVQYbqo76QgpxlKrSwek.png?ar=16:9&amp;w=720&amp;auto=format,compress"> 
 <img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/vpWNiAhv_eMoGP9eVNTMHOWyZsn3DAcQJ4cSHyM3JAQ_3-ebxwZTZ-Tokd3OM_x9nj2gQEDgcKNEqPFE8-E5_t6agr3gSDx2WzquUBKA5Gi9Jct7hmdkbPeDRrNyhZu1QFKGqzzPtG1ZhEg3lJCpn4w">Sahabat, bagaimana perasaanmu ketika berhasil menyediakan air bersih dan melihat senyum bahagia mereka? Tentunya kebahagiaan itu juga mengalir ke dalam dirimu, bukan?.<img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/t99sJhPm65cQExYqHqrnJZXCjeUgYNDUOCAV15jNWyqUC4TCNiJcKvcDEZDIduEwKEptMAaKnxVpR4z1Jo9MTAKVqIhFNhF3QFGlad_6CaiLuJ6tDVng5zkkh6nab0y1MuZYymJ8ffeGePkJ2-8bqR0">Maasyaa Allah.. Terima kasih ya #SahabatAmal atas dukungan dan partisipasimu yang telah menjadikan masyarakat suku Akit dan muallaf pedalaman Riau memiliki akses air bersih yang layak untuk dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. Mereka tak perlu lagi bergantung pada air gambut yang mengandung logam berbahaya dan tingkat keasaman tinggi, yang dapat merusak gigi dan meningkatkan risiko kanker.<img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/LSZ0T2cvjVnO1PUmik67PzGMEVKURQtZkKZ71sTWBqIt26XiH2aU7YIgRauPq64Oz16K7K9K6Nt1J4gqraytVGz0hiJT-c84r9rdbh8J6rDlZQOzqZMF0gJvToMqNNi5aPLephqlMF8XDk3bDBKpLUw">Perbedaan yang sangat terlihat jelas, bukan? Dari air yang berwarna teh, kini mereka memiliki air bersih dan jernih yang dapat digunakan untuk wudhu dan kebutuhan sehari-hari. Semua ini berkat dukungan dari #SahabatAmal, yang telah mewujudkan impian mereka selama puluhan tahun untuk memiliki air bersih dan aman untuk digunakan.<img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/FZy7HJ4n8sn9qaLTnGxwSocps7QlJYDdFOuytPDg8_qODg6IfKOSxjvxFDs29pMC2TG0tYIdyqV25zQXUbiqiiEINYfTpgzH4trMltRHdFqSQIC7olKZjAyCCpEcHUjbBV0nqdGfhgIGAuaBJ5OnuOI">Terima kasih juga kepada #SahabatAmal yang telah konsisten mendukung program kebaikan kami. Mari terus dukung program-program kami dalam menyediakan akses air bersih untuk masyarakat pelosok di berbagai Indonesia lainnya.&nbsp;<img src="https://lh7-us.googleusercontent.com/Mxphcfc7iTKBs2P1qknZqsasyiRbdklpHVRjJ6FDXGMgeBOc7BfNakGr2h6fjm4wLgCD_2XDU5UtMkdQdb5f554KfViKpi7b2YLm6DYh7XOYGRcaBlTlRQ7fKK2LlNhtFhoild5jRqC7h8gfUWBxPF4">Insyaa Allah, pahalamu akan terus bertambah, menjadi tabungan pahala di akhirat kelak, karena seperti yang disampaikan dalam hadits Nabi SAW: "Dari Sa’id bahwasanya Sa’ad mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, 'Sedekah apa yang paling engkau sukai?' Jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Sedekah air.'" (HR. Abu Daud).Amal Mulia

Transformasi Kebahagiaan! Sahabat Telah Menghadirkan Air Bersih dan Senyuman Bahagia di Riau

Alhamdulillah sahabat, berkat bantuanmu proses pembangunan masjid untuk suku Akit di pelosok Riau sudah dimulai.
Insyaa Allah proses pembangunan akan terus berlanjut. Dana yang terhimpun akan disalurkan untuk melanjutkan proses pembangunan fasilitas air bersih di wilayah pelosok Riau.

Pencairan Dana Rp 3.604.878

Kabar gembira datang dari Desa Mengkirau, Kecamatan Tasik Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti! Warga Desa Mengkirau kini dapat menikmati akses air bersih yang lebih mudah dan aman dengan adanya fasilitas air bersih yang baru saja dibangun di desa mereka.

<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/14iigwoGKc1NyKgWjPk8q6AHoNjKnuUqln7CL7Vc.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="14iigwoGKc1NyKgWjPk8q6AHoNjKnuUqln7CL7Vc.png"></figure>
 
Tidak ada lagi kekhawatiran tentang kualitas air saat warga Desa Mengkirau menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, cuci muka, dan berwudhu. Kini mereka dapat menggunakan air bersih dengan nyaman dan tanpa khawatir tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh air gambut.
<figure><img src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/5Z4pxnMzjFuslrdP2LnbEmf9rOB2z3ik1qf2gxGV.jpg?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="5Z4pxnMzjFuslrdP2LnbEmf9rOB2z3ik1qf2gxGV.jpg"></figure>

 
Warga dan anak-anak di Desa Mengkirau merasa sangat bersyukur atas hadirnya fasilitas air bersih yang baru saja dibangun di desa mereka. Mereka merasa sangat terbantu dan lega karena kini mereka tidak perlu lagi menempuh perjuangan yang berat untuk mengakses air bersih.
Terima kasih Sahabat Amal, berkatmu kini pembangunan sumur telah selesai bersama air yang bersih dan jernih berada di tengah-tengah masyarakat Desa Mengkirau. Semoga setiap tetes air yang mereka gunakan menjadi amal wasilah yang tidak akan pernah terputus sampai di akhirat kelak.
Amal Mulia

Senyuman dan Kebahagiaan Mengalir di Antara Warga dan Anak-Anak Desa Mengkirau

ahabat Amal, masih ingatkah dengan ratusan warga Suku Akit dan muallaf yang terpaksa menggunakan air gambut untuk wudhu dan kebutuhan air lainnya?. Bahkan harus menggunakan air berwarna kuning dengan kadar logam yang tinggi?!.
Warga Suku Akit, Desa Bandarjaya, Kabupaten Meranti yang mayoritasnya merupakan buruh tani belum mampu untuk membangun fasilitas air yang memadai dikarenakan penghasilan yang mereka dapatkan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya saja sehingga terpaksa menggunakan air gambut untuk kebutuhan sehari-hari.
Padahal, air gambut sangat berbahaya jika dikonsumsi setiap hari dikarenakan mempunyai kandungan logam dan tingkat keasaman tinggi sehingga dapat membuat gigi keropos dan bahkan memicu kanker.
<figure><img src="https://lh4.googleusercontent.com/CGPilLXrO8necnHWmtW8wMoTEaZHN6D0k5OW3OyuKVYtM9YAirCi-D7toJWqhEShN2j8dMeERdkbmmUuKWtVVFpkl3Gy1dEGb6_RMAUd2qeZFReZdwfeZSzmNb8Wy_74ZKqb_aTlEvfPoUPbnWuzKvw" data-image="zwjpqzls3r2s" width="288" height="512"></figure>
Namun kini, Alhamdulillah berkat dukungan dan kebaikanmu, sumur air bersih akan segera hadir di tengah-tengah mereka.
<figure><img src="https://lh6.googleusercontent.com/1UKhdgsOLN06abp6k5QMo8kAI27ydnygM-b-e3YIzSbr6UKV-eo3wcGAidc3It2jd1z4nh2cYR5HDdizpCirIeNVfTjNbmAQp-zJj8aKV9IGn3oxt-ZSI2zCC1UpPF4v5gdw9FYwU-SdAhK8QnaZmPw" data-image="ag2e423chsfm" width="303" height="656"></figure>
Kedatangan tim Amal Mulia disambut baik oleh warga Suku Akit yang sangat antusias sedang membuat sumur yang telah lama mereka nantikan bersama. Hal ini tiada lain dan tiada bukan berkat semangat dukunganmu yang tiada habisnya untuk menghadirkan dan mengalirkan air bersih untuk warga Suku Akit dan muallaf.
Maasyaa Allah, jazakumullah khair Sahabat Amal atas dukunganmu yang tiada habisnya untuk mereka. Semoga kebaikanmu Allah balas dengan kebaikan berlipat ganda. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin. 

Mohon doanya Sahabat Amal, semoga pembangunan sumur segera selesai dan bisa dimanfaatkan untuk warga Suku Akit dan Muallaf untuk berwudhu, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya sehingga mereka tidak perlu menggunakan air gambut yang tidak layak dikonsumsi. Terus dukung program kebaikan kami lainnya ya!, Insyaa Allah akan terus kami kabari informasi selanjutnya.
Amal Mulia.

Proses Pembangunan Sumur Untuk Warga Mualaf Suku Akit Sudah Dimulai

Ada 2,2 juta hektar lahan gambut di Provinsi Riau yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi Kabupaten Meranti yang bisa menjadi salah satu penghasil sagu terbanyak setelah Maluku dan Papua. Namun, meskipun dikenal banyak memiliki manfaat, air pada lahan gambut sangatlah berbahaya bila dikonsumsi. Pasalnya, air gambut ini memiliki kandungan logam dan tingkat keasaman tinggi yang dapat membuat gigi keropos dan memicu kanker.
Itulah yang diresahkan para warga Suku Akit, Desa Bandarjaya, Kabupaten Meranti selama berpuluh-puluh tahun ini. Mereka menggunakan air yang bercampur sisa pembusukan rawa-rawa ini untuk kebutuhan sehari-harinya.
<figure><a href="https://drive.google.com/file/d/1-ev2maFDEO41Ut-aHJ0tzYcY4Y3G2e1r/view?usp=share_link"><img src="https://lh5.googleusercontent.com/H_pK5bEn4Bq6JMnDOLM6WWUY5kVpcp8rK6XxGtJWdnkD9awHIUsFq3ywl0ThSU28aB6CnyaFrkgnaiAT-gL6wMJZ4nIZtlTGDeI8kqysqJzaDFIgapKjLJ4oqzvufiMUQRQL2-NIJY22mgXukMajRcXOUi-wo99606WIGFAVYONZC-aowxEDPDDa0EG8OZKQruRIu-A6yg" width="602" height="425" data-image="391qa7ro9uyb"></a></figure>
Desa Bandarjaya sendiri merupakan desa yang sunyi dari peradaban. Di sana masih banyak suku asli, termasuk Suku Akit, yang belum tersentuh pembangunan, khususnya urusan air. Bahkan, untuk memasuki desa ini pun akses jalannya cukup sulit. Dari pusat kota kita harus menempuh perjalanan laut dan darat yang kondisi jalannya masih tanah.
Saat ini, baru diketahui ada sekelompok mualaf yang terlahir di sana. Mereka pun menggunakan air berwarna mirip teh ini untuk berwudhu 5 kali sehari, mandi, hingga mencuci.
<figure><a href="https://drive.google.com/file/d/1HQr1NIrocT09K62q4jQOOoaMJDlG5fz7/view?usp=share_link"><img src="https://lh4.googleusercontent.com/DQmHVHi08yrWTCjHHrmWweIDu9btar2YLGbkM--SYLj-9D6YmhKQlFAESFeOhdPzuVpeDuuPkacgLsmbjsK7NWWVruVwMdyclTvVxsstvlITfBYRo5qmz12cA4F6-PBtxZ030HYvpkqNGpxN4YZXCKELq50Y7E-Hz_tmbtOZah6QN3hD7fLgOwqg4ubvn0RU2vgx-HHHow" width="602" height="425" data-image="z1fpqcusgqd5"></a></figure>
Mayoritas warga di Desa Bandarjaya bekerja sebagai petani. Meskipun, Kabupaten Kepulauan Meranti dikenal sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia, nyatanya penghasilan buruh tani di Desa Bandarjaya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian mereka saja. 
Warga di Desa Bandarjaya belum mampu membangun fasilitas air yang memadai. Bahkan, anak-anak disana pun mengambil wudhu langsung dari sungai air gambut tanpa melalui proses filtrasi air terlebih dahulu. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi kondisi kesehatan mereka di masa mendatang.
<figure><a href="https://drive.google.com/file/d/1XHfF4-0bXc5FvtxPtS_K1m3SmCMWqaiR/view?usp=share_link"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/mH2Km1dPkj7o9Oumtdwe7ETiHC844aBUS6NBwu0YwwFuk3DCi_hfp-lc7_QBE3vAQhDr4LFkalYON8UzecGh2Cg5Y_2mx6GAymtxzcK_5HYBtb2-XQGTYTtJXzMJVyjHAtZZmNGLG1LeUDzlXSvuap3pdx-erjSfijuuD-rCpr4M_tQiKvexIzhW7RbGf2JUl10eUxjBcw" width="602" height="423.51183625388796" data-image="ff7vmysl8t8b"></a></figure>
Sahabat, tidak semua orang mendapatkan kemudahan untuk mengakses air bersih yang aman dikonsumsi. Maka dari itu, mari kita bantu saudara-saudara di Suku Akit serta mualaf pedalaman Riau untuk mendapatkan akses air bersih!
Selain membuatkan sumur bor mandiri, masyarakat pedalaman Riau juga membutuhkan teknologi IPAG (Instalasi Pengolahan Air Gambut) untuk bisa mengubah air merah di sana menjadi jernih dan segar. Setelah itu, akan dibangunkan pula MCK layak di madrasah kawasan warga mualaf.
Semoga wakaf darimu mengalirkan pahala selalu, sepanjang air bersih tersebut digunakan dari generasi ke generasi.
<table><tbody><tr><td>Salurkan sedekah terbaik dengan cara:
<ol><li dir="ltr">Klik tombol Donasi</li><li dir="ltr">Masukan nominal sedekah</li><li dir="ltr">Pilih metode pembayaran </li><li dir="ltr">Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran</li><li dir="ltr">Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang Sahabat cantumkan</li></ol>
 Kantor Yayasan Amal Mulia
Jl. Raya Cileunyi - Rancaekek Rt 01 Rw 04 Kec. Cileunyi kab. Bandung Jawa Barat 40394
Whatsapp Center: 081 1234 1400</td></tr></tbody></table>

Sudah puluhan tahun warga di Desa Bandarjaya, Kab. Kepulauan Meranti, Provinsi Riau menggunakan air gambut untuk kebutuhan sehari-hari.

Wakaf Air Bersih untuk Suku Akit & Mualaf Pedalaman Riau

Ada 2,2 juta hektar lahan gambut di Provinsi Riau yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi Kabupaten Meranti yang bisa menjadi salah satu penghasil sagu terbanyak setelah Maluku dan Papua. Namun, meskipun dikenal banyak memiliki manfaat, air pada lahan gambut sangatlah berbahaya bila dikonsumsi. Pasalnya, air gambut ini memiliki kandungan logam dan tingkat keasaman tinggi yang dapat membuat gigi keropos dan memicu kanker.
Itulah yang diresahkan para warga Suku Akit, Desa Bandarjaya, Kabupaten Meranti selama berpuluh-puluh tahun ini. Mereka menggunakan air yang bercampur sisa pembusukan rawa-rawa ini untuk kebutuhan sehari-harinya.

Desa Bandarjaya sendiri merupakan desa yang sunyi dari peradaban. Di sana masih banyak suku asli, termasuk Suku Akit, yang belum tersentuh pembangunan, khususnya urusan air. Bahkan, untuk memasuki desa ini pun akses jalannya cukup sulit. Dari pusat kota kita harus menempuh perjalanan laut dan darat yang kondisi jalannya masih tanah.
Saat ini, baru diketahui ada sekelompok mualaf yang terlahir di sana. Mereka pun menggunakan air berwarna mirip teh ini untuk berwudhu 5 kali sehari, mandi, hingga mencuci.

Mayoritas warga di Desa Bandarjaya bekerja sebagai petani. Meskipun, Kabupaten Kepulauan Meranti dikenal sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia, nyatanya penghasilan buruh tani di Desa Bandarjaya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian mereka saja. 
Warga di Desa Bandarjaya belum mampu membangun fasilitas air yang memadai. Bahkan, anak-anak disana pun mengambil wudhu langsung dari sungai air gambut tanpa melalui proses filtrasi air terlebih dahulu. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi kondisi kesehatan mereka di masa mendatang.

Sahabat, tidak semua orang mendapatkan kemudahan untuk mengakses air bersih yang aman dikonsumsi. Maka dari itu, mari kita bantu saudara-saudara di Suku Akit serta mualaf pedalaman Riau untuk mendapatkan akses air bersih!
Selain membuatkan sumur bor mandiri, masyarakat pedalaman Riau juga membutuhkan teknologi IPAG (Instalasi Pengolahan Air Gambut) untuk bisa mengubah air merah di sana menjadi jernih dan segar. Setelah itu, akan dibangunkan pula MCK layak di madrasah kawasan warga mualaf.
Semoga wakaf darimu mengalirkan pahala selalu, sepanjang air bersih tersebut digunakan dari generasi ke generasi.
Salurkan sedekah terbaik dengan cara:
Klik tombol DonasiMasukan nominal sedekahPilih metode pembayaran Selesaikan dengan lanjutkan pembayaranDapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang Sahabat cantumkan
Kantor Yayasan Amal Mulia
Jl. Raya Cileunyi - Rancaekek Rt 01 Rw 04 Kec. Cileunyi kab. Bandung Jawa Barat 40394
Whatsapp Center: 081 1234 1400


Amal Mulia adalah lembaga sosial kemanusiaan yang menghubungkan program program berasaskan nilai-nilai Islami dari para donatur dan mitra nasional serta global – untuk menjangkau anakanak, keluarga, dan komunitas kurang mampu

Wakaf Air Bersih untuk Suku Akit & Mualaf Pedalaman Riau

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur