Hampir 70 % dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja dan turut menyebabkan penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita. (UNICEF)
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/B568Adk2sdP00uOinFq4O01bjZIaIjdbdAC5rzGP.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="huc2hehl67u3"></figure>
okezonephoto
Kampanye UNICEF bertajuk #DihantuiTai bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga-keluarga Indonesia tentang sanitasi aman dan dampak pencemaran sumber air oleh tinja terhadap kesehatan masyarakat.
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/Wqaw4HC2Ka06y5stGUhglvnkQMjMGJ5s47TEGVSt.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="j89fxl1og750"></figure>
inews.id
Melalui kampanye yang dilaksanakan ini, UNICEF menyerukan kepada rumah-rumah tangga Indonesia untuk memasang, memeriksa atau mengganti tangki septiknya serta rutin menguras tangki minimal satu kali setiap tiga hingga lima tahun.
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/gKxJ3WEhmefKCBQgjTasJ49ouf47AN832NZe8pkQ.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="mwddz5cxv53r"></figure>
waspada online
“Sanitasi yang aman bisa mengubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan untuk mereka mewujudkan potensi dirinya,” “Sayangnya, ada begitu banyak anak yang tinggal di daerah-daerah terdampak sanitasi tidak aman dan hal ini mengancam setiap aspek pertumbuhan mereka.”
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/0nVEcTVkJbeeo16n0NivQhqyPVQgPasArp1Jprcn.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="ii026c5izpuz"></figure>
hidayatullaah.com
Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan mutu sanitasi dasar. Namun, angka rumah tangga yang memiliki sarana toilet dengan sambungan tangki septik yang tertutup dan yang rutin membersihkan tangkinya minimal satu kali dalam lima tahun adalah kurang dari 8 persen. Akibatnya, limbah tinja tidak terkelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan dan sumber air sekitar.
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/S8lPYtwdzbNxNC1mPPygg8tnXS2v5C5wI2VWFimL.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="11q6a7ce4hh9"></figure>
thephrase.id
“Sanitasi yang tidak dikelola dengan baik bisa melemahkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga menimbulkan dampak yang permanen, bahkan kematian.
<figure><img width="480" height="100%" src="https://amalsholeh-s3.imgix.net/content/p1JbH7JYQ3RVyeJOslTu1qPQOmWOcfLU0xCg4Luv.png?ar=16:9&w=720&auto=format,compress" data-image="u98qdbb2awbs"></figure>
infakta.com
Melalui kampanye ini, kami harap akan makin banyak masyarakat Indonesia yang mau lebih berperan dalam mengelola sumber air rumah tangga demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak serta keluarga mereka dan membantu menyediakan sumber air bersih konsumsi untuk membantu yang membutuhkan.

* Sumber data: Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), 2020* Unicef.org

Sediakan Sumber Air Bersih Konsumsi Gratis untuk Warga terdampak pencemaran Sumber Air.

Air Bersih Konsumsi untuk Sehatkan Generasi

Hampir 70 % dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja dan turut menyebabkan penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita. (UNICEF)

okezonephoto
Kampanye UNICEF bertajuk #DihantuiTai bertujuan memberikan pemahaman kepada keluarga-keluarga Indonesia tentang sanitasi aman dan dampak pencemaran sumber air oleh tinja terhadap kesehatan masyarakat.

inews.id
Melalui kampanye yang dilaksanakan ini, UNICEF menyerukan kepada rumah-rumah tangga Indonesia untuk memasang, memeriksa atau mengganti tangki septiknya serta rutin menguras tangki minimal satu kali setiap tiga hingga lima tahun.

waspada online
“Sanitasi yang aman bisa mengubah kehidupan anak-anak dan membuka kesempatan untuk mereka mewujudkan potensi dirinya,” “Sayangnya, ada begitu banyak anak yang tinggal di daerah-daerah terdampak sanitasi tidak aman dan hal ini mengancam setiap aspek pertumbuhan mereka.”

hidayatullaah.com
Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan mutu sanitasi dasar. Namun, angka rumah tangga yang memiliki sarana toilet dengan sambungan tangki septik yang tertutup dan yang rutin membersihkan tangkinya minimal satu kali dalam lima tahun adalah kurang dari 8 persen. Akibatnya, limbah tinja tidak terkelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan dan sumber air sekitar.

thephrase.id
“Sanitasi yang tidak dikelola dengan baik bisa melemahkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga menimbulkan dampak yang permanen, bahkan kematian.

infakta.com
Melalui kampanye ini, kami harap akan makin banyak masyarakat Indonesia yang mau lebih berperan dalam mengelola sumber air rumah tangga demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak serta keluarga mereka dan membantu menyediakan sumber air bersih konsumsi untuk membantu yang membutuhkan.

* Sumber data: Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), 2020* Unicef.org

Mewujudkan Kolaborasi Sosial Kemanusiaan Global untuk menciptakan ekosistem Kedermawanan yang Profesional dan Berkesinambungan.

Air Bersih Konsumsi untuk Sehatkan Generasi

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur