Di saat lansia yang lain bisa berkumpul, bercengkerama dengan keluarga, menikmati waktu bersama cucu dan hidup serba nyaman. Ternyata masih banyak lansia yang berada di bawah garis kemiskinan dan harus bekerja.&nbsp;
Seperti halnya yang terjadi pada Abah Sulaeman, Lansia yang saat ini berusia 77 tahun masih harus berjuang mencari rupiah hanya untuk sesuap nasi. Dengan kondisi tubuh yang lemah, ia tetap memaksakan diri untuk tetap bertahan hidup.
Abah Sulaeman, biasa di panggil dengan Abah Sule saat ini&nbsp;berprofesi sebagai buruh ternak milik tetangganya, beliau mengurus 4 ekor domba yang setiap hari beliau jaga dengan baik karena dari situ lah mata pencahariannya.
Dengan badan yang sudah rapuh serta langkah kaki yang tertatih-tatih, dipagi hari abah Sule, bergegas ke ladang atau kebun untuk mencari rumput yang menjadi makanan pokok domba-domba. Setelah&nbsp;selesai mencari rumput dan memberi makan dombanya. Siang hari dibawah terik matahari beliau melanjutkan kegiatannya yaitu menggarap kebun milik orang lain, mulai dari mencangkul, memupuk tanah dan lain-lainnya, dengan upah yang tidak menentu namun beliau tetap berusaha mencukupi segala kebutuhan keluarganya, hal seperti ini abah Sule lakukan setiap harinya. Bukan apa-apa, itu semua karena cintanya yang besar kepada istri dan anaknya.
Abah Sule tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan dilapisi tembok bilik (anyaman bambu), beliau tinggal bersama istri dan anak bungsunya yang beralamat di Kp. Sukaluyu RT.004/RW.001 Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kab.Bandung Barat.
Dalam membantu perekonomian keluarga, Istri Abah Sule yang bernama Ibu Nani&nbsp;bekerja&nbsp;sebagai buruh sawah, namun tidak setiap hari beliau bekerja dan upahnya pun dibayar hanya dengan 1 liter beras, itu pun harus menunggu setelah padinya panen.
Kisah abah Sule menjadi salah satu potret lansia yang berjuang untuk bertahan hidup di mana kondisinya amat memprihatinkan, hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan harus membanting tulang demi memenuhi kebutuhan yang bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk keluarga tercintanya. 
Sahabat Dermawan, mari kita bantu&nbsp;meringankan beban abah Sule dan para lansia yang berada digaris kemiskinan. 
Bismillah, bersama LAZ DAPA bantu para lansia pra sejahtera dengan sedekah terbaik. InsyaAllah akan menjadi kebaikan dan tabungan investasi di akhirat. Aamiin
<figure><iframe width="500" height="281" src="//www.youtube.com/embed/uHl0RPNzTa4" frameborder="0" allowfullscreen=""></iframe></figure>

Buruh Renta Mencari Sahabat Dermawan, Abah Sule sudah ambruk tertimpa hutang

Abah Ule sebagai Buruh Ternak

Di saat lansia yang lain bisa berkumpul, bercengkerama dengan keluarga, menikmati waktu bersama cucu dan hidup serba nyaman. Ternyata masih banyak lansia yang berada di bawah garis kemiskinan dan harus bekerja.&nbsp;
Seperti halnya yang terjadi pada Abah Sulaeman, Lansia yang saat ini berusia 77 tahun masih harus berjuang mencari rupiah hanya untuk sesuap nasi. Dengan kondisi tubuh yang lemah, ia tetap memaksakan diri untuk tetap bertahan hidup.
Abah Sulaeman, biasa di panggil dengan Abah Sule saat ini&nbsp;berprofesi sebagai buruh ternak milik tetangganya, beliau mengurus 4 ekor domba yang setiap hari beliau jaga dengan baik karena dari situ lah mata pencahariannya.
Dengan badan yang sudah rapuh serta langkah kaki yang tertatih-tatih, dipagi hari abah Sule, bergegas ke ladang atau kebun untuk mencari rumput yang menjadi makanan pokok domba-domba. Setelah&nbsp;selesai mencari rumput dan memberi makan dombanya. Siang hari dibawah terik matahari beliau melanjutkan kegiatannya yaitu menggarap kebun milik orang lain, mulai dari mencangkul, memupuk tanah dan lain-lainnya, dengan upah yang tidak menentu namun beliau tetap berusaha mencukupi segala kebutuhan keluarganya, hal seperti ini abah Sule lakukan setiap harinya. Bukan apa-apa, itu semua karena cintanya yang besar kepada istri dan anaknya.
Abah Sule tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan dilapisi tembok bilik (anyaman bambu), beliau tinggal bersama istri dan anak bungsunya yang beralamat di Kp. Sukaluyu RT.004/RW.001 Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kab.Bandung Barat.
Dalam membantu perekonomian keluarga, Istri Abah Sule yang bernama Ibu Nani&nbsp;bekerja&nbsp;sebagai buruh sawah, namun tidak setiap hari beliau bekerja dan upahnya pun dibayar hanya dengan 1 liter beras, itu pun harus menunggu setelah padinya panen.
Kisah abah Sule menjadi salah satu potret lansia yang berjuang untuk bertahan hidup di mana kondisinya amat memprihatinkan, hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan harus membanting tulang demi memenuhi kebutuhan yang bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk keluarga tercintanya. 
Sahabat Dermawan, mari kita bantu&nbsp;meringankan beban abah Sule dan para lansia yang berada digaris kemiskinan. 
Bismillah, bersama LAZ DAPA bantu para lansia pra sejahtera dengan sedekah terbaik. InsyaAllah akan menjadi kebaikan dan tabungan investasi di akhirat. Aamiin


Dompet Amal Pecinta Al-Qur’an adalah sebuah Lembaga Filantropi islam yang menghimpun dan mendistribusikan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf (ZISWAF). 

Guna membangun kelompok masyarakat yang unggul dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan melalui program Sahabat Dhuafa, Sahabat Dai, Sahabat Guru, Sahabat Petani, Sahabat Yatim Dhuafa, Sahabat Jompo, Sahabat Santri, Sahabat Pelajar dan Sahabat Difabel. 

Perjalanan dakwah dan syiar agama islam sejak pertama kali tahun 2015, kami telah menerima dan membagikan titipan wakaf Al-Qur’an dari para jamaah kepada pihak-pihak yang layak menerimanya, terutama pesantren, madrasah, sekolah umum, dan majelis ta’lim. 

Alhamdulillah ada tahun 2017 pada bulan Desember telah tersebar IQro sebanyak 3218 buku dan Mushaf Al-Qur’an sebanyak 18.204 eksemplar meliputi ; Al-Qur’an dengan terjemah, Al-Qur’an terjemah perkata dalam berbagai ukuran dan Mushaf Full Bahasa Arab, sedangkan pada tahun 2018 bulan desember tersebar Al-Qur'an sebanyak 7.225 eks dan Iqro sebanyak 150 buku. Kemudian pada tahun 2019 tersebar Al-Qur'an sebanyak 7.325 eks dan iqro sebanyak 327 buku.

Alhamdulillah dari tahun 2017 hingga tahun 2022 telah tersebar 43.273 yang terdiri dari Al-Qur'an dan buku IQRO ke wilayah pulau jawa diantaranya daerah Jawa Barat, Gresik Jawa timur, Jabodetabek, Pekanbaru Riau, Aceh, Lampung, Banten, Palu, Papua, Banjarmasin, Pontianak, NTT, Bangka Belitung, Lombok, Ambon, dan Bali. Barang yang diwakafkan disalurkan hampir sebanyak  530 lembaga diantaranya ke pesantren, majelis ta'lim, madrasah, TPA dan sekolah umum.

Abah Ule sebagai Buruh Ternak

Info Lembaga

Tentang program

Berita Terbaru

Donatur